31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 12:13 PM WIB

Badung Siap Bangun TPA Canggih 2023, Siap Tampung Sampah Seluruh Bali

MANGUPURA – Produksi 281 ton sampah per hari membuat Pemkab Badung keteteran. Apalagi pembuangan sampah ke TPA Suwung dibatasi.

Kondisi ini tak bisa dibiarkan berlarut-larut. Beruntung anggota DPRD Badung akhirnya pasang badan terkait polemik masalah sampah ini.

Ketua Komisi III DPRD Badung, Putu Alit Yandinata menegaskan, permasalahan sampah ini adalah tanggung jawab bersama dan segera dicarikan solusi dengan membangun TPA secara mandiri.

“Kami di komisi III siapkan anggaran berapa pun untuk Bali. Badung juga siap menampung sampah seluruh Bali di tahun 2023 nanti,” tandas Alit Yandinata.

Politisi PDI Badung ini menerangkan saat ini tengah pembahasan Rancangan APBD 2020. Penanganan sampah ini akan menjadi salah satu prioritas.

Karena Badung sudah seharusnya memiliki TPA yang berteknologi modern. Apalagi sumber pendapatan Badung dominan dari industri pariwisata.

“Kita bisa menyiapkan dari sekarang anggaran . Kan tidak serta merta bisa stop begitu. Analoginya kaya mobil, sedang kencang larinya, tiba-tiba ngerem mendadak itu kan tidak benar.

Segala sesuatunya kan harus dipersiapkan dari awal. Kalau anggarannya kita siapkan dari sekarang, tentu 2020 kita bisa move on,” tegas Alit Yandinata.

Lebih lanjut, OPD terkait harus menyiapkan segala sesuatunya. Baik konsultan, tempat yang representatif, maupun teknologi.

“Itu yang disebut Rencana Kerja Program atau RKP dan Rencana Kerja Anggaran atau RKA. Artinya karena ini bagian dari kegiatan prioritas, tentu kami akan back up penuh,”  katanya.

Dengan pengelolaan yang optimal nantinya, Badung menurut Alit Yandinata siap menangani sampah secara tuntas. Bahkan, bisa jadi menampung sampah seluruh Bali 2023 mendatang.

“Intinya begini, kalau sistem pengelolaannya bagus, TPA-nya dengan sistem teknologi canggih, kan bisa kekurangan sampah kita nanti. Yang mahal kan teknologinya,” sambungnya.

Dengan teknologi mumpuni, lanjutnya, tak perlu lahan luas. “Tidak perlu lahan hektare-hektarean. Tapi kalau di Suwung itu kan lahannya hektarean,

teknologinya yang belum. Itu kan persoalan. Kalau di luar negeri, kan tidak membutuhkan lahan yang besar. Tapi teknologinya yang besar,” ujarnya.

Di samping itu, pihaknya selaku wakil rakyat juga mengajak masyarakat Badung untuk ikut mendukung rencana pemerintah. Ia pun mengajak untuk duduk bersama, sebab masalah sampah adalah masalah bersama.

“Masyarakat jangan demo duluan. Niat baik pemerintah kepada masyarakat itu harus dihargai. Maka dari itu kami berharap masyarakat Badung ikut memberikan masukan untuk lokasi TPA yang representatif ,” pungkasnya.

MANGUPURA – Produksi 281 ton sampah per hari membuat Pemkab Badung keteteran. Apalagi pembuangan sampah ke TPA Suwung dibatasi.

Kondisi ini tak bisa dibiarkan berlarut-larut. Beruntung anggota DPRD Badung akhirnya pasang badan terkait polemik masalah sampah ini.

Ketua Komisi III DPRD Badung, Putu Alit Yandinata menegaskan, permasalahan sampah ini adalah tanggung jawab bersama dan segera dicarikan solusi dengan membangun TPA secara mandiri.

“Kami di komisi III siapkan anggaran berapa pun untuk Bali. Badung juga siap menampung sampah seluruh Bali di tahun 2023 nanti,” tandas Alit Yandinata.

Politisi PDI Badung ini menerangkan saat ini tengah pembahasan Rancangan APBD 2020. Penanganan sampah ini akan menjadi salah satu prioritas.

Karena Badung sudah seharusnya memiliki TPA yang berteknologi modern. Apalagi sumber pendapatan Badung dominan dari industri pariwisata.

“Kita bisa menyiapkan dari sekarang anggaran . Kan tidak serta merta bisa stop begitu. Analoginya kaya mobil, sedang kencang larinya, tiba-tiba ngerem mendadak itu kan tidak benar.

Segala sesuatunya kan harus dipersiapkan dari awal. Kalau anggarannya kita siapkan dari sekarang, tentu 2020 kita bisa move on,” tegas Alit Yandinata.

Lebih lanjut, OPD terkait harus menyiapkan segala sesuatunya. Baik konsultan, tempat yang representatif, maupun teknologi.

“Itu yang disebut Rencana Kerja Program atau RKP dan Rencana Kerja Anggaran atau RKA. Artinya karena ini bagian dari kegiatan prioritas, tentu kami akan back up penuh,”  katanya.

Dengan pengelolaan yang optimal nantinya, Badung menurut Alit Yandinata siap menangani sampah secara tuntas. Bahkan, bisa jadi menampung sampah seluruh Bali 2023 mendatang.

“Intinya begini, kalau sistem pengelolaannya bagus, TPA-nya dengan sistem teknologi canggih, kan bisa kekurangan sampah kita nanti. Yang mahal kan teknologinya,” sambungnya.

Dengan teknologi mumpuni, lanjutnya, tak perlu lahan luas. “Tidak perlu lahan hektare-hektarean. Tapi kalau di Suwung itu kan lahannya hektarean,

teknologinya yang belum. Itu kan persoalan. Kalau di luar negeri, kan tidak membutuhkan lahan yang besar. Tapi teknologinya yang besar,” ujarnya.

Di samping itu, pihaknya selaku wakil rakyat juga mengajak masyarakat Badung untuk ikut mendukung rencana pemerintah. Ia pun mengajak untuk duduk bersama, sebab masalah sampah adalah masalah bersama.

“Masyarakat jangan demo duluan. Niat baik pemerintah kepada masyarakat itu harus dihargai. Maka dari itu kami berharap masyarakat Badung ikut memberikan masukan untuk lokasi TPA yang representatif ,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/