28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:18 AM WIB

Harga Cabai di Jembrana Tembus Rp 100 Ribu Per Kilogram

NEGARA – Jelang Hari Raya Nyepi sejumlah harga komoditas di Jembrana merangkak naik. Tertinggi harga cabai yang mencapai Rp 100 ribu per kilogram dan berpotensi naik jika pasokan stok menurun.

 

Tingginya harga komoditas tertentu ini disebabkan oleh permintaan yang tinggi, namun produksi masih rendah.

 

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan I Komang Agus Adinata mengatakan, tingginya harga sejumlah komoditas seperti cabai ini karena pengaruh dari cuaca yang membuat produksi di tingkat petani turun, sehingga membuat stok juga turun.

 

“Kalau harga cabai tidak hanya di Jembrana, terjadi hampir di semua daerah karena pasokan sedikit,” ujarnya.

 

Harga cabai di pasar umum Negara, hampir setiap hari berubah. Kemarin harga jual mencapai Rp 100 ribu, namun sehari sebelumnya sempat naik Rp 105 ribu. Sementara itu, harga kebutuhan pokok lainnya masih stabil. Tidak ada kenaikan harga signifikan seperti cabai.

 

“Kebutuhan harga pokok lainnya tidak ada kenaikan. Harga masih stabil,” tegasnya.

 

Jelang hari raya ini pihaknya akan menggelar pasar murah untuk masyarakat, Jumat (12/3). Pasar murah ini untuk membantu masyarakat dengan menyediakan kebutuhan pokok harga lebih murah dari harga pasaran dan menstabilkan harga.

 

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Sutama mengatakan, harga komoditi pangan di Jembrana seperti cabai dan bawang merah meningkat karena pasokan rendah. Cuaca menyebabkan produksi rendah bahkan kemungkinan gagal panen. Sedangkan komoditas pangan tersebut masih tergantung dari pasokan daerah lain seperti dari Jawa.

 

Sedangkan produksi petani cabai Jembrana masih terbatas. “Potensi kita relatif kecil. Paling bisa tanam 10-15 hektare setahun untuk cabai. Sedangkan bawang baru sebatas demplot,” tandasnya.

 

NEGARA – Jelang Hari Raya Nyepi sejumlah harga komoditas di Jembrana merangkak naik. Tertinggi harga cabai yang mencapai Rp 100 ribu per kilogram dan berpotensi naik jika pasokan stok menurun.

 

Tingginya harga komoditas tertentu ini disebabkan oleh permintaan yang tinggi, namun produksi masih rendah.

 

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan I Komang Agus Adinata mengatakan, tingginya harga sejumlah komoditas seperti cabai ini karena pengaruh dari cuaca yang membuat produksi di tingkat petani turun, sehingga membuat stok juga turun.

 

“Kalau harga cabai tidak hanya di Jembrana, terjadi hampir di semua daerah karena pasokan sedikit,” ujarnya.

 

Harga cabai di pasar umum Negara, hampir setiap hari berubah. Kemarin harga jual mencapai Rp 100 ribu, namun sehari sebelumnya sempat naik Rp 105 ribu. Sementara itu, harga kebutuhan pokok lainnya masih stabil. Tidak ada kenaikan harga signifikan seperti cabai.

 

“Kebutuhan harga pokok lainnya tidak ada kenaikan. Harga masih stabil,” tegasnya.

 

Jelang hari raya ini pihaknya akan menggelar pasar murah untuk masyarakat, Jumat (12/3). Pasar murah ini untuk membantu masyarakat dengan menyediakan kebutuhan pokok harga lebih murah dari harga pasaran dan menstabilkan harga.

 

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Sutama mengatakan, harga komoditi pangan di Jembrana seperti cabai dan bawang merah meningkat karena pasokan rendah. Cuaca menyebabkan produksi rendah bahkan kemungkinan gagal panen. Sedangkan komoditas pangan tersebut masih tergantung dari pasokan daerah lain seperti dari Jawa.

 

Sedangkan produksi petani cabai Jembrana masih terbatas. “Potensi kita relatif kecil. Paling bisa tanam 10-15 hektare setahun untuk cabai. Sedangkan bawang baru sebatas demplot,” tandasnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/