DENPASAR – Setelah dua bulan dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar, bayi kembar siam berkelamin perempuan yang lahir dari pasangan Kadek Redita, 24, dan Putu Ayu Sumadi, 17, ini telah usai menjalani CT scan angiografi.
Hasilnya cukup mengejutkan, dimana hasil pemeriksaan menyebutkan bayi kembar siam ini memang memiliki dua jantung, namun kedua jantung tersebut dempet atau menyatu.
“Jantungnya ada dua, tetapi menyatu. Ada lubang di masing-masing jantung yang masih berhubungan,” ujar Kepala Instalasi Rawat Inap B, dr I Wayan Dharma Artana, SpA (K), Rabu (4/9) sore.
Selain jantung yang ditemukan menyatu, liver atau hati kedua bayi yang terlahir dempet tersebut pun juga menyatu.
Sedangkan organ tubuh lainnya masing-masing bayi punya, seperti pencernaan. “Problemnya di jantung. Karena jantung suplay darah ke seluruh tubuh. Kami fokus di jantungnya, karena jadi satu dan saling berhubungan,” sambungnya.
Hasil angiografi dan juga rekam medic lainnya, pihak RSUP Sanglah akan mengonsultasikan ke RSUD Dr Soetomo yang ada di Surabaya, sebagai rumah sakit yang sudah berpengalaman dengan kasus bayi kembar siam.
“Tim disini sudah menyusun data-data medic agar besok pagi bisa di kirim ke Surabaya dipelajari. Nanti mereka yang kesini atau kami yang kesana
untuk memastikan kapan bisa dilakukan pemisahan,” timpal Direktur Medik dan Keperawatan Dr dr I Ketut Sudartana Sp.B KBD.
DENPASAR – Setelah dua bulan dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar, bayi kembar siam berkelamin perempuan yang lahir dari pasangan Kadek Redita, 24, dan Putu Ayu Sumadi, 17, ini telah usai menjalani CT scan angiografi.
Hasilnya cukup mengejutkan, dimana hasil pemeriksaan menyebutkan bayi kembar siam ini memang memiliki dua jantung, namun kedua jantung tersebut dempet atau menyatu.
“Jantungnya ada dua, tetapi menyatu. Ada lubang di masing-masing jantung yang masih berhubungan,” ujar Kepala Instalasi Rawat Inap B, dr I Wayan Dharma Artana, SpA (K), Rabu (4/9) sore.
Selain jantung yang ditemukan menyatu, liver atau hati kedua bayi yang terlahir dempet tersebut pun juga menyatu.
Sedangkan organ tubuh lainnya masing-masing bayi punya, seperti pencernaan. “Problemnya di jantung. Karena jantung suplay darah ke seluruh tubuh. Kami fokus di jantungnya, karena jadi satu dan saling berhubungan,” sambungnya.
Hasil angiografi dan juga rekam medic lainnya, pihak RSUP Sanglah akan mengonsultasikan ke RSUD Dr Soetomo yang ada di Surabaya, sebagai rumah sakit yang sudah berpengalaman dengan kasus bayi kembar siam.
“Tim disini sudah menyusun data-data medic agar besok pagi bisa di kirim ke Surabaya dipelajari. Nanti mereka yang kesini atau kami yang kesana
untuk memastikan kapan bisa dilakukan pemisahan,” timpal Direktur Medik dan Keperawatan Dr dr I Ketut Sudartana Sp.B KBD.
