RadarBali.com – Penutupan Bandara Ngurah Rai sampai Kamis (30/11) besok membuat penumpang memilih jalur transportasi darat dengan bus.
Penumpukan penumpang untuk antre naik bus pun terjadi. Sejak Rabu (29/12) pagi, calon penumpang pesawat berduyun-duyun mencari bus.
Saking banyaknya, pantauan Jawa Pos Radar Bali hingga pukul 12.00 para penumpang di bandara antre “mengular” untuk naik bus menuju Surabaya dan Jakarta.
Baik penumpang lokal maupun tamu mancanegara memilih naik bus. Untuk biaya transportasi bus ke Surabaya kurang lebih Rp 300 ribu.
Sementara untuk bus tujuan Jakarta dipatok harga Rp 600 ribu. “Ya, nih terpaksa saya pakai bus. Karena kami belum tahu kepastian bandara buka. Apalagi erupsi Gunung Agung katanya terus meningkat,” ujar Nadila, salah satu penumpang bus tujuan Jakarta.
Sebelumnya Arie Ahsanurrohim Humas Bandara Ngurah Rai, mengatakan, penutupan bandara kembali dilakukan karena langit Bali terpapar abu vulkanik Gunung Agung.
Penumpang akhirnya diarahkan untuk menggunakan mode transportasi darat dengan bus. “Berdasar hasil evaluasi penutupan bandara kembali dilakukan,” pungkasnya
RadarBali.com – Penutupan Bandara Ngurah Rai sampai Kamis (30/11) besok membuat penumpang memilih jalur transportasi darat dengan bus.
Penumpukan penumpang untuk antre naik bus pun terjadi. Sejak Rabu (29/12) pagi, calon penumpang pesawat berduyun-duyun mencari bus.
Saking banyaknya, pantauan Jawa Pos Radar Bali hingga pukul 12.00 para penumpang di bandara antre “mengular” untuk naik bus menuju Surabaya dan Jakarta.
Baik penumpang lokal maupun tamu mancanegara memilih naik bus. Untuk biaya transportasi bus ke Surabaya kurang lebih Rp 300 ribu.
Sementara untuk bus tujuan Jakarta dipatok harga Rp 600 ribu. “Ya, nih terpaksa saya pakai bus. Karena kami belum tahu kepastian bandara buka. Apalagi erupsi Gunung Agung katanya terus meningkat,” ujar Nadila, salah satu penumpang bus tujuan Jakarta.
Sebelumnya Arie Ahsanurrohim Humas Bandara Ngurah Rai, mengatakan, penutupan bandara kembali dilakukan karena langit Bali terpapar abu vulkanik Gunung Agung.
Penumpang akhirnya diarahkan untuk menggunakan mode transportasi darat dengan bus. “Berdasar hasil evaluasi penutupan bandara kembali dilakukan,” pungkasnya
