27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 8:58 AM WIB

Dua Bulan Warga Ungasan Tak Kecipratan Air, Ternyata Ini Alasan PDAM…

MANGUPURA –  Layanan Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mangutama Kabupaten Badung kembali dikeluhkan.

Pasalnya, suplai air bersih PDAM di jalan Melasti 2 Ungasan, Kuta Selatan sudah hampir sebulan atau sejak 8 September lalu  tidak terlayani.

Komplain layanan PDAM tersebut diposting oleh akun atas nama Kt Jamrud melalui media sosial facebook, pada Selasa (15/10) lalu, sekitar pukul 16.05.

Ketika dihubungi kembali, pemilik akun tersebut merupakan warga asal Ungasan yang bernama I Ketut Widi Widana.

Dia menceritakan bahwa suplai air bersih PDAM Badung mati total sejak satu bulan terakhir. Tepatnya sejak tanggal 8 September hingga 16 Oktober kemarin. 

“Komplain sudah saya sampaikan berkali-kali, baik itu melalui petugas teknis atau pun situs SILK PDAM Badung. Selama saya komplain, cuma dicek 2 kali sama petugasnya,” ungkapnya kemarin.

Saat pengecekan pertama, petugas katanya beralasan penggantian pompa, sehingga perlu waktu selama 1 hingga 2 hari untuk pemadatan.

Namun nyatanya, air masih saja mati. Sementara saat pengecekan ke 2, petugas PDAM Badung kabarnya justru bingung soal sumber permasalahannya. 

“Petugasnya bingung, padahal katanya stop penghubung ke tempat saya sudah dibuka full. Dan anehnya lagi, hanya jalur ini saja yang sering mati dari dahulu.

Padahal, tetangga sebelah yang jaraknya hanya beberapa meter dari tempat saya, airnya lancar-lancar saja dan sangat jarang mati,” ungkapnya.

Di tempatnya, yakni di Jalan Melasti 2 Ungasan, kabarnya ada puluhan KK yang mengalami hal serupa. Padahal dalam rentang waktu sekitar 2 bulan, suplai air dirasa lancar-lancar saja. “

Sejak awal jalur ini, airnya lancar cuma sekitar 2 bulanan saja. Setelah itu air baru hidup setelah jam 10 malam, dan kadang juga dini hari baru ada air. Nah, sejak tanggal 8 September sampai detik ini sama sekali tidak ada air,” bebernya. 

Setelah mencuatnya keluhan tersebut di media sosial, para petugas PDAM, termasuk Direktur Teknik (Dirtek) PDAM Badung I Wayan Suyasa langsung turun untuk melakukan tindak lanjut.

“Padahal dahulu sudah kami beritahu saat pendaftaran, bahwa itu lumayan sulit untuk kami jangkau. Namun demikian kami tidak mau menyalahkan pelanggan,

melainkan kami akan tetap berusaha memberikan pelayanan,” terang  Dirut PDAM Badung Ketut Golak kemarin.

Menurut dia, gangguan tersebut hanya dirasakan oleh beberapa KK saja. Karenanya, sementara ini kebutuhan air bersih mereka akan dipenuhi dengan menggunakan mobil tangki.

“Kami harap maklum. Karena kami sudah berusaha. Tapi kondisi debit air turun, kemarau juga panjang, dan pompa kita di TB 4 belum bisa kami maksimalkan,” ucapnya. 

Musim kemarau panjang, adalah salah satu faktor yang dipandang amat mempengaruhi suplai air ke daerah tinggi.

Karena ketika musim kemarau, penggunaan air oleh pelanggan di daerah rendah biasanya meningkat. Sehingga debit yang dikirim ke daerah tinggi jadi menipis.

“Itulah yang membuat pelanggan di daerah tinggi tidak mendapat pelayanan maksimal. Dan sekarang, tim teknis sudah menuju lokasi untuk mengkaji,” akunya. 

Direktur Teknik (Dirtek) PDAM Badung I Wayan Suyasa mengakui pihaknya bersama tim sudah melakukan pengecekan.

Suplai air kata dia, akan dilakukan menggunakan tangki. Para pelanggan pun diminta untuk menyiapkan bak penampungan bila pihaknya melakukan pengiriman air. 

Gangguan air, di wilayah Ungasan, karena tupografi di wilayah tersebut naik turun. Terlebih lagi pada jam-jam tertentu dimana para pelanggan akan membutuhkan banyak air maka akan terjadi kemacetan suplai air di daerah tertentu.

Bukan pada ketersediaan air yang tidak mencukupi yang menjadi masalah. “Produksi air cukup, tapi memang jaringan kami yang terkonekting dan belum sempurna. Penyempurnaan kami lakukan secara bertahap,” pungkasnya. 

MANGUPURA –  Layanan Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mangutama Kabupaten Badung kembali dikeluhkan.

Pasalnya, suplai air bersih PDAM di jalan Melasti 2 Ungasan, Kuta Selatan sudah hampir sebulan atau sejak 8 September lalu  tidak terlayani.

Komplain layanan PDAM tersebut diposting oleh akun atas nama Kt Jamrud melalui media sosial facebook, pada Selasa (15/10) lalu, sekitar pukul 16.05.

Ketika dihubungi kembali, pemilik akun tersebut merupakan warga asal Ungasan yang bernama I Ketut Widi Widana.

Dia menceritakan bahwa suplai air bersih PDAM Badung mati total sejak satu bulan terakhir. Tepatnya sejak tanggal 8 September hingga 16 Oktober kemarin. 

“Komplain sudah saya sampaikan berkali-kali, baik itu melalui petugas teknis atau pun situs SILK PDAM Badung. Selama saya komplain, cuma dicek 2 kali sama petugasnya,” ungkapnya kemarin.

Saat pengecekan pertama, petugas katanya beralasan penggantian pompa, sehingga perlu waktu selama 1 hingga 2 hari untuk pemadatan.

Namun nyatanya, air masih saja mati. Sementara saat pengecekan ke 2, petugas PDAM Badung kabarnya justru bingung soal sumber permasalahannya. 

“Petugasnya bingung, padahal katanya stop penghubung ke tempat saya sudah dibuka full. Dan anehnya lagi, hanya jalur ini saja yang sering mati dari dahulu.

Padahal, tetangga sebelah yang jaraknya hanya beberapa meter dari tempat saya, airnya lancar-lancar saja dan sangat jarang mati,” ungkapnya.

Di tempatnya, yakni di Jalan Melasti 2 Ungasan, kabarnya ada puluhan KK yang mengalami hal serupa. Padahal dalam rentang waktu sekitar 2 bulan, suplai air dirasa lancar-lancar saja. “

Sejak awal jalur ini, airnya lancar cuma sekitar 2 bulanan saja. Setelah itu air baru hidup setelah jam 10 malam, dan kadang juga dini hari baru ada air. Nah, sejak tanggal 8 September sampai detik ini sama sekali tidak ada air,” bebernya. 

Setelah mencuatnya keluhan tersebut di media sosial, para petugas PDAM, termasuk Direktur Teknik (Dirtek) PDAM Badung I Wayan Suyasa langsung turun untuk melakukan tindak lanjut.

“Padahal dahulu sudah kami beritahu saat pendaftaran, bahwa itu lumayan sulit untuk kami jangkau. Namun demikian kami tidak mau menyalahkan pelanggan,

melainkan kami akan tetap berusaha memberikan pelayanan,” terang  Dirut PDAM Badung Ketut Golak kemarin.

Menurut dia, gangguan tersebut hanya dirasakan oleh beberapa KK saja. Karenanya, sementara ini kebutuhan air bersih mereka akan dipenuhi dengan menggunakan mobil tangki.

“Kami harap maklum. Karena kami sudah berusaha. Tapi kondisi debit air turun, kemarau juga panjang, dan pompa kita di TB 4 belum bisa kami maksimalkan,” ucapnya. 

Musim kemarau panjang, adalah salah satu faktor yang dipandang amat mempengaruhi suplai air ke daerah tinggi.

Karena ketika musim kemarau, penggunaan air oleh pelanggan di daerah rendah biasanya meningkat. Sehingga debit yang dikirim ke daerah tinggi jadi menipis.

“Itulah yang membuat pelanggan di daerah tinggi tidak mendapat pelayanan maksimal. Dan sekarang, tim teknis sudah menuju lokasi untuk mengkaji,” akunya. 

Direktur Teknik (Dirtek) PDAM Badung I Wayan Suyasa mengakui pihaknya bersama tim sudah melakukan pengecekan.

Suplai air kata dia, akan dilakukan menggunakan tangki. Para pelanggan pun diminta untuk menyiapkan bak penampungan bila pihaknya melakukan pengiriman air. 

Gangguan air, di wilayah Ungasan, karena tupografi di wilayah tersebut naik turun. Terlebih lagi pada jam-jam tertentu dimana para pelanggan akan membutuhkan banyak air maka akan terjadi kemacetan suplai air di daerah tertentu.

Bukan pada ketersediaan air yang tidak mencukupi yang menjadi masalah. “Produksi air cukup, tapi memang jaringan kami yang terkonekting dan belum sempurna. Penyempurnaan kami lakukan secara bertahap,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/