28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:56 AM WIB

Distop Buang Sampah ke TPA Suwung, Ini Kekecewaan Terbesar Giri Prasta

MANGUPURA – Bupati Badung Nyoman Giri Prasta mulai konsen dalam penanganan sampah yang tak kunjung tuntas.

Namun, Bupati Giri Prasta menilai otak timnya tidak sama sehingga ada kendala. Karena itu, sampah tetap menjadi perhatian serius dan Badung harus bisa mandiri dalam pengelolaan sampah.

Bupati Giri Prasta mengakui, pemerintah telah menggali informasi pengelolaan sampah oleh desa atau kelurahan.

Khususnya melalui Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) 3R (Reuse, Reduce, and Recycle).

Sayangnya ada sedikit kendala sehingga belum serentak kelurahan /desa memiliki TPST.

“Akhirnya, ada sedikit ba bi bu, kami keluarkan Perbup 2018. Kami ingin menyelesaikan ini. Entah siapa berbuat apa, entah siapa mendapatkan apa, kami tidak masuk ke ranah itu.

Karena otak timnya Giri Prasta, tidak semuanya sama dengan Giri Prasta,” sentil Giri Prasta didampingi Wakil Bupati I Ketut Suiasa di Puspem Badung.

Namun, Bupati Giri Prasta tak menyebut secara detail pihak yang dimaksud. Namun, dia juga telah berhasil menggerakkan TPST di beberapa desa.

“Beberapa desa sudah mampu melakukan dari 62 desa dan kelurahan. Sekarang sudah ada masuk 18-an TPST,” ujar mantan Ketua DPRD Badung dua periode ini.

Bupati Giri sendiri tak bisa menutupi kekecewaannya terkait penutupan TPA Suwung yang terkesan mendadak.

Bupati Giri Prasta menuturkan, saat KTT APEC, pihaknya hingga ke pemerintah pusat untuk mengomunikasikan masalah sampah.

“Saya sampai ke Jakarta dan Pak Luhut Panjaitan  (Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Indonesia) ada di situ dan semua clear.

Sehingga apa? Sampah-sampah ini kan (milik) Sarbagita, Denpasar Badung Gianyar dan Tabanan,” tuturnya.

Nah, berangkat dari hal itu, pihaknya mengatakan masih mempertahankan peluang yang ada. Namun tiba-tiba TPA Suwung ditutup.

“Saya jaga masalah ini. Maka saya katakan 2021 Badung sudah mandiri pengelolaan sampah. Dan tidak ada hujan dan tidak ada angin, eh langsung ditutup coba,” kata dia.

Pihaknya tak ingin larut dalam masalah tersebut. pejabat asal Pelaga, Petang ini lebih memilih optimistis.

Karena masalah sampah ini bukan masalah pribadi Giri Prasta, melainkan masalah masyarakat Badung, Bali, Nasional dan Internasional.

Sebab, Badung sebagai destinasi wisata dunia hal sampah harus segera ditangani.  “Ya sudah, saya percaya hanya satu. Semua masalah tidak bisa saya selesaikan sendiri.

Tapi saya yakin, semua masalah ada solusinya. Jadi dengan segala konsekuensi, urusan masalah sampah ini

sekarang kita sudah menggerakkan kekuatan yang kita miliki. Kalau bisa saya pangku, akan saya pangku,” pungkasnya.

MANGUPURA – Bupati Badung Nyoman Giri Prasta mulai konsen dalam penanganan sampah yang tak kunjung tuntas.

Namun, Bupati Giri Prasta menilai otak timnya tidak sama sehingga ada kendala. Karena itu, sampah tetap menjadi perhatian serius dan Badung harus bisa mandiri dalam pengelolaan sampah.

Bupati Giri Prasta mengakui, pemerintah telah menggali informasi pengelolaan sampah oleh desa atau kelurahan.

Khususnya melalui Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) 3R (Reuse, Reduce, and Recycle).

Sayangnya ada sedikit kendala sehingga belum serentak kelurahan /desa memiliki TPST.

“Akhirnya, ada sedikit ba bi bu, kami keluarkan Perbup 2018. Kami ingin menyelesaikan ini. Entah siapa berbuat apa, entah siapa mendapatkan apa, kami tidak masuk ke ranah itu.

Karena otak timnya Giri Prasta, tidak semuanya sama dengan Giri Prasta,” sentil Giri Prasta didampingi Wakil Bupati I Ketut Suiasa di Puspem Badung.

Namun, Bupati Giri Prasta tak menyebut secara detail pihak yang dimaksud. Namun, dia juga telah berhasil menggerakkan TPST di beberapa desa.

“Beberapa desa sudah mampu melakukan dari 62 desa dan kelurahan. Sekarang sudah ada masuk 18-an TPST,” ujar mantan Ketua DPRD Badung dua periode ini.

Bupati Giri sendiri tak bisa menutupi kekecewaannya terkait penutupan TPA Suwung yang terkesan mendadak.

Bupati Giri Prasta menuturkan, saat KTT APEC, pihaknya hingga ke pemerintah pusat untuk mengomunikasikan masalah sampah.

“Saya sampai ke Jakarta dan Pak Luhut Panjaitan  (Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Indonesia) ada di situ dan semua clear.

Sehingga apa? Sampah-sampah ini kan (milik) Sarbagita, Denpasar Badung Gianyar dan Tabanan,” tuturnya.

Nah, berangkat dari hal itu, pihaknya mengatakan masih mempertahankan peluang yang ada. Namun tiba-tiba TPA Suwung ditutup.

“Saya jaga masalah ini. Maka saya katakan 2021 Badung sudah mandiri pengelolaan sampah. Dan tidak ada hujan dan tidak ada angin, eh langsung ditutup coba,” kata dia.

Pihaknya tak ingin larut dalam masalah tersebut. pejabat asal Pelaga, Petang ini lebih memilih optimistis.

Karena masalah sampah ini bukan masalah pribadi Giri Prasta, melainkan masalah masyarakat Badung, Bali, Nasional dan Internasional.

Sebab, Badung sebagai destinasi wisata dunia hal sampah harus segera ditangani.  “Ya sudah, saya percaya hanya satu. Semua masalah tidak bisa saya selesaikan sendiri.

Tapi saya yakin, semua masalah ada solusinya. Jadi dengan segala konsekuensi, urusan masalah sampah ini

sekarang kita sudah menggerakkan kekuatan yang kita miliki. Kalau bisa saya pangku, akan saya pangku,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/