27.2 C
Jakarta
1 Mei 2024, 4:11 AM WIB

Calon Rektor Unud Sebut Terganjal Karena…

RadarBali.com – Kegaduhan pasca terpilihnya Prof Dr dr AA Raka Sudewi SpS (K) sebagai rektor Universitas Udayana (Unud) periode 2017-2021 berlanjut.

Kali ini terkait surat kaleng yang diterima Kemenristekdikti. Perintah untuk investigasi terhadap Prof Dr Drh I Made Damriyasa MS yang saat itu sebagai calon rektor pun dilakukan.

Dikonfirmasi terpisah Prof Damriyasa membenarkan ada surat kaleng untuk menyerang pribadinya. Menurutnya, kegaduhan di antara guru besar tersebut adalah untuk mempertanyakan 35 persen hak suara menteri.

Sebab, ada kandidat nomor 3 AA Ngurah Gunawan yang mendapat 32 suara saat Pilrek, memperoleh lonjakan suara yang tinggi.

Padahal pada tahap penyaringan kandidat tersebut hanya memperoleh satu suara. Dia lantas mengkalkulasi suara menteri yang berjumlah 86 suara tersebut jika diberikan rata ke setiap kandidat.

Dia menduga perwakilan Menristekdikti tidak memberikan suara kepada dirinya. Karena menurut Prof Damri, dia mendapat suara 110 atau 115 dari anggota senat.

Sedangkan saat Pilrek ternyata suara yang dia dapat hanya 106 suara. Prof Damriyasa pun berharap rektor yang baru memang benar-benar bisa membawa untuk mencapai taraf internasional.

Selain itu bisa  lebih banyak karya ilmiah yang bisa dipublikasikan. Dia mengaku sedih mendengar atau melihat pendukungnya kecewa karena dirinya tidak terpilih.

Namun, diakuinya, dia tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan. Apalagi Universitas Udayana baru menerima mahasiswa baru. Jangan sampai pemilihan rektor ini mencoreng nama baik Unud.

Dia juga  berharap proses pemilihan rektor di perguruan tinggi negeri yang lain lebih kredibel. Sekedar diketahui, pada Pilrek Unud, Prof AA Raka Sudewi menang tipis dengan hanya selisih satu suara dari koleganya, Prof Dr Drh I Made Damriyasa MS (Fakultas Kedokteran Hewan) dengan perbandingan perolehan suara 107 :106.

Perolehan ini kemudian oleh banyak guru besar dinilai cukup mengejutkan. Pasalnya saat tahapan penjaringan, dari tiga kandidat yang memutuskan maju, Prof Damriyasa memperoleh suara mayoritas dengan jumlah 93 suara, disusul Prof Raka Sudewi 64 suara dan Dr Gunawan 1 suara.

Namun saat pemilihan, fakta berubah setelah menteri yang memiliki hak suara sebesar 35 persen (86 suara) mengalahkan suara mayoritas para anggota senat universitas yang memiliki bobot 65 persen (170 anggota atau suara). 

RadarBali.com – Kegaduhan pasca terpilihnya Prof Dr dr AA Raka Sudewi SpS (K) sebagai rektor Universitas Udayana (Unud) periode 2017-2021 berlanjut.

Kali ini terkait surat kaleng yang diterima Kemenristekdikti. Perintah untuk investigasi terhadap Prof Dr Drh I Made Damriyasa MS yang saat itu sebagai calon rektor pun dilakukan.

Dikonfirmasi terpisah Prof Damriyasa membenarkan ada surat kaleng untuk menyerang pribadinya. Menurutnya, kegaduhan di antara guru besar tersebut adalah untuk mempertanyakan 35 persen hak suara menteri.

Sebab, ada kandidat nomor 3 AA Ngurah Gunawan yang mendapat 32 suara saat Pilrek, memperoleh lonjakan suara yang tinggi.

Padahal pada tahap penyaringan kandidat tersebut hanya memperoleh satu suara. Dia lantas mengkalkulasi suara menteri yang berjumlah 86 suara tersebut jika diberikan rata ke setiap kandidat.

Dia menduga perwakilan Menristekdikti tidak memberikan suara kepada dirinya. Karena menurut Prof Damri, dia mendapat suara 110 atau 115 dari anggota senat.

Sedangkan saat Pilrek ternyata suara yang dia dapat hanya 106 suara. Prof Damriyasa pun berharap rektor yang baru memang benar-benar bisa membawa untuk mencapai taraf internasional.

Selain itu bisa  lebih banyak karya ilmiah yang bisa dipublikasikan. Dia mengaku sedih mendengar atau melihat pendukungnya kecewa karena dirinya tidak terpilih.

Namun, diakuinya, dia tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan. Apalagi Universitas Udayana baru menerima mahasiswa baru. Jangan sampai pemilihan rektor ini mencoreng nama baik Unud.

Dia juga  berharap proses pemilihan rektor di perguruan tinggi negeri yang lain lebih kredibel. Sekedar diketahui, pada Pilrek Unud, Prof AA Raka Sudewi menang tipis dengan hanya selisih satu suara dari koleganya, Prof Dr Drh I Made Damriyasa MS (Fakultas Kedokteran Hewan) dengan perbandingan perolehan suara 107 :106.

Perolehan ini kemudian oleh banyak guru besar dinilai cukup mengejutkan. Pasalnya saat tahapan penjaringan, dari tiga kandidat yang memutuskan maju, Prof Damriyasa memperoleh suara mayoritas dengan jumlah 93 suara, disusul Prof Raka Sudewi 64 suara dan Dr Gunawan 1 suara.

Namun saat pemilihan, fakta berubah setelah menteri yang memiliki hak suara sebesar 35 persen (86 suara) mengalahkan suara mayoritas para anggota senat universitas yang memiliki bobot 65 persen (170 anggota atau suara). 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/