KUTA – Aksi penganiayaan yang dilakukan oleh oknum warganegara asing (WNA) kembali terjadi di Bali.
Kali ini, seorang bule asal Australia bernama Theodosios Mahanidis, 41, terpaksa berurusan dengan polisi.
Sebab, dia melakukan tindak pidana penganiayaan terhadap seorang warga Denpasar bernama I Komang Agus Candra Buana, 26.
Penganiayaan yang terjadi di Jalan Dewi Sartika II, Seminyak, Kuta, Badung, Rabu (10/7) lalu sekitar pukul 16.35 ini lantaran salah paham.
Akibat kejadian itu, pelapor mengalami robek dan memar di wajah akibat di tonjok dan di tampar, juga di cakar.
Menurut informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, peristiwa ini berlangsung ketika kedua pria tak saling kenal ini berada di depan toko modern di kawasan di Jalan Dewi Sartika II.
Keduanya terlibat saling pandang. Ternyata Theodosios Mahanidis, yang saat ini berdomisili sementara di salah satu penginapan kawasan Dewi Saraswati III Seminyak, Kuta, Badung ini tak terima.
Bule pemilik paspor PA3954933 lalu mencaci maki I Komang Agus Cahya Buana, 26. Pria lokal ini tak merespons.
Bahkan ia mencoba meredamkan amarah si bule dengan cara meminta maaf. Sayang, Theodosios Mahanidis malah naik pitam dan mendorong I Komang Agus Candra Buana.
Ada beberapa warga asing dan warga lokal di lokasi kejadian sempat melerai namun bule tersebut terus marah.
Secara tiba-tiba ia menghajar Agus secara membabi buta. “Akibat kejadian itu, Agus mengalami memar dan luka cakar. Ia di tonjok, di cakar dan ditampar.
Tak terima dengan perlakukan bule ini, Agus langsung melaporkan ke Polresta Denpasar,” beber sumber di Mapolresta Denpasar, Kamis (11/7).
Berdasar laporan Agus dengan nomor laporan LP / LP-B/ 786/ VII/ 2019/ Bali/ Resta DPS, tim langsung menuju ke lokasi kejadian.
Tim melakukan penyelidikan dan akhirnya mengamankan terlapor tak jauh dari lokasi kejadian. “Ya, informasi yang beredar, terlapor sudah di amankan dan sementara memintai keterangannya. Dia WNA asal Australia,” lagi bisik sumber.
Kasubag Humas Polresta Denpasar Iptu I Wayan Karnada membenarkan bahwa ada laporan tersebut. Sayang ia enggan berspekulasi sebab, pengembangannya masih dilakukan satuan Reskrim.
“Ya sabar, jika sudah selesai pengembangannya pasti akan rilis,” timpal singkat Iptu I Wayan Karnada.
