31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 9:46 AM WIB

Dua Bulan Target Vaksin JE 95 Persen, Sekarang Baru 39,61 Persen

DENPASAR – Pemberian vaksin Japanese Encephalitis (JE) atau radang otak memang sudah merata dilakukan di seluruh Kabupaten/Kota di Bali.

Hanya saja, berdasar data yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali di Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali, secara total baru berjalan 39,61 persen.

Butuh tenaga ekstra untuk memenuhi target 95 persen lebih hingga bulan April ini. Kasi Vaksin Dinkes Bali dr. Raka Susanti membenarkan hal tersebut.

Katanya, dari awal Maret pelaksanaan vaksin JE ini dilakukan, vaksin ini sudah menyebar diseluruh wilayah.

“Semua sudah didistribusikan ke kabupaten/kota sesuai jumlah sasarannya,” ujarnya. Berdasar data yang dihimpun, per tanggal 15 Maret 2018, dari target 100308,

Karangasem baru mencapai 50,59 persen, Jembrana target 63176, baru mencapai 35,61 persen, Tabanan target 84272, baru mencapai 40,71 persen,

Badung target 148644, baru mencapai 35,17 persen, Gianyar target 109860, baru mencapai 34,32 persen, Klungkung target 38936, baru mencapai 73,03 persen.

Di Bangli, target 51.840, baru mencapai 48,35 persen,  Buleleng target 158410, baru mencapai 38,51 persen dan Denpasar target 20,7364, baru mencapai 33,44 persen.

Secara keseluruhan, Bali menargetkan 962810 anak, total baru mencapai 39,61 persen.  dr. Raka Susanti menargetkan, pada bulan April tahun ini, dapat menyelesaikan pelaksanaan vaksin JE sebanyak 95 persen lebih di seluruh Bali.

“Kampanye JE sampai bulan April. Dengan begitu banyak sasaran, tentunya perlu waktu,” ujarnya.

Agar terlaksananya vaksin JE ini sesuai dengan target, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk mendukung pelaksana JE.

 “Tidak ada penolakan dan mengajak semua anak, cucu, ponakan untuk memberikan imunisasi JE,” himbaunya.

Diketahui memang, JE merupakan penyakit yang dapat menyebabkan peradangan otak pada hewan dan manusia. JE merupakan penyebab utama infeksi virus neurologis dan cacat pada anak-anak.

Kampanye Imunisasi dijadwalkan pada Bulan Maret-April Tahun 2018. Bulan Maret dilaksanakan di PAUD, TK, SD, SMP Se- Provinsi Bali sedangkan Bulan April di Posyandu, Pustu, Puskesmas, Rumah Sakit dan Pos Pelayanan Imunisasi JE.

Sasarannya, pemberian imunsasi ini adalah anak pada usia 9 Bulan sampai dengan usia kurang dari 15 Tahun. Harapannya, dapat memberikan kekebalan pada anak-anak dari bahaya penyakit JE. 

DENPASAR – Pemberian vaksin Japanese Encephalitis (JE) atau radang otak memang sudah merata dilakukan di seluruh Kabupaten/Kota di Bali.

Hanya saja, berdasar data yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali di Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali, secara total baru berjalan 39,61 persen.

Butuh tenaga ekstra untuk memenuhi target 95 persen lebih hingga bulan April ini. Kasi Vaksin Dinkes Bali dr. Raka Susanti membenarkan hal tersebut.

Katanya, dari awal Maret pelaksanaan vaksin JE ini dilakukan, vaksin ini sudah menyebar diseluruh wilayah.

“Semua sudah didistribusikan ke kabupaten/kota sesuai jumlah sasarannya,” ujarnya. Berdasar data yang dihimpun, per tanggal 15 Maret 2018, dari target 100308,

Karangasem baru mencapai 50,59 persen, Jembrana target 63176, baru mencapai 35,61 persen, Tabanan target 84272, baru mencapai 40,71 persen,

Badung target 148644, baru mencapai 35,17 persen, Gianyar target 109860, baru mencapai 34,32 persen, Klungkung target 38936, baru mencapai 73,03 persen.

Di Bangli, target 51.840, baru mencapai 48,35 persen,  Buleleng target 158410, baru mencapai 38,51 persen dan Denpasar target 20,7364, baru mencapai 33,44 persen.

Secara keseluruhan, Bali menargetkan 962810 anak, total baru mencapai 39,61 persen.  dr. Raka Susanti menargetkan, pada bulan April tahun ini, dapat menyelesaikan pelaksanaan vaksin JE sebanyak 95 persen lebih di seluruh Bali.

“Kampanye JE sampai bulan April. Dengan begitu banyak sasaran, tentunya perlu waktu,” ujarnya.

Agar terlaksananya vaksin JE ini sesuai dengan target, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk mendukung pelaksana JE.

 “Tidak ada penolakan dan mengajak semua anak, cucu, ponakan untuk memberikan imunisasi JE,” himbaunya.

Diketahui memang, JE merupakan penyakit yang dapat menyebabkan peradangan otak pada hewan dan manusia. JE merupakan penyebab utama infeksi virus neurologis dan cacat pada anak-anak.

Kampanye Imunisasi dijadwalkan pada Bulan Maret-April Tahun 2018. Bulan Maret dilaksanakan di PAUD, TK, SD, SMP Se- Provinsi Bali sedangkan Bulan April di Posyandu, Pustu, Puskesmas, Rumah Sakit dan Pos Pelayanan Imunisasi JE.

Sasarannya, pemberian imunsasi ini adalah anak pada usia 9 Bulan sampai dengan usia kurang dari 15 Tahun. Harapannya, dapat memberikan kekebalan pada anak-anak dari bahaya penyakit JE. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/