27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 0:13 AM WIB

Arena Judi Tajen Ditutup tanpa Batas Waktu, Kasat Reskrim: Kami Tutup Semua!

GIANYAR– Hampir sepekan aktivitas judi sabung ayam atau tajen di seluruh Bali tutup. Polisi menutup aktivitas judi tajen sesuai instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

 

Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Ario Seno Wimoko membenarkan telah menutup arena tajen di wilayah Gianyar hingga desa-desa. “Kami tutup semua. Ini instruksi Kapolri,” tegas Ario kepada Radar Bali, Rabu kemarin (24/8).

 

Satuan Reskrim menutup dengan cara mengerahkan anggota menggandeng Bhabinkamtibmas. Anggota menyebar dan mendatangi arena tajen di setiap desa. “Kami imbau dan peringatkan untuk tidak menggelar judi tajen,” ujarnya.

 

Saat pengelola arena judi tajen diberi imbauan tutup, mereka bersedia. Tidak ada perlawanan dari pengelola. “Mereka kooperatif,” ungkapnya. Berapa lama tajen ditutup? Ario menyebut tidak ada kepastian. Karena hal tersebut merupakan judi yang dilarang. “Ya tidak ada batasan,” tegasnya.

 

Arena judi tajen yang ditutup, tidak ada yang di-police line atau ditutup dengan garis polisi. “Tidak ada,” imbuhnya. Polisi juga menertibkan judi online. “Kami juga menertibkan judi online di lapangan,” terangnya.

 

Penutupan tajen di Gianyar mendapat apresiasi dari Garda Pejuang Penegak Aspirasi Rakyat (Gappar), Ngakan Made Rai. Dia menilai langkah Kapolri, Jenderal Listyo Sigit menutup judi sampai ke daerah sangat tepat. “Bapak Listyo Sigit sangat luar biasa karena telah menutup judi sampai ke daerah,” ujarnya.

Ngakan menilai, upaya penutupan judi ini sebagai bentuk membangun citra Polri imbas kasus Irjen Sambo yang menjadi bulan-bulanan masyarakat. “Dengan menutup judi, sah-sah saja. Kalau bisa cabut sampai ke akarnya,” katanya.

 

Ngakan menilai, Polri perlu diberikan ruang untuk membenahi citra. “Kita harus berikan Polri kesempatan berbenah. Polisi kayak Sambo kan bisa dihitung jari, banyak kok polisi yang baik,” jelasnya.

 

Yang terpenting, upaya penertiban judi bisa dilakukan secara berkesinambungan. Bahkan, dari Polri telah mengimbau masyarakat untuk ikut melaporkan adanya praktik judi di pelosok. “Peran masyarakat sangat dibutuhkan. Apabila mengetahui, silahkan dilaporkan,” pintanya.

 

Berdasarkan data, tajen di kabupaten Gianyar berlangsung hampir setiap hari. Untuk tajen besar lokasinya berpindah-pindah. Dari arena ke arena. Arena besar terdapat di Blahbatuh, Pejeng dan Gianyar kota. Sedangkan, arena kecil hampir merata di tiap desa. Sebab tajen tergolong sudah menjadi budaya. Bahkan banyak yang hidup dari tajen. Di antaranya pedagang nasi, minuman, hingga penjual ayam aduan hidup dari penyelenggaraan tajen. (dra)

 

GIANYAR– Hampir sepekan aktivitas judi sabung ayam atau tajen di seluruh Bali tutup. Polisi menutup aktivitas judi tajen sesuai instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

 

Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Ario Seno Wimoko membenarkan telah menutup arena tajen di wilayah Gianyar hingga desa-desa. “Kami tutup semua. Ini instruksi Kapolri,” tegas Ario kepada Radar Bali, Rabu kemarin (24/8).

 

Satuan Reskrim menutup dengan cara mengerahkan anggota menggandeng Bhabinkamtibmas. Anggota menyebar dan mendatangi arena tajen di setiap desa. “Kami imbau dan peringatkan untuk tidak menggelar judi tajen,” ujarnya.

 

Saat pengelola arena judi tajen diberi imbauan tutup, mereka bersedia. Tidak ada perlawanan dari pengelola. “Mereka kooperatif,” ungkapnya. Berapa lama tajen ditutup? Ario menyebut tidak ada kepastian. Karena hal tersebut merupakan judi yang dilarang. “Ya tidak ada batasan,” tegasnya.

 

Arena judi tajen yang ditutup, tidak ada yang di-police line atau ditutup dengan garis polisi. “Tidak ada,” imbuhnya. Polisi juga menertibkan judi online. “Kami juga menertibkan judi online di lapangan,” terangnya.

 

Penutupan tajen di Gianyar mendapat apresiasi dari Garda Pejuang Penegak Aspirasi Rakyat (Gappar), Ngakan Made Rai. Dia menilai langkah Kapolri, Jenderal Listyo Sigit menutup judi sampai ke daerah sangat tepat. “Bapak Listyo Sigit sangat luar biasa karena telah menutup judi sampai ke daerah,” ujarnya.

Ngakan menilai, upaya penutupan judi ini sebagai bentuk membangun citra Polri imbas kasus Irjen Sambo yang menjadi bulan-bulanan masyarakat. “Dengan menutup judi, sah-sah saja. Kalau bisa cabut sampai ke akarnya,” katanya.

 

Ngakan menilai, Polri perlu diberikan ruang untuk membenahi citra. “Kita harus berikan Polri kesempatan berbenah. Polisi kayak Sambo kan bisa dihitung jari, banyak kok polisi yang baik,” jelasnya.

 

Yang terpenting, upaya penertiban judi bisa dilakukan secara berkesinambungan. Bahkan, dari Polri telah mengimbau masyarakat untuk ikut melaporkan adanya praktik judi di pelosok. “Peran masyarakat sangat dibutuhkan. Apabila mengetahui, silahkan dilaporkan,” pintanya.

 

Berdasarkan data, tajen di kabupaten Gianyar berlangsung hampir setiap hari. Untuk tajen besar lokasinya berpindah-pindah. Dari arena ke arena. Arena besar terdapat di Blahbatuh, Pejeng dan Gianyar kota. Sedangkan, arena kecil hampir merata di tiap desa. Sebab tajen tergolong sudah menjadi budaya. Bahkan banyak yang hidup dari tajen. Di antaranya pedagang nasi, minuman, hingga penjual ayam aduan hidup dari penyelenggaraan tajen. (dra)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/