28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:10 AM WIB

Live Perdana, ILP “Guncang” Penonton Pantai Mahatari Terbit

DENPASAR-Gelaran Boost Sanur Village Festival (SVF) 2018, di Pantai Matahari Terbit, Denpasar, Rabu malam (22/8) pukul 21.30 berlangsung meriah. 

Suasana panggung utama juga makin hidup dengan penampilan live perdana Indra Lesmana Project (ILP).

Selama hampir satu jam, grup band bergenre metal fusion (paduan dua genre progresive metal dan progresive rock) asuhan Indra Lesmana  juga makin memacu adrenalin ratusan penonton yang hadir.

Menyuguhkan musik yang sudah diaransemen ulang dari mini album “Sacred Geometry” , penampilan band berpersonil Indra Lesmana, Shadu Rasjidi, Karis (gitaris) Rayhan Syarif (gitaris), Hata Aryasatya (drummer), dan Togar (vokalis) juga makin membuat penonton larut.

“Kami bersyukur sekali bisa hadir di sini malam ini.
Apalagi festival ini merupakan salah satu festival terbaik yang ada di Indonesia,” kata Indra Lesmana. 

Menurut Indra, ide memunculkan ILP dia dapatkan ketika berada di Bali pada 22-23 September 2017 bersamaan dengan erupsi Gunung Agung. 

Pada 26 November 2017, dia lantas memposting ide itu ke instagram dan ternyata mendapatkan reaksi positif dari followernya.

Banyak yang menginginkan proyek musik itu dia seriusi.

“Grup ini inspirasinya datang dimana kita berdiri saat ini, di sanur. 

Dimana saat itu Gunung Agung memberikan banyak energi, yang memberi peran lahirnya ILP. 

Jadi, kami adalah bagian dari Sanur, ” ujarnya.

Sedangkan diakhir penampilannya di atas panggung, ILP juga sempat mengabadikan moment live perdananya dengan berswafoto.

“Terimakasih untuk semua yang sudah mendengar dan memiliki musik kami,” ucap Indra Lesmana 

DENPASAR-Gelaran Boost Sanur Village Festival (SVF) 2018, di Pantai Matahari Terbit, Denpasar, Rabu malam (22/8) pukul 21.30 berlangsung meriah. 

Suasana panggung utama juga makin hidup dengan penampilan live perdana Indra Lesmana Project (ILP).

Selama hampir satu jam, grup band bergenre metal fusion (paduan dua genre progresive metal dan progresive rock) asuhan Indra Lesmana  juga makin memacu adrenalin ratusan penonton yang hadir.

Menyuguhkan musik yang sudah diaransemen ulang dari mini album “Sacred Geometry” , penampilan band berpersonil Indra Lesmana, Shadu Rasjidi, Karis (gitaris) Rayhan Syarif (gitaris), Hata Aryasatya (drummer), dan Togar (vokalis) juga makin membuat penonton larut.

“Kami bersyukur sekali bisa hadir di sini malam ini.
Apalagi festival ini merupakan salah satu festival terbaik yang ada di Indonesia,” kata Indra Lesmana. 

Menurut Indra, ide memunculkan ILP dia dapatkan ketika berada di Bali pada 22-23 September 2017 bersamaan dengan erupsi Gunung Agung. 

Pada 26 November 2017, dia lantas memposting ide itu ke instagram dan ternyata mendapatkan reaksi positif dari followernya.

Banyak yang menginginkan proyek musik itu dia seriusi.

“Grup ini inspirasinya datang dimana kita berdiri saat ini, di sanur. 

Dimana saat itu Gunung Agung memberikan banyak energi, yang memberi peran lahirnya ILP. 

Jadi, kami adalah bagian dari Sanur, ” ujarnya.

Sedangkan diakhir penampilannya di atas panggung, ILP juga sempat mengabadikan moment live perdananya dengan berswafoto.

“Terimakasih untuk semua yang sudah mendengar dan memiliki musik kami,” ucap Indra Lesmana 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/