Radarbali.com – Mikha Fatma Deniza alias Mika, 21, mahasiswi semester III Fakultas Hukum (FH) Universitas Mahendradatta, Denpasar Utara ini menghilang dari rumahnya.
Putri semata wayang dari pasangan suami istri (pasutri) Prasetyo Maskur-Sri Rejeki, diketahui menghilang dari rumahnya, di Perum Taman Lembusora Blok II, Poh Gading, Ubung Kaja, Denpasar Utara, Senin (17/7) antara pukul 13.30-16.00.
Ayah Mika, Prasetyo Maskur saat dikonfirmasi, Sabtu (22/7) menjelaskan, ada banyak keganjilan dari menghilangnya Mika putrinya dari rumah. Selain tidak meninggalkan pesan whatsapp (WA), Mika juga tidak menulis pesan disecarik kertas.
“Padahal sebelum-sebelumnya, kalau mau keluar rumah pasti meninggalkan pesan via WA atau ditulis di secarik kertas. Dia juga tidak pernah main sampai malam, “aku Pras-sapaan Prasetyo Maskur
Selain itu, Mika yang kesehariannya selalu mengenakan hijab saat keluar rumah, kali ini saat pergi, putri semata wayangnya itu hanya mengenakan celana sedang jenis blue jeans sepanjang lutut dengan atasan mengenakan kaos warna merah maron lengan pendek, serta membawa tas jinjing warna hitam dengan selempang rantai berisi handphone (HP).
“Tidak biasanya dia (Mika) begitu. Apalagi setiap kali mau keluar rumah, Wifi selalu dimatikan. Ini Wifi rumah tidak dimatikan dan kosongan seperti buru-buru dan hanya mengunci pintu rumah dan pergi begitu saja, “imbuh Pras
Belum lagi keganjilan lain dari gadis yang sempat mengenyam pendidikan di Diploma-1 (D-1) Royal Londen, Jalan Tukad Balian, Renon, Denpasar ini, kata Pras, yakni kebiasaan Mika setiap pergi selalu mengendarai sepeda motor.
“Keluar pekarangan rumah 200 meter saja dia pasti pakai motor. Tapi ini dia gak pakai apa-apa seperti digiring keluar, “ujar pria asal Klaten, Jawa Tengah yang kesehariannya bekerja sebagai pedagang ini.
Sempat mencoba menghubungi Mika via HP, tapi upaya Pras dan istrinya gagal. “Sejak menghilang, HP Mika tidak aktif, WA juga tidak aktif,” aku Pras panik.
