SINGARAJA – Made Subagia alias Senger, 45, tidak bisa berkata apa-apa. Tubuhnya langsung lemas saat kakinya menyentuh pasir pantai. Keluarga dan tetangga langsung mengerubungi pria paro baya itu.
Subagia merupakan nelayan yang tinggal di Banjar Dinas Dauh Munduk, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan. Dia dilaporkan hilang sejak Selasa (23/5). Ia akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat di sebuah rumpon yang ada di Laut Bali.
Subagia terakhir kali meninggalkan rumah pada pukul 03.00, Selasa (23/5) dini hari. Saat itu ia pamit melaut. Dia melaut dari kawasan Segara Lukluk, Desa Bungkulan. Korban diketahui menggunakan perahu dengan nama “Taruna 1920” dan menggunakan mesin tempel dengan kekuatan 15 PK.
Biasanya korban sudah kembali dari laut, paling lambat pukul 15.00. Namun pada Selasa, ceritanya berbeda. Hingga pukul 19.00, dia tak juga pulang. Keluarga pun merasa cemas. Karena tidak ada kabar berita.
Kadek Suardika yang tak lain anak dari Made Subagia, akhirnya melaporkan hal itu pada Bhabinkamtibmas Bungkulan. Dalam waktu singkat polisi dan tim SAR mendatangi lokasi. Sebab Subagia diduga hilang di kawasan perairan.
Tim sempat menggali informasi kebiasaan korban melaut. Sehingga memudahkan proses pencarian. Namun pada Senin malam, tim tidak melakukan pencarian. Karena dinilai berbahaya.
Tim gabungan dan 12 orang anggota nelayan akhirnya mulai melakukan pencarian pada pukul 05.00 pagi. Salah satu tim menemukan korban dalam kondisi lemas di rumpon merah putih. Rumpon itu berjarak 14 mil laut atau sekitar 25 kilometer arah utara Kota Singaraja.
Kasat Polair Polres Buleleng AKP Wayan Parta mengungkapkan, korban berhasil ditemukan dalam kondisi selamat. Hanya saja korban mengalami syok dan trauma. Sehingga harus dilakukan pemulihan fisik dan psikis.
“Katir perahunya patah semua. Sehingga perahunya terbalik dan tenggelam. Dia akhirnya berusaha bertahan dengan berpegangan pada patahan katir menuju rumpon terdekat,” ungkap Parta. (eps)