NEGARA – Jembatan Jalan Raya Denpasar – Gilimanuk yang terdampak banjir bandang sungai Bilukpoh, perbatasan Desa Penyaringan dan Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, akhirnya bisa digunakan setelah 24 jam ditutup. Namun, sementara hanya roda dua yang diizinkan melintas dengan sistem buka tutup.
Pembukaan akses lalu lintas kendaraan tersebut dilakukan pada Senin sore, setelah kondisi jembatan bersih dari material longsor dan kayu. Awalnya petugas kepolisian mengatur hanya untuk dua motor yang melintas secara bergantian, mengingat kondisi jembatan yang masih belum bisa digunakan optimal.
Selanjutnya hanya motor lewat dengan aistem buka tutup sambil pembersihan total material dibawah jembatan yang belum selesai hingga Senin sore.
Mobil akan dites menunggu kelaikan dari pihak balai jalan. ” Baru sepeda motor (sementara). Tapi belum semua, mobil masih selektif. Truk belum berani,” ujar Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana.
Anak Agung Yoni Sathia Puspadewi, selalu pejabat pembuat komitmen (PPK) Bali, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jawa Timur – Bali, ditemui di lokasi mengatakan, bahwa mengenai jembatan Bilukpoh yang diterjang banjir ini masih dikaji mengenai kelaikannya.
Kerusakan jembatan yang bisa dilihat jelas pada bagian pagar jembatan yang hilang karena diterjang banjir. “Nanti akan diteliti dulu, tingkat kerusakan dan kelaikan,” jelasnya.
Kapolda Bali Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra yang meninjau lokasi menyampaikan, jembatan agar mengunakan plat besi pada landasan jembatan untuk memperkuat landasan yang retak dan aspal berlubang. Mengingat kondisi jembatan masih perlu teliti untuk memastikan kelaikannya. “Kelaikan jembatan masih perlu diteliti,” terangnya. (m.basir/radar bali)