27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 8:21 AM WIB

Kembangkan Spesies Anggrek Asli Tamblingan, Ini Manfaatnya…

MUNDUK – Sedikitnya 400 batang bibit anggrek spesies asli (native species) ditanam di Hutan Amerta Jati Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar.

Komunitas Alumni Unversitas Gajah Mada (Kagama) senagaj menanam ratusan batang anggrek itu, guna memperkaya spesies anggrek di dalam hutan, yang sempat merosot beberapa waktu lalu.

Anggrek spesies asli yang ditanam dalam hutan itu terdiri dari delapan jenis anggrek.

Di antaranya Maleola baliensis, Tricogoliths celebisa, Dendroneum stuposum, Dendroneium inmflatum, Soenorchis juncifolia, Phpiopesilum javanicum, Vanda helvola, dan Vanda tricolor var.suavis.

Dua spesies terakhir disebut spesies asli Munduk dan hanya ada di Hutan Amerta Jati.

Tokoh Masyarakat Desa Munduk Putu Ardana mengatakan, penanaman anggrek native di dalam hutan itu akan sangat membantu masyarakat.

Menurut Ardana, anggrek hutan akan menarik serangga untuk hinggap dan melakukan penyerbukan.

Serangga kemudian masuk ke kebun-kebun warga, melakukan penyerbukan, sehingga tanaman milik warga tumbuh makin baik.

Salah satu anggrek hutan yang memberi dampak cukup besar adalah Vanda tricolor var.suavis atau anggrek tricolor amerta jati.

“Ke depan kami bersama warga, akan berusaha melakukan budidaya anggrek di luar hutan. Harapannya kan biar anggrek hutan tidak diburu lagi.

Orang luar jauh-jauh ke Munduk melakukan penanaman anggrek, masa kita warga setempat tidak jengah melakukan proteksi,” tegas Ardana yang juga Ketua Tim 9 Catur Desa Adat Dalem Tamblingan itu. 

MUNDUK – Sedikitnya 400 batang bibit anggrek spesies asli (native species) ditanam di Hutan Amerta Jati Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar.

Komunitas Alumni Unversitas Gajah Mada (Kagama) senagaj menanam ratusan batang anggrek itu, guna memperkaya spesies anggrek di dalam hutan, yang sempat merosot beberapa waktu lalu.

Anggrek spesies asli yang ditanam dalam hutan itu terdiri dari delapan jenis anggrek.

Di antaranya Maleola baliensis, Tricogoliths celebisa, Dendroneum stuposum, Dendroneium inmflatum, Soenorchis juncifolia, Phpiopesilum javanicum, Vanda helvola, dan Vanda tricolor var.suavis.

Dua spesies terakhir disebut spesies asli Munduk dan hanya ada di Hutan Amerta Jati.

Tokoh Masyarakat Desa Munduk Putu Ardana mengatakan, penanaman anggrek native di dalam hutan itu akan sangat membantu masyarakat.

Menurut Ardana, anggrek hutan akan menarik serangga untuk hinggap dan melakukan penyerbukan.

Serangga kemudian masuk ke kebun-kebun warga, melakukan penyerbukan, sehingga tanaman milik warga tumbuh makin baik.

Salah satu anggrek hutan yang memberi dampak cukup besar adalah Vanda tricolor var.suavis atau anggrek tricolor amerta jati.

“Ke depan kami bersama warga, akan berusaha melakukan budidaya anggrek di luar hutan. Harapannya kan biar anggrek hutan tidak diburu lagi.

Orang luar jauh-jauh ke Munduk melakukan penanaman anggrek, masa kita warga setempat tidak jengah melakukan proteksi,” tegas Ardana yang juga Ketua Tim 9 Catur Desa Adat Dalem Tamblingan itu. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/