DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster akhirnya angkat bicara terkait dengan hebohnya ratusan orang yang mengikuti uji rapid test menunjukan hasil reaktif.
Menurutnya, kejadian yang terjadi di Banjar Serokadan, Desa Abuan, Bangli itu masih belum jelas. Ada yang menyebut alat rapid test yang digunakan error, namun lagi-lagi Pemerintah Provinsi Bali bungkam soal ini.
“Kami juga melaporkan, sebelumnya ada berita cukup heboh di satu desa di Kabupaten Bangli yang dilaporkan terdapat 443 orang yang positif setelah di-rapid test.
Namun, setelah di rapid test ulang dan dilanjutkan dengan tes swab, hasilnya 275 hasilnya negatif,” kata Koster.
“Tinggal 139 orang menunggu hasil tes swabnya. Mudah-mudahan semuanya negatif,” lanjut Gubernur Koster.
Yang menarik, Gubernur Koster menyampaikan pihaknya tengah konsen menangani penyebaran wabah Covid-19 di tiga Kabupaten di Bali.
Yakni di Bangli, Karangasem dan Buleleng. Pemerintah perlu mengeluarkan daya dan upaya karena di tiga kabupaten tersebut pusat penambahan kasus transmisi lokal lewat para pekerja migran Indonesia (PMI) yang pulang ke tanah air.
DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster akhirnya angkat bicara terkait dengan hebohnya ratusan orang yang mengikuti uji rapid test menunjukan hasil reaktif.
Menurutnya, kejadian yang terjadi di Banjar Serokadan, Desa Abuan, Bangli itu masih belum jelas. Ada yang menyebut alat rapid test yang digunakan error, namun lagi-lagi Pemerintah Provinsi Bali bungkam soal ini.
“Kami juga melaporkan, sebelumnya ada berita cukup heboh di satu desa di Kabupaten Bangli yang dilaporkan terdapat 443 orang yang positif setelah di-rapid test.
Namun, setelah di rapid test ulang dan dilanjutkan dengan tes swab, hasilnya 275 hasilnya negatif,” kata Koster.
“Tinggal 139 orang menunggu hasil tes swabnya. Mudah-mudahan semuanya negatif,” lanjut Gubernur Koster.
Yang menarik, Gubernur Koster menyampaikan pihaknya tengah konsen menangani penyebaran wabah Covid-19 di tiga Kabupaten di Bali.
Yakni di Bangli, Karangasem dan Buleleng. Pemerintah perlu mengeluarkan daya dan upaya karena di tiga kabupaten tersebut pusat penambahan kasus transmisi lokal lewat para pekerja migran Indonesia (PMI) yang pulang ke tanah air.
