26.9 C
Jakarta
26 April 2024, 20:11 PM WIB

Sungai Buatan di Puspem Berlumpur, PUPR Berdalih Karena Irigasi Subak

MANGUPURA – Puspem Badung dihiasi ring river atau sungai buatan untuk mempercantik kawasan. Sayangnya, kondisi sungai buatan tersebut berlumpur dan airnya keruh.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung IB Surya Suamba mengakui kondisi sungai buatan tersebut airnya keruh.

Hal ini disebabkan karena adanya endapan lumpur atau sedimentasi di ring river. Ia mengakui hal ini adalah  wajar. 

“Itu karena alirannya langsung dari irigasi subak. Sehingga sebagian lumpur juga terkadang terbawa air,” terang Surya Suamba.

Dia juga mengakui sudah ada penyaringan air dan bak pengendapan lumpur. Namun, hasilnya tidak bisa seratus persen, karena air yang keruh juga membawa material lumpur.

Air yang keruh ini kemudian menghasilkan endapan lumpur. “Sudah ada (penahan lumpur), tapi masih ada endapan” jelas birokrat asal Tabanan ini.

Meski pengelolaan ada di bawah Bagian Perlengkapan dan Perawatan (Perwat), pihaknya akan membantu melakukan penyedotan endapan tersebut.

Sehingga ring river kembali bersih. Penyedotan lumpur biasanya juga rutin dilakukan tiap enam bulan sekali.

“Tiap enam bulan kami lakukan penyedotan. Sekarang sudah ada endapan, berarti sudah saatnya dilakukan penyedotan kembali,” imbuh pejabat asal Tabanan ini.

Proyek ring river Puspem Badung dikerjakan tahun 2018 lalu yang memiliki panjang 325 meter dengan kedalaman 1 meter dan lebar 2 meter.

Sungai buatan tersebut dibangun untuk mempercantik kawasan perkantoran. Proyek digarap PT Sanur Jaya dengan biaya Rp 5,4 miliar pada 2018 dan kelar 2019. 

MANGUPURA – Puspem Badung dihiasi ring river atau sungai buatan untuk mempercantik kawasan. Sayangnya, kondisi sungai buatan tersebut berlumpur dan airnya keruh.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung IB Surya Suamba mengakui kondisi sungai buatan tersebut airnya keruh.

Hal ini disebabkan karena adanya endapan lumpur atau sedimentasi di ring river. Ia mengakui hal ini adalah  wajar. 

“Itu karena alirannya langsung dari irigasi subak. Sehingga sebagian lumpur juga terkadang terbawa air,” terang Surya Suamba.

Dia juga mengakui sudah ada penyaringan air dan bak pengendapan lumpur. Namun, hasilnya tidak bisa seratus persen, karena air yang keruh juga membawa material lumpur.

Air yang keruh ini kemudian menghasilkan endapan lumpur. “Sudah ada (penahan lumpur), tapi masih ada endapan” jelas birokrat asal Tabanan ini.

Meski pengelolaan ada di bawah Bagian Perlengkapan dan Perawatan (Perwat), pihaknya akan membantu melakukan penyedotan endapan tersebut.

Sehingga ring river kembali bersih. Penyedotan lumpur biasanya juga rutin dilakukan tiap enam bulan sekali.

“Tiap enam bulan kami lakukan penyedotan. Sekarang sudah ada endapan, berarti sudah saatnya dilakukan penyedotan kembali,” imbuh pejabat asal Tabanan ini.

Proyek ring river Puspem Badung dikerjakan tahun 2018 lalu yang memiliki panjang 325 meter dengan kedalaman 1 meter dan lebar 2 meter.

Sungai buatan tersebut dibangun untuk mempercantik kawasan perkantoran. Proyek digarap PT Sanur Jaya dengan biaya Rp 5,4 miliar pada 2018 dan kelar 2019. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/