33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:51 PM WIB

Dihantam Gelombang Tinggi, Nelayan Pengambengan Hanyut Terseret Arus

NEGARA  – Bagi para nelayan, tolong lebih waspada lagi jika Anda mencari ikan di laut. Supandi, 45, nelayan asal Dusun Ketapang Muara, Pengambengan, Negara,

Kamis (11/1) kemarin nyaris kehilangan nyawa setelah perahu yang dikendarai hanyut dihempas gelombang tinggi. Hanyutnya perahu korban lantaran mesin mati.

Menurut informasi, petaka datang ketika korban sekitar pukul 03.00 berangkat melaut. Supandi melaut menggunakan perahu fiber ijogading.

Saat sedang mencari ikan, tiba-tiba gelombang besar datang disertai angin kencang. Perahu tersebut dihantam gelombang. Akibatnya, mesin mati sehingga tidak bisa dikendalikan.

Perahu tersebut kemudian hanyut mengikuti arus laut. Saat perahu hanyut, Nurhayati,38, istri Supandi sempat menghubungi melalui ponsel dan dijawab suaminya agar mencari pertolongan.

Mendengar permintaan sang suami, Nurhayati lalu melapor ke Pospolair Pengambengan. Polair bersama tim SAR lalu melakukan pencarian.

Sekitar pukul 16.00, Supandi berhasil ditemukan.”Saya menelpon suami karena telat pulang dari biasanya.

Suami saya menyuruh mencari pertolongan karena perahunya sudah penuh dengan air laut dan terus dihantam angin,” ujar Nurhayati. 

NEGARA  – Bagi para nelayan, tolong lebih waspada lagi jika Anda mencari ikan di laut. Supandi, 45, nelayan asal Dusun Ketapang Muara, Pengambengan, Negara,

Kamis (11/1) kemarin nyaris kehilangan nyawa setelah perahu yang dikendarai hanyut dihempas gelombang tinggi. Hanyutnya perahu korban lantaran mesin mati.

Menurut informasi, petaka datang ketika korban sekitar pukul 03.00 berangkat melaut. Supandi melaut menggunakan perahu fiber ijogading.

Saat sedang mencari ikan, tiba-tiba gelombang besar datang disertai angin kencang. Perahu tersebut dihantam gelombang. Akibatnya, mesin mati sehingga tidak bisa dikendalikan.

Perahu tersebut kemudian hanyut mengikuti arus laut. Saat perahu hanyut, Nurhayati,38, istri Supandi sempat menghubungi melalui ponsel dan dijawab suaminya agar mencari pertolongan.

Mendengar permintaan sang suami, Nurhayati lalu melapor ke Pospolair Pengambengan. Polair bersama tim SAR lalu melakukan pencarian.

Sekitar pukul 16.00, Supandi berhasil ditemukan.”Saya menelpon suami karena telat pulang dari biasanya.

Suami saya menyuruh mencari pertolongan karena perahunya sudah penuh dengan air laut dan terus dihantam angin,” ujar Nurhayati. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/