26.2 C
Jakarta
26 April 2024, 2:25 AM WIB

Duh Gusti, Anak ke-2 Lihat Langsung Kekejaman Sang Ayah Tebas Kaki Ibu

RadarBali.com – Anak ke-2 pasangan suami istri (pasutri) Ni Putu Kariani, 33, dan Kadek Adi Waisaka Putra, 36, harus mendapat perhatian ekstra.

Pasalnya, si bungsu dipastikan melihat langsung kekejaman sang ayah kala membantai ibu kandungnya di Banjar Uma Buluh, Canggu, Kuta Utara, Rabu (5/9) lalu.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Pelaksana Harian (Kalakhar) Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Bali, dr Lely Setyawati SpKJ(K), Minggu (10/9) kemarin.

“Anak ke-2 yang melihat langsung. Tapi, saya sendiri belum ketemu anak-anak korban. Tim P2TP2A Singaraja yang layani mereka,” ucap psikiater konsultan forensik RS Sanglah tersebut.

Sembari menyebut kasus KDRT itu sangat mengerikan, dr Lely mengatakan saat ini korban masih dirawat di RS Sanglah sementara kedua anak korban sudah dikirim ke Dusun Tenaon, Desa Alasangker, Buleleng.

“Ngeri banget. Korban masih dirawat di RS Sanglah. Anak dikirim ke Singaraja,” tandasnya.

Terkait penanganan dan pendampingan terhadap korban dan kedua anak mereka, dr Lely menyebut P2TP2A Provinsi Bali bekerja sama dengan P2TP2A Badung dan Buleleng bahu membahu menangani masalah ini.

“Ada pembunuhan suami istri beberapa tahun lalu di Bali yang juga disaksikan oleh anak mereka yang masih kecil. Dalam hal ini anak tentu jadi korban dan jiwanya harus diselamatkan,” tegas dr Lely.

RadarBali.com – Anak ke-2 pasangan suami istri (pasutri) Ni Putu Kariani, 33, dan Kadek Adi Waisaka Putra, 36, harus mendapat perhatian ekstra.

Pasalnya, si bungsu dipastikan melihat langsung kekejaman sang ayah kala membantai ibu kandungnya di Banjar Uma Buluh, Canggu, Kuta Utara, Rabu (5/9) lalu.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Pelaksana Harian (Kalakhar) Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Bali, dr Lely Setyawati SpKJ(K), Minggu (10/9) kemarin.

“Anak ke-2 yang melihat langsung. Tapi, saya sendiri belum ketemu anak-anak korban. Tim P2TP2A Singaraja yang layani mereka,” ucap psikiater konsultan forensik RS Sanglah tersebut.

Sembari menyebut kasus KDRT itu sangat mengerikan, dr Lely mengatakan saat ini korban masih dirawat di RS Sanglah sementara kedua anak korban sudah dikirim ke Dusun Tenaon, Desa Alasangker, Buleleng.

“Ngeri banget. Korban masih dirawat di RS Sanglah. Anak dikirim ke Singaraja,” tandasnya.

Terkait penanganan dan pendampingan terhadap korban dan kedua anak mereka, dr Lely menyebut P2TP2A Provinsi Bali bekerja sama dengan P2TP2A Badung dan Buleleng bahu membahu menangani masalah ini.

“Ada pembunuhan suami istri beberapa tahun lalu di Bali yang juga disaksikan oleh anak mereka yang masih kecil. Dalam hal ini anak tentu jadi korban dan jiwanya harus diselamatkan,” tegas dr Lely.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/