DENPASAR – Silih berganti dukungan terhadap front man Superman Is Dead (SID) I Gede Ari Astina alias JRX SID kian bermunculan dengan beragam cara.
Salah satu yang masif belakangan ini adalah pemasangan baliho di berbagai daerah. Berdasar catatan Radarbali.id, sejak JRX SID ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan, pendirian baliho Bebaskan JRX SID mulai terlihat sejak tanggal 15 Agustus 2020.
Itu terjadi di Denpasar, Singaraja, Tabanan, dan Jembrana. Kali ini ada tambahan baliho lagi dari kelompok pemuda yang tergabung dalam Solidaritas Pemuda Mengening.
Mereka melakukan aksi pemasangan baliho yang bertuliskan ‘Bebaskan JRX SID, Saya Bersama JRX’. Baliho tersebut didirikan di perbatasan Banjar Mengening – Banjar Senguan Desa Nyitdah, Kediri, Tabanan, kemarin.
Koordinator pemasangan baliho, Eka menyampaikan bahwa baliho tersebut merupakan bentuk dukungan kepada JRX SID sekaligus tuntutan atas keadilan hukum.
Dasarnya, apa yang menjadi kritik oleh JRX SID, berdasarkan argumentasi dari pakar-pakar hukum bukan termasuk penyebaran kebencian. “Itulah yang menjadi dasar kami mendukung,” tegas Eka.
Ia menginginkan agar kritik dari JRX SID ditanggapi dengan klarifikasi. Eka juga berharap agar JRX SID tidak berhenti berjuang untuk masyarakat. “Apa yang diperjuangkan beliau itu aspirasi masyarakat”, tegasnya.
DENPASAR – Silih berganti dukungan terhadap front man Superman Is Dead (SID) I Gede Ari Astina alias JRX SID kian bermunculan dengan beragam cara.
Salah satu yang masif belakangan ini adalah pemasangan baliho di berbagai daerah. Berdasar catatan Radarbali.id, sejak JRX SID ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan, pendirian baliho Bebaskan JRX SID mulai terlihat sejak tanggal 15 Agustus 2020.
Itu terjadi di Denpasar, Singaraja, Tabanan, dan Jembrana. Kali ini ada tambahan baliho lagi dari kelompok pemuda yang tergabung dalam Solidaritas Pemuda Mengening.
Mereka melakukan aksi pemasangan baliho yang bertuliskan ‘Bebaskan JRX SID, Saya Bersama JRX’. Baliho tersebut didirikan di perbatasan Banjar Mengening – Banjar Senguan Desa Nyitdah, Kediri, Tabanan, kemarin.
Koordinator pemasangan baliho, Eka menyampaikan bahwa baliho tersebut merupakan bentuk dukungan kepada JRX SID sekaligus tuntutan atas keadilan hukum.
Dasarnya, apa yang menjadi kritik oleh JRX SID, berdasarkan argumentasi dari pakar-pakar hukum bukan termasuk penyebaran kebencian. “Itulah yang menjadi dasar kami mendukung,” tegas Eka.
Ia menginginkan agar kritik dari JRX SID ditanggapi dengan klarifikasi. Eka juga berharap agar JRX SID tidak berhenti berjuang untuk masyarakat. “Apa yang diperjuangkan beliau itu aspirasi masyarakat”, tegasnya.
