DENPASAR – Setelah sempat melewati perdebatan dan diskusi yang cukup panjang, akhirnya sebuah perseroan terbatas bernama PT Dewata Janardhana Kerti (DJK) mulai didirikan.
PT ini merupakan kumpulan dari puluhan orang pengusaha Bali yang mempunyai visi dan misi yang sama dalam membangun perekonomian Bali.
Pembentukan PT ini kini tengah dalam penggodokan. Mulai dari persiapan pembentukan badan hukum perseroan terbatas dan pelaksanaan setoran modal.
Ida Bagus Kade Perdana, salah satu inisiator menuturkan bahwa pembentukan PT ini terbentuk karena adanya kerinduan untuk bisa ber-networking dengan sesama pengusaha di Bali.
“Saya rasa orang Bali ini tidak kekurangan orang pintar. Dengan PT ini nantinya akan mengedepankan semangat ngayah dan memberikan kontribusi bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat Bali pada umumnya,” kata IB Kadek Perdana saat mengadakan pertemuan bersama para calon investor di Denpasar, Rabu (25/9).
Sementara itu, salah satu inisiator lainnya, Dr Ketut Mardjana mengatakan, target awal, modal dasarnya untuk menjalani pembentukan perusahaan ini diharapkan bisa mencapai Rp 50 miliar.
Namun, itu sekadar harapan. Pastinya, kata dia, setidaknya dibutuhkan Rp 12,5 miliar sebagai modal awal yang harus dimiliki untuk mendirikan dan menjalankan perusahaan ini nantinya.
“Rp 50 miliar itu hanya harapan kami. Tapi minimal modal Rp 12,5 miliar itu harus ada,” ujar Dr Ketut Mardjana.
Pengusaha sukses yang juga owner Toya Devasya ini melanjutkan, tujuan didirikannya perusahaan ini juga untuk menopang dan mendukung program kerja pemerintah, terutama dalam bidang ekonomi.
“Dengan bersinergi dan bermitra dengan pemerintah, ini dapat mewujudkan target peningkatan ekonomi di atas 7 persen.
Sesuai target pemerintah. Jadi, kita bisa memulainya dari Bali,” katanya. Nantinya perusahaan ini akan bergerak dan merambah dalam beragam jenis bisnis.
