27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:48 AM WIB

Jaga Ketahanan Pangan saat Covid-19, Distan Siapkan 10.000 Bibit Sayur

SINGARAJA – Dinas Pertanian Buleleng menyiapkan 10.000 bibit sayur. Bibit ini akan dibagikan pada masyarakat, sebagai stimulant agar masyarakat bersedia kembali bercocok tanam.

Meski tinggal di kawasan perkotaan dengan luas lahan yang sangat terbatas. Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta mengatakan, pemerintah sebenarnya sudah memiliki program Opal atau Obor Pangan Lestari.

Program dari Kementerian Pertanian ini difokuskan untuk penyemaian bibit dan optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan keluarga.

Menurutnya di masa pandemi covid-19 ini, minat masyarakat untuk bercocok tanam sebenarnya cukup tinggi.

Hanya saja warga yang tinggal di wilayah perkotaan, memilih mundur teratur. Karena beralasan tak memiliki cukup lahan untuk bercocok tanam.

“Padahal pemanfaatan pekarangan di kawasan perkotaan itu bisa dilakukan. Misalnya menggunakan polybag untuk menanam sayur mayur. Itu bisa dilakukan di lahan terbatas,” kata Sumiarta.

Lebih lanjut Sumiarta mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 10ribu jenis bibit sayur mayur. Bibit itu sudah disemai dan tinggal ditana saja.

Jenisnya pun beragam. Mulai dari cabai, terung, sayur hijau, pakcoy, sayur hijau, hingga bayam. Bibit-bibit itu pun siap dibagikan ke masyarakat.

“Kami ingin masyarakat bisa memanfaatkan situasi ini. Berkebun di rumah sendiri selama masa pandemi. Kalau sudah terbiasa bercocok tanam, kan setelah masa pandemi bisa berlanjut dilakukan di rumah,” imbuhnya.

Nantinya bibit itu akan disalurkan melalui pihak kecamatan maupun Babinsa di desa-desa. Babinsa sengaja digandeng, sebab selama ini TNI AD memiliki program ketahanan pangan keluarga.

Masing-masing keluarga, diharapkan bisa menerima 3-4 bibit tanaman per keluarga. Apabila masyarakat terbiasa menanam sayur mayur

di pekarangan rumah, hal itu diharapkan bisa meringankan beban warga dalam memenuhi kebutuhan protein keluarga. 

SINGARAJA – Dinas Pertanian Buleleng menyiapkan 10.000 bibit sayur. Bibit ini akan dibagikan pada masyarakat, sebagai stimulant agar masyarakat bersedia kembali bercocok tanam.

Meski tinggal di kawasan perkotaan dengan luas lahan yang sangat terbatas. Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta mengatakan, pemerintah sebenarnya sudah memiliki program Opal atau Obor Pangan Lestari.

Program dari Kementerian Pertanian ini difokuskan untuk penyemaian bibit dan optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan keluarga.

Menurutnya di masa pandemi covid-19 ini, minat masyarakat untuk bercocok tanam sebenarnya cukup tinggi.

Hanya saja warga yang tinggal di wilayah perkotaan, memilih mundur teratur. Karena beralasan tak memiliki cukup lahan untuk bercocok tanam.

“Padahal pemanfaatan pekarangan di kawasan perkotaan itu bisa dilakukan. Misalnya menggunakan polybag untuk menanam sayur mayur. Itu bisa dilakukan di lahan terbatas,” kata Sumiarta.

Lebih lanjut Sumiarta mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 10ribu jenis bibit sayur mayur. Bibit itu sudah disemai dan tinggal ditana saja.

Jenisnya pun beragam. Mulai dari cabai, terung, sayur hijau, pakcoy, sayur hijau, hingga bayam. Bibit-bibit itu pun siap dibagikan ke masyarakat.

“Kami ingin masyarakat bisa memanfaatkan situasi ini. Berkebun di rumah sendiri selama masa pandemi. Kalau sudah terbiasa bercocok tanam, kan setelah masa pandemi bisa berlanjut dilakukan di rumah,” imbuhnya.

Nantinya bibit itu akan disalurkan melalui pihak kecamatan maupun Babinsa di desa-desa. Babinsa sengaja digandeng, sebab selama ini TNI AD memiliki program ketahanan pangan keluarga.

Masing-masing keluarga, diharapkan bisa menerima 3-4 bibit tanaman per keluarga. Apabila masyarakat terbiasa menanam sayur mayur

di pekarangan rumah, hal itu diharapkan bisa meringankan beban warga dalam memenuhi kebutuhan protein keluarga. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/