32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 16:17 PM WIB

Menang Tipis, Suhu Panas Pengaruhi Performa Skuad Bali United

RadarBali.com – Satu poin berharga dan melelahkan berhasil diraih Bali United saat melawan tuan rumah Barito Putra di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, Rabu sore kemarin (25/10).

Menguras tenaga yang dimaksud kali ini dalam arti yang sebenarnya. Ya, Bali United biasanya selalu bermain di malam hari.

Tapi, kemarin pertandingan berlangsung pukul 16.00. Pertandingan terakhir Bali United di sore hari terjadi saat Serdadu Tridatu bertandang ke markas Persib Bandung.

Saat itu permainan Bali United terlihat berkembang dan belum bisa menunjukkan yang terbaik. Masalah sama hampir terjadi kemarin.

Bahkan, lebih buruk. Beruntung saja Bali United bisa menahan imbang 1-1 di menit-menit akhir pertandingan.

Berdasar data accwater.com, cuaca di Banjarmasin sore kemarin 34° C. Cukup terik untuk Bali United. Apalagi bagi pemain asing seperti Nick Van Der Velden.

VDV di pertandingan kemarin jelas tidak bisa berkutik dan tidak mampu menunjukkan skill-nya karena cuaca yang amat terik.

Dia pun akhirnya digantikan Yabes Roni pada menit ke – 49. “Suhu udara sangat menguras tenaga. Seharusnya perlu ada waterbreak,” ucap coach United Widodo Cahyono Putro.

Hasil imbang, memang sedikit membuat Coach Widodo kecewa karena target sapu bersih empat pertandingan sisa hilang.

“Melawan Sriwijaya FC di pertandingan berikutnya, kami harus maksimal. Kami syukuri hasil imbang kali ini,” bebernya.

Selama hampir 90 menit, Agus Nova dkk terlihat kebingungan untuk bisa menyamakan kedudukan karena rapatnya barisan pertahanan dan menumpuknya gelandang Barito.

Mantan Asisten Pelatih Timnas Indonesia itu pun mengakuinya. Tapi, Coach Widodo cerdik dan memiliki faktor X untuk bisa menyamakan kedudukan.

Kunci itu ada saat memasukkan Yandi Sofyan dan menjadikan Abdul Rahman Sulaiman sebagai goal getter di lima menit pertandingan.

“Sepakbola itu drama. Tim tuan rumah sudah unggul dan kami berharap mereka terus menyerang. Tapi, nyatanya tidak sama sekali. Mereka justru defense.

Saya menyiasatinya dengan menambah jumlah pemain di depan dengan memasukkan Yandi dan Abdul Rahman.

Rahman saya plot untuk berada di depan bersama Sylvano (Comvalius). Strategi itu tidak berhasil kalau dalam keadaan normal,” jelas pelatih 46 tahun itu.

Dengan terputusnya asa untuk mengamankan empat pertandingan tersisa, bagaimana peluang BaIi United untuk menjadi juara? Coach Widodo mengaku belum bisa memprediksi apapun.

“Saya tidak bisa bicara karena belum juara. Setiap pertandingan kami akan maksimalkan seperti kami maksimal di pertandingan kali ini,” tuturnya.

RadarBali.com – Satu poin berharga dan melelahkan berhasil diraih Bali United saat melawan tuan rumah Barito Putra di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, Rabu sore kemarin (25/10).

Menguras tenaga yang dimaksud kali ini dalam arti yang sebenarnya. Ya, Bali United biasanya selalu bermain di malam hari.

Tapi, kemarin pertandingan berlangsung pukul 16.00. Pertandingan terakhir Bali United di sore hari terjadi saat Serdadu Tridatu bertandang ke markas Persib Bandung.

Saat itu permainan Bali United terlihat berkembang dan belum bisa menunjukkan yang terbaik. Masalah sama hampir terjadi kemarin.

Bahkan, lebih buruk. Beruntung saja Bali United bisa menahan imbang 1-1 di menit-menit akhir pertandingan.

Berdasar data accwater.com, cuaca di Banjarmasin sore kemarin 34° C. Cukup terik untuk Bali United. Apalagi bagi pemain asing seperti Nick Van Der Velden.

VDV di pertandingan kemarin jelas tidak bisa berkutik dan tidak mampu menunjukkan skill-nya karena cuaca yang amat terik.

Dia pun akhirnya digantikan Yabes Roni pada menit ke – 49. “Suhu udara sangat menguras tenaga. Seharusnya perlu ada waterbreak,” ucap coach United Widodo Cahyono Putro.

Hasil imbang, memang sedikit membuat Coach Widodo kecewa karena target sapu bersih empat pertandingan sisa hilang.

“Melawan Sriwijaya FC di pertandingan berikutnya, kami harus maksimal. Kami syukuri hasil imbang kali ini,” bebernya.

Selama hampir 90 menit, Agus Nova dkk terlihat kebingungan untuk bisa menyamakan kedudukan karena rapatnya barisan pertahanan dan menumpuknya gelandang Barito.

Mantan Asisten Pelatih Timnas Indonesia itu pun mengakuinya. Tapi, Coach Widodo cerdik dan memiliki faktor X untuk bisa menyamakan kedudukan.

Kunci itu ada saat memasukkan Yandi Sofyan dan menjadikan Abdul Rahman Sulaiman sebagai goal getter di lima menit pertandingan.

“Sepakbola itu drama. Tim tuan rumah sudah unggul dan kami berharap mereka terus menyerang. Tapi, nyatanya tidak sama sekali. Mereka justru defense.

Saya menyiasatinya dengan menambah jumlah pemain di depan dengan memasukkan Yandi dan Abdul Rahman.

Rahman saya plot untuk berada di depan bersama Sylvano (Comvalius). Strategi itu tidak berhasil kalau dalam keadaan normal,” jelas pelatih 46 tahun itu.

Dengan terputusnya asa untuk mengamankan empat pertandingan tersisa, bagaimana peluang BaIi United untuk menjadi juara? Coach Widodo mengaku belum bisa memprediksi apapun.

“Saya tidak bisa bicara karena belum juara. Setiap pertandingan kami akan maksimalkan seperti kami maksimal di pertandingan kali ini,” tuturnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/