27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:54 AM WIB

25 Pohon Perindang Mengering, DLHK Badung Curiga Ada Kesengajaan

MANGUPURA – Lagi-lagi pohon perindang di Jalan Raya Canggu, Kuta Utara, ditemukan mati. Kali ini sebanyak 25 pohon perindang jenis angsana yang memiliki nama latin Pterocarpus indicus didapati mengering dan akhirnya mati.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung masih menelusuri penyebab kematian pohon tersebut.

Kepala Dinas LHK Badung I Putu Eka Merthawan mengakui pohon perindang mendadak mati. Pihaknya  mencurigai ada unsur kesengajaan.

“Petugas langsung turun ke lokasi melakukan penebangan, karena sudah mati dan berisiko robah,” kata Eka Merthawan kemarin.

Kematian pohon perindang di kawasan Jalan Raya Canggu diduga ada kaitannya dengan kasus serupa pada Agustus 2018 lalu.

Pohon layu dan mengering secara perlahan-lahan bukan secara alami, melainkan ada unsur kesengajaan. Karena  pohon di sekitarnya tidak ada yang mati.

“Kami akan telusuri masalah ini, untuk mencari tahu penyebab pasti matinya pohon perindang itu. Kami menduga disengaja,” tegas birokrat asal Sempidi, Kecamatan Mengwi itu.

Sementara petugas telah melakukan penebangan pohon mati di Jalan Raya Canggu. Selain itu penebangan pohon di beberapa titik ruas jalan protokol yang rawan rebah.

“Kami khawatir pohon beresiko itu rebah menimpa warga atau wisatawan. Jadi, kami fokus saat ini untuk menyisir pohon yang berisiko (rebah),” jelas mantan Kabag Humas dan Protikol Setda Badung ini. 

MANGUPURA – Lagi-lagi pohon perindang di Jalan Raya Canggu, Kuta Utara, ditemukan mati. Kali ini sebanyak 25 pohon perindang jenis angsana yang memiliki nama latin Pterocarpus indicus didapati mengering dan akhirnya mati.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung masih menelusuri penyebab kematian pohon tersebut.

Kepala Dinas LHK Badung I Putu Eka Merthawan mengakui pohon perindang mendadak mati. Pihaknya  mencurigai ada unsur kesengajaan.

“Petugas langsung turun ke lokasi melakukan penebangan, karena sudah mati dan berisiko robah,” kata Eka Merthawan kemarin.

Kematian pohon perindang di kawasan Jalan Raya Canggu diduga ada kaitannya dengan kasus serupa pada Agustus 2018 lalu.

Pohon layu dan mengering secara perlahan-lahan bukan secara alami, melainkan ada unsur kesengajaan. Karena  pohon di sekitarnya tidak ada yang mati.

“Kami akan telusuri masalah ini, untuk mencari tahu penyebab pasti matinya pohon perindang itu. Kami menduga disengaja,” tegas birokrat asal Sempidi, Kecamatan Mengwi itu.

Sementara petugas telah melakukan penebangan pohon mati di Jalan Raya Canggu. Selain itu penebangan pohon di beberapa titik ruas jalan protokol yang rawan rebah.

“Kami khawatir pohon beresiko itu rebah menimpa warga atau wisatawan. Jadi, kami fokus saat ini untuk menyisir pohon yang berisiko (rebah),” jelas mantan Kabag Humas dan Protikol Setda Badung ini. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/