25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:34 AM WIB

Dari Penggerebekan Sarang Judi Online di Kuta

Bandar Judi Online Tak Tersentuh, Polisi Sebut Bandar Raup Keuntungan Rp 1,3 Miliar

DENPASAR-Selain belum menangkap Bandar judi online, Polresta Denpasar juga tidak berhasil mengamankan barang bukti uang tunai dalam penggerebekan judi online di sebuah kosan mewah di Jalan Campuhan 1A, Dewi Sri, Kuta Badung. Dalam penggerebekan yang dilakukan pada 17 Agustus malam itu, polisi hanya mengamankan sembilan orang karyawan.

 

Sembilan orang karyawan yang berposisi sebagai operator, marketing dan bendahara. Kesembilan orang itu sudah ditetapkan sebagai tersangka. Meski faktanya, Kapolresta Denpasar Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas mengatakan, sejak beroperasi selama dua bulan terakhir, keuntungan yang diraup sang bandar sudah mencapai kurang lebih Rp. 1,3 miliar. “Keuntungannya kurang lebih Rp. 1,3 miliar. Sejak bulan Juni sampai Agustus,” kata Kapolresta di Polresta Denpasar, Rabu kemarin (24/8/2022). Namun sayangnya dalam penggerebekan itu, tak ada uang tunai yang berhasil disita.

 

Sebelumnya diberitakan, Polresta Denpasar menangkap sembilan karyawan judi online. Sembilan pelaku masing-masing berinisial DA, MR, ERI, AS, JS, AF, dan AS. Dua lainnya merupakan  wanita berinisial EN dan FA.

 

Meski menangkap sembilan karyawan, Polisi belum berhasil mengungkap siapa bandar atau bos dari perjudian ini. Bahkan, Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas mengungkap jika pusat server judi online itu berpusat di Filipina. “Setelah melakukan pemeriksaan, ternyata server pusatnya di luar Indonesia, yakni di Filipina,” kata Kapolres kepada awak media di Denpasar Rabu (24/8/2022).

 

Sejumlah tersangka yang diamankan itu adalah karyawan biasa yang mendapatkan gaji Rp. 4 juta hingga Rp. 5 juta per bulan.

 

Polresta Denpasar masih mendalami siapa bandar atau bos dari para pelaku. Karena menurutnya, para karyawan ini direkrut oleh sang bandar untuk dipekerjakan melalui iklan lowongan kerja di grup Lowongan Kerja Judi Kamboja. Yang berminat kerja diarahkan untuk chat melalui telegram dengan nomor yang tercantum. Karyawan juga mengirim CV ke akun telegram bos bernama Aan. “Kemudian karyawan akan dibelikan tiket pesawat menuju ke Bali dan akomodasi ditanggung oleh bos Aan,” terangnya.

 






Reporter: Marsellus Nabunome Pampur

DENPASAR-Selain belum menangkap Bandar judi online, Polresta Denpasar juga tidak berhasil mengamankan barang bukti uang tunai dalam penggerebekan judi online di sebuah kosan mewah di Jalan Campuhan 1A, Dewi Sri, Kuta Badung. Dalam penggerebekan yang dilakukan pada 17 Agustus malam itu, polisi hanya mengamankan sembilan orang karyawan.

 

Sembilan orang karyawan yang berposisi sebagai operator, marketing dan bendahara. Kesembilan orang itu sudah ditetapkan sebagai tersangka. Meski faktanya, Kapolresta Denpasar Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas mengatakan, sejak beroperasi selama dua bulan terakhir, keuntungan yang diraup sang bandar sudah mencapai kurang lebih Rp. 1,3 miliar. “Keuntungannya kurang lebih Rp. 1,3 miliar. Sejak bulan Juni sampai Agustus,” kata Kapolresta di Polresta Denpasar, Rabu kemarin (24/8/2022). Namun sayangnya dalam penggerebekan itu, tak ada uang tunai yang berhasil disita.

 

Sebelumnya diberitakan, Polresta Denpasar menangkap sembilan karyawan judi online. Sembilan pelaku masing-masing berinisial DA, MR, ERI, AS, JS, AF, dan AS. Dua lainnya merupakan  wanita berinisial EN dan FA.

 

Meski menangkap sembilan karyawan, Polisi belum berhasil mengungkap siapa bandar atau bos dari perjudian ini. Bahkan, Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas mengungkap jika pusat server judi online itu berpusat di Filipina. “Setelah melakukan pemeriksaan, ternyata server pusatnya di luar Indonesia, yakni di Filipina,” kata Kapolres kepada awak media di Denpasar Rabu (24/8/2022).

 

Sejumlah tersangka yang diamankan itu adalah karyawan biasa yang mendapatkan gaji Rp. 4 juta hingga Rp. 5 juta per bulan.

 

Polresta Denpasar masih mendalami siapa bandar atau bos dari para pelaku. Karena menurutnya, para karyawan ini direkrut oleh sang bandar untuk dipekerjakan melalui iklan lowongan kerja di grup Lowongan Kerja Judi Kamboja. Yang berminat kerja diarahkan untuk chat melalui telegram dengan nomor yang tercantum. Karyawan juga mengirim CV ke akun telegram bos bernama Aan. “Kemudian karyawan akan dibelikan tiket pesawat menuju ke Bali dan akomodasi ditanggung oleh bos Aan,” terangnya.

 






Reporter: Marsellus Nabunome Pampur

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/