28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:08 AM WIB

SPBU Terbakar di Kompleks Penduduk, Pemilik Abaikan Panggilan Polisi

DENPASAR – Unit Reskrim Polsek Denpasar Barat terus melakukan penyelidikan terkait fakta sebenarnya di balik kebakaran SPBU, Batukaru, Monang-maning, Senin itu sekitar pukul 11.30.

Meski tidak sampai memakan korban, penyidik memanggil bos atau pemilik yang bernama Ketut Setiawan Semadi untuk pertanyakan ijin SPBU tersebut.

“Walaupun di tak gubris, dalam waktu dekat surat panggilan akan dilayangkan lagi kepada sang bos bernama Ketut Setiawan Semadi untuk dimintai keterangan,” usut sumber.

Selain mempertanyakan dugaan unsur kelalaian dan kesengajaan, penyidik juga akan pertanyakan mengenai ijin SPBU.

“Kami akan usut sampai tuntas, sampai ke ijin. Kabar yang beredar ada yang menyatakan bahwa ijinnya tak ada, dan ada info yang menyatakan bahwa ijin mati dan belum perpanjang.

Nantinya kami akan koordinasi dengan pihak terkait,” beber sumber petugas kepada Jawa Pos Radar Bali di lingkungan Polsek Denpasar Barat, Selasa kemarin.

Kanitreskrim Polsek Denpasar Barat Iptu Aan Saputra RA pun membenarkan terkait sang bos yang nantinya atau dalam waktu dekan akan dipanggil untuk dimintai keterangan

 “Menyangkut ijin dan lain-lain pasti akan dipertanyakan juga dalam penyelidikan,” cetus polisi lulusan Akpol Tahun 2012.

Lantas, apa penyebab sebenarnya dari kebakaran itu? Mantan Kanitreskrim Polsek Mengwi ini mengaku sejauh ini kepolisian belum bisa memastikan penyebab pasti kebakaran lantaran menunggu hasil dari labfor cabang Denpasar.

Dijelaskan Kanit, hasil Labfor belum keluar dan masih dianalisa oleh petugas. Meski demikian, kepolisian juga memeriksa sebanyak 6 orang saksi yang terdiri dari 3 pengawas dan 3 karyawan yang berada di lokasi kejadian saat insiden terjadi.

“Khusus pengawas baru kita periksa hari ini (kemarin, Red). Sementara karyawan lainnya diperiksa kemarin (Minggu, Red) pasca kejadian,” ungkapnya.

Dijelaskannya, tiga orang  pengawas yang diperiksa adalah Made Anom Santosa warga asal Banjar Kelod Kangin, Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar;

I Nyoman Darsana asal Banjar Samuan Desa Carang Sari, Badung; dan AA Gede Ngurah Yudis Tira, Jalan Gunung Batur II, Gang Kenanga, No 3 Denpasar.

“Dari keterangan ketiga orang ini terkesan kompak. Walaupun ada di TKP saat kejadian, namun mereka kompak tidak mengetahui asal-usul api. berdalih berada jauh dari sumber api,” terangnya.

DENPASAR – Unit Reskrim Polsek Denpasar Barat terus melakukan penyelidikan terkait fakta sebenarnya di balik kebakaran SPBU, Batukaru, Monang-maning, Senin itu sekitar pukul 11.30.

Meski tidak sampai memakan korban, penyidik memanggil bos atau pemilik yang bernama Ketut Setiawan Semadi untuk pertanyakan ijin SPBU tersebut.

“Walaupun di tak gubris, dalam waktu dekat surat panggilan akan dilayangkan lagi kepada sang bos bernama Ketut Setiawan Semadi untuk dimintai keterangan,” usut sumber.

Selain mempertanyakan dugaan unsur kelalaian dan kesengajaan, penyidik juga akan pertanyakan mengenai ijin SPBU.

“Kami akan usut sampai tuntas, sampai ke ijin. Kabar yang beredar ada yang menyatakan bahwa ijinnya tak ada, dan ada info yang menyatakan bahwa ijin mati dan belum perpanjang.

Nantinya kami akan koordinasi dengan pihak terkait,” beber sumber petugas kepada Jawa Pos Radar Bali di lingkungan Polsek Denpasar Barat, Selasa kemarin.

Kanitreskrim Polsek Denpasar Barat Iptu Aan Saputra RA pun membenarkan terkait sang bos yang nantinya atau dalam waktu dekan akan dipanggil untuk dimintai keterangan

 “Menyangkut ijin dan lain-lain pasti akan dipertanyakan juga dalam penyelidikan,” cetus polisi lulusan Akpol Tahun 2012.

Lantas, apa penyebab sebenarnya dari kebakaran itu? Mantan Kanitreskrim Polsek Mengwi ini mengaku sejauh ini kepolisian belum bisa memastikan penyebab pasti kebakaran lantaran menunggu hasil dari labfor cabang Denpasar.

Dijelaskan Kanit, hasil Labfor belum keluar dan masih dianalisa oleh petugas. Meski demikian, kepolisian juga memeriksa sebanyak 6 orang saksi yang terdiri dari 3 pengawas dan 3 karyawan yang berada di lokasi kejadian saat insiden terjadi.

“Khusus pengawas baru kita periksa hari ini (kemarin, Red). Sementara karyawan lainnya diperiksa kemarin (Minggu, Red) pasca kejadian,” ungkapnya.

Dijelaskannya, tiga orang  pengawas yang diperiksa adalah Made Anom Santosa warga asal Banjar Kelod Kangin, Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar;

I Nyoman Darsana asal Banjar Samuan Desa Carang Sari, Badung; dan AA Gede Ngurah Yudis Tira, Jalan Gunung Batur II, Gang Kenanga, No 3 Denpasar.

“Dari keterangan ketiga orang ini terkesan kompak. Walaupun ada di TKP saat kejadian, namun mereka kompak tidak mengetahui asal-usul api. berdalih berada jauh dari sumber api,” terangnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/