29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:54 AM WIB

Gara-gara Covid-19, RSUP Sanglah Akui Merugi Secara Ekonomi

DENPASAR – Sebagai rumah sakit rujukan Bali dan Nusa Tenggara, RSUP Sanglah tentu memiliki jumlah pasien yang cukup banyak per harinya 

Direktur RSUP Sanglah, dr I Wayan Sudana M.Kes menyebut sebelum Covid-19 pasien yang berkunjung ke RSUP Sanglah mencapai 1.400 orang per harinya. Namun, gara-gara Covid-19 RSUP Sanglah merugi secara ekonomi.

“Dari 1.400 orang tersebut, 380 orang menggunakan pendaftaran via online,” ujar dr. I Wayan Sudana M.Kes, Kamis (18/6).

Pendaftaran via online itu kini menjadi penting, karena sebagai persiapan RSUP Sanglah untuk menyambut new normal atau Bali Era Baru.

Namun, setelah Covid-19, justru ada penurunan jumlah pasien ke RSUP Sanglah. Di mana dalam sehari rata-rata mencapai 960 orang dan yang melakukan pendaftaran online sebanyak 215.

“Saat Covid-19 memang kami membatasi pasien yang elektif atau pasien yang sudah terencana, misalnya dalam tindakan operasi,” ujarnya.

Namun belakangan ini, jumlah pasien kembali menunjukkan peningkatan sedikit, yakni rata-rata dalam sehari itu ada 1.250 kunjungan.

Dari 1250 pasien ini, yang menggunakan registrasi online sebanyak 320. Ini dinilai cukup bagus. “Ini artinya ada kesadaran masyarakat untuk gunakan IT. Sementara yang datang secara manual masih ada,” papar dr. Sudana.

Lalu bagaimana dengan jumlah pasien opnama di RSUP Sanglah? “Rata-rata ruangan terisi 40 sampai 50 persen pasien sejak pandemi ini,” jawabnya.

Merugi dong? “Rugi secara ekonomi iya, tapi yang penting kan kami bisa melakukan pelayanan,” pungkasnya. 

DENPASAR – Sebagai rumah sakit rujukan Bali dan Nusa Tenggara, RSUP Sanglah tentu memiliki jumlah pasien yang cukup banyak per harinya 

Direktur RSUP Sanglah, dr I Wayan Sudana M.Kes menyebut sebelum Covid-19 pasien yang berkunjung ke RSUP Sanglah mencapai 1.400 orang per harinya. Namun, gara-gara Covid-19 RSUP Sanglah merugi secara ekonomi.

“Dari 1.400 orang tersebut, 380 orang menggunakan pendaftaran via online,” ujar dr. I Wayan Sudana M.Kes, Kamis (18/6).

Pendaftaran via online itu kini menjadi penting, karena sebagai persiapan RSUP Sanglah untuk menyambut new normal atau Bali Era Baru.

Namun, setelah Covid-19, justru ada penurunan jumlah pasien ke RSUP Sanglah. Di mana dalam sehari rata-rata mencapai 960 orang dan yang melakukan pendaftaran online sebanyak 215.

“Saat Covid-19 memang kami membatasi pasien yang elektif atau pasien yang sudah terencana, misalnya dalam tindakan operasi,” ujarnya.

Namun belakangan ini, jumlah pasien kembali menunjukkan peningkatan sedikit, yakni rata-rata dalam sehari itu ada 1.250 kunjungan.

Dari 1250 pasien ini, yang menggunakan registrasi online sebanyak 320. Ini dinilai cukup bagus. “Ini artinya ada kesadaran masyarakat untuk gunakan IT. Sementara yang datang secara manual masih ada,” papar dr. Sudana.

Lalu bagaimana dengan jumlah pasien opnama di RSUP Sanglah? “Rata-rata ruangan terisi 40 sampai 50 persen pasien sejak pandemi ini,” jawabnya.

Merugi dong? “Rugi secara ekonomi iya, tapi yang penting kan kami bisa melakukan pelayanan,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/