27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:59 AM WIB

Diskriminasi Pasien, Pak Gub: Kalau Mau Nyari Duit Jangan Disana

DENPASAR – Saat ini di Bali ada sekitar 56 ribu masyarakat yang mengalami kebutaan karena katarak.

Sebelum diperluas, RS Mata Bali Mandara hanya mampu melayani sekitar 5 ribu pasien katarak setiap tahunnya dengan fasilitas dua ruang operasi.

Kini setelah ruang operasi ditambah menjadi delapan unit diharapkan ada peningkatan signifikan terkait jumlah pasien katarak yang ditangani.

Gubernur Pastika menyinggung komplain warga harus antre panjang lantaran memakai BPJS. Warga harus mengantre hingga dua pekan.

Pastika menyesalkan komplain tersebut. Apalagi RS Mata Bali Mandara sudah diperluas dan kamar operasinya menjadi banyak.

Seharusnya saat pasien tersebut menyatakan siap membayar sendiri atau tidak memakai BPJS, dokter yang menangani langsung mau mengoperasi.

Pastika mengingatkan Direktur RS Mata agar tidak membiarkan praktek-praktek demikian terjadi lagi.

“Rumah sakit tidak boleh melakukan diskriminasi pada pasien. Antrean harusnya tidak boleh panjang-panjang,” imbuh gubernur yang akan pensiun Agustus 2018 nanti.

Pastika menegaskan tidak ada alasan untuk mendiskriminasi rakyat yang berobat ke RS pemerintah.

Pasalnya, baik gedung, gaji dokter, obat, maupun alat-alat kesehatannya, semua dibayar oleh uang rakyat.

Dengan kata lain, semua fasilitas yang disediakan adalah untuk rakyat. Kecuali memang ada alasan medis yang tidak memungkinkan pasien harus dioperasi secepatnya.

“Jadi, harus sama pelayanannya. Bahkan nggak mau bayar pun harus dilayani bagi yang memang betul-betul dia tidak punya uang. BPJS nggak punya, ya apa boleh buat.

Ingat, RS yang kita dirikan ini didirikan dengan uang rakyat,” tandasnya. “Ini kenapa begitu bilang bayar, langsung dikerjakan. Dokternya nyari duit itu. Kalau memang mau nyari duit tok, jangan praktek disana,” warningnya.

Dijelaskan lebih lanjut, RS Mata Bali Mandara merupakan RS mata dengan kapasitas terbesar sekaligus moderen. Dengan 8 ruang operasi, diharapkan ada 20 ribu pasien katarak yang bisa dioperasi setiap tahun atau 4 kali lipat dari sebelumnya. Sehingga masyarakat tidak perlu lagi antri hingga bertahun-tahun untuk operasi katarak.

DENPASAR – Saat ini di Bali ada sekitar 56 ribu masyarakat yang mengalami kebutaan karena katarak.

Sebelum diperluas, RS Mata Bali Mandara hanya mampu melayani sekitar 5 ribu pasien katarak setiap tahunnya dengan fasilitas dua ruang operasi.

Kini setelah ruang operasi ditambah menjadi delapan unit diharapkan ada peningkatan signifikan terkait jumlah pasien katarak yang ditangani.

Gubernur Pastika menyinggung komplain warga harus antre panjang lantaran memakai BPJS. Warga harus mengantre hingga dua pekan.

Pastika menyesalkan komplain tersebut. Apalagi RS Mata Bali Mandara sudah diperluas dan kamar operasinya menjadi banyak.

Seharusnya saat pasien tersebut menyatakan siap membayar sendiri atau tidak memakai BPJS, dokter yang menangani langsung mau mengoperasi.

Pastika mengingatkan Direktur RS Mata agar tidak membiarkan praktek-praktek demikian terjadi lagi.

“Rumah sakit tidak boleh melakukan diskriminasi pada pasien. Antrean harusnya tidak boleh panjang-panjang,” imbuh gubernur yang akan pensiun Agustus 2018 nanti.

Pastika menegaskan tidak ada alasan untuk mendiskriminasi rakyat yang berobat ke RS pemerintah.

Pasalnya, baik gedung, gaji dokter, obat, maupun alat-alat kesehatannya, semua dibayar oleh uang rakyat.

Dengan kata lain, semua fasilitas yang disediakan adalah untuk rakyat. Kecuali memang ada alasan medis yang tidak memungkinkan pasien harus dioperasi secepatnya.

“Jadi, harus sama pelayanannya. Bahkan nggak mau bayar pun harus dilayani bagi yang memang betul-betul dia tidak punya uang. BPJS nggak punya, ya apa boleh buat.

Ingat, RS yang kita dirikan ini didirikan dengan uang rakyat,” tandasnya. “Ini kenapa begitu bilang bayar, langsung dikerjakan. Dokternya nyari duit itu. Kalau memang mau nyari duit tok, jangan praktek disana,” warningnya.

Dijelaskan lebih lanjut, RS Mata Bali Mandara merupakan RS mata dengan kapasitas terbesar sekaligus moderen. Dengan 8 ruang operasi, diharapkan ada 20 ribu pasien katarak yang bisa dioperasi setiap tahun atau 4 kali lipat dari sebelumnya. Sehingga masyarakat tidak perlu lagi antri hingga bertahun-tahun untuk operasi katarak.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/