28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:42 AM WIB

Pasien Positif di Denpasar 28 Orang, Hanya Dua Desa Masuk Zona Hijau

DENPASAR – Persebaran corona virus disease 2019 (Covid-19) di Kota Denpasar, tampaknya, berlangsung begitu massif.

Dua pekan lalu, setengah kelurahan/desa di Kota Denpasar masih masuk zona hijau, namun sekarang hampir semua masuk zona merah. Sebagian zona kuning, biru, ungu, dan merah muda.

Hanya tersisa dua kelurahan/desa yang masuk zona hijau. Dua desa/kelurahan yang masih bebas itu antara lain Dauh Puri Kauh dan Dauh Puri Kelod.

Zona merah menandakan di desa tersebut ada pasien positif Covid – 19. Sementara zona hijau menandakan tidak ada kasus positif Covid-19.

Sementara warna lain menunjukkan status ada pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pengawasan (ODP), dan orang tanpa gejala (OTG).

Data terbaru, ada 28 kasus positif di Kota Denpasar. 9 dinyatakan sembuh, dan 19 lainnya masih dalam perawatan tim medis.

PDP ada 22 orang, ODP 232 orang, dan OTG 48 orang. Dikutip dari situs safecity.denpasarkota.go.id, persebaran kasus positif Covid-19 di antaranya ada di Sanur (1 orang),

Peguyangan (3 orang), Panjer (1 orang), Sidakarya (1 orang), Tonja (4 orang), Sanur Kauh (1), Padangsambian Kaja (2 orang), Pemogan (2 orang),

Dauh Puri Kelod (1 orang), Tegal Kertha ( 1 orang), Ubung Kaja (1 orang), Kesiman (2 orang), Peguyangan Kangin (1 orang), Penatih (1 orang),

Sumertha Kauh (1 orang), Sumertha Kaja (1 orang), Ubung (1 orang), Pemecutan Kaja (1 orang), dan Luar Denpasar (2 orang).

Sama seperti kabupaten lain di Bali, penyumbang terbesar kasus positif Covid-19 di Denpasar adalah pekerja migran yang baru pulang dari luar negeri. Sisanya transmisi lokal.

Karena itu, 16 pekerja migran yang baru tiba di Pelabuhan Benoa kemarin, langsung di karantina Pemkot Denpasar di rumah singgah.

“Kami jemput dengan bus dan kami bawa rumah singgah yang telah ditetapkan Pemerintah di Denpasar,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai.

Sesuai arahan Walikota Denpasar IB. Rai Dharmawijaya Mantra, pekerja migran tidak diizinkan melakukan karantina mandiri.

Hal ini untuk mengurangi dampak penyebaran Covid-19. Begitu mereka tiba, dilakukan pemeriksaan kesehatan dan menjalani rapid test.

Setelah itu dilakukan penjemputan untuk dibawa ke rumah singgah untuk menjalani proses karantina. PMI yang baru tiba ini langsung mengikuti pemeriksaan dan hasilnya negatif Corona.

Karena itu, mereka dikarantina di tempat yang telah ditentukan. “Kalau mereka positif, langsung dirujuk ke Rumah Sakit Rujukan Covid-19,” ujar Dewa Rai.

Selama 14 hari tersebut, pihak keluarga tidak diperbolehkan menjenguk dan hanya bisa berkomunikasi via telepon atau media sosial. 

Dalam masa karantina akan diawasi selama 24 jam oleh 3 tenaga medis dari RSUD Wangaya maupun Puskesmas termasuk juga dijaga oleh Satpol PP yang bekerjasama dengan pihak security hotel.

“Nanti setelah dilakukan tes dua kali dan hasilnya negatif dan dinyatakan sehat baru diijinkan pulang ke rumah masing-masing,” katanya.

Dewa Rai berharap kepulangan PMI yang diperkirakan mencapai  ribuan orang secara bergelombang, baik yang melalui jalur darat, laut maupun udara agar lebih disiplin mengikuti arahan pemerintah. 

Selama menjalani karantina, Pemkot Denpasar menanggung biaya makan serta keperluan lainnya.

“Kami juga minta permakluman kepada keluarga PMI dengan situasi ini, agar selama di karantina tidak bertemu dulu,” harapnya.

DENPASAR – Persebaran corona virus disease 2019 (Covid-19) di Kota Denpasar, tampaknya, berlangsung begitu massif.

Dua pekan lalu, setengah kelurahan/desa di Kota Denpasar masih masuk zona hijau, namun sekarang hampir semua masuk zona merah. Sebagian zona kuning, biru, ungu, dan merah muda.

Hanya tersisa dua kelurahan/desa yang masuk zona hijau. Dua desa/kelurahan yang masih bebas itu antara lain Dauh Puri Kauh dan Dauh Puri Kelod.

Zona merah menandakan di desa tersebut ada pasien positif Covid – 19. Sementara zona hijau menandakan tidak ada kasus positif Covid-19.

Sementara warna lain menunjukkan status ada pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pengawasan (ODP), dan orang tanpa gejala (OTG).

Data terbaru, ada 28 kasus positif di Kota Denpasar. 9 dinyatakan sembuh, dan 19 lainnya masih dalam perawatan tim medis.

PDP ada 22 orang, ODP 232 orang, dan OTG 48 orang. Dikutip dari situs safecity.denpasarkota.go.id, persebaran kasus positif Covid-19 di antaranya ada di Sanur (1 orang),

Peguyangan (3 orang), Panjer (1 orang), Sidakarya (1 orang), Tonja (4 orang), Sanur Kauh (1), Padangsambian Kaja (2 orang), Pemogan (2 orang),

Dauh Puri Kelod (1 orang), Tegal Kertha ( 1 orang), Ubung Kaja (1 orang), Kesiman (2 orang), Peguyangan Kangin (1 orang), Penatih (1 orang),

Sumertha Kauh (1 orang), Sumertha Kaja (1 orang), Ubung (1 orang), Pemecutan Kaja (1 orang), dan Luar Denpasar (2 orang).

Sama seperti kabupaten lain di Bali, penyumbang terbesar kasus positif Covid-19 di Denpasar adalah pekerja migran yang baru pulang dari luar negeri. Sisanya transmisi lokal.

Karena itu, 16 pekerja migran yang baru tiba di Pelabuhan Benoa kemarin, langsung di karantina Pemkot Denpasar di rumah singgah.

“Kami jemput dengan bus dan kami bawa rumah singgah yang telah ditetapkan Pemerintah di Denpasar,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai.

Sesuai arahan Walikota Denpasar IB. Rai Dharmawijaya Mantra, pekerja migran tidak diizinkan melakukan karantina mandiri.

Hal ini untuk mengurangi dampak penyebaran Covid-19. Begitu mereka tiba, dilakukan pemeriksaan kesehatan dan menjalani rapid test.

Setelah itu dilakukan penjemputan untuk dibawa ke rumah singgah untuk menjalani proses karantina. PMI yang baru tiba ini langsung mengikuti pemeriksaan dan hasilnya negatif Corona.

Karena itu, mereka dikarantina di tempat yang telah ditentukan. “Kalau mereka positif, langsung dirujuk ke Rumah Sakit Rujukan Covid-19,” ujar Dewa Rai.

Selama 14 hari tersebut, pihak keluarga tidak diperbolehkan menjenguk dan hanya bisa berkomunikasi via telepon atau media sosial. 

Dalam masa karantina akan diawasi selama 24 jam oleh 3 tenaga medis dari RSUD Wangaya maupun Puskesmas termasuk juga dijaga oleh Satpol PP yang bekerjasama dengan pihak security hotel.

“Nanti setelah dilakukan tes dua kali dan hasilnya negatif dan dinyatakan sehat baru diijinkan pulang ke rumah masing-masing,” katanya.

Dewa Rai berharap kepulangan PMI yang diperkirakan mencapai  ribuan orang secara bergelombang, baik yang melalui jalur darat, laut maupun udara agar lebih disiplin mengikuti arahan pemerintah. 

Selama menjalani karantina, Pemkot Denpasar menanggung biaya makan serta keperluan lainnya.

“Kami juga minta permakluman kepada keluarga PMI dengan situasi ini, agar selama di karantina tidak bertemu dulu,” harapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/