27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:31 AM WIB

Willy Berkuasa di Lapas, Penyelundup Mengarah ke Orang Kepercayaan

DENPASAR – Polresta Denpasar tengah menyelidiki isi chatingan dalam ponsel atau alat komunikasi milik Willy Ng Leng Kong alias Abdur Rahman Willy alias Ko Willy Akasaka.

Dari hasil pengembangan sementara, penyelundupan barang-barang terlarang milik Willy Akasaka ditengarai orang dekat yang merupakan orang kepercayaannya.

Kemungkinan besar alat-alat komunikasi ini sengaja diloloskan. Sebab pemeriksaan di Lapas Kerobokan sangat ketat. Apalagi, HP yang dimiliki Willy dan akhirnya diamankan rata-rata berukuran besar.

Sinyalamen ini makin kentara lantaran Willy Akasaka disegani dan sangat dihargai selama menghuni Lapas Kerobokan.

Jangankan sesama napi, petugas Lapas pun diduga tak berani dengan Willy. “Ya yang disebut saya tadi itu sebatas dugaan saja.

Tapi, tidak menutup kemungkinan bisa saja hal itu terjadi,” terang sumber Jawa Pos Radar Bali dilingkungan Polresta Denpasar kemarin.

Ada indikasi petugas Lapas Kerobokan mengetahui siapa-siapa yang dekat Willy Akasaka yang kerap membesuk.

Sebab ada dugaan, ada orang dekat atau orang kepercayaan Willy yang keluar masuk ruang besuk Lapas Kelas II A, Kerobokan.

“Kami sementara telusuri dari HP Willy (jaringan Willy). Siapa yang intens berkomunikasi dengannya. Baik via telepon, SMS dan lain-lain sebagainya.

HP ini lebih berbahaya dari teroris. Ya berbahaya. Ada beberapa HP milik Willy kehabisan baterai sehingga belum sempat dibuka dan masih charge,” bisik sumber.

Tentunya, jaringan peredaran narkoba milik Willy pun intens melakukan komunikasi via HP. Sumber belum tahu HP yang mana dipakai untuk melakukan praktek bisnis barang haram ini.

Yang jelas, dari sekian HP yang diamankan, pasti ada untuk komunikasi. Baik dengan orang kepercayaan, pengedar, bandar dan lain sebagainya termasuk pemakai.

Kapolresta Denpasar Kombes Ruddi Setiawan belum bisa dikonfirmasi. Sebelumnya, Kalapas kerobokan Tonny Nainggolan menyatakan jika dari pengembangan kepolisian dan

ditemukan anggotanya bersalah, ia tak segan memberikan sanksi. “Saya tidak segan memberikan sanksi bagi anggota yang ikut terlibat,” tutupnya. 

DENPASAR – Polresta Denpasar tengah menyelidiki isi chatingan dalam ponsel atau alat komunikasi milik Willy Ng Leng Kong alias Abdur Rahman Willy alias Ko Willy Akasaka.

Dari hasil pengembangan sementara, penyelundupan barang-barang terlarang milik Willy Akasaka ditengarai orang dekat yang merupakan orang kepercayaannya.

Kemungkinan besar alat-alat komunikasi ini sengaja diloloskan. Sebab pemeriksaan di Lapas Kerobokan sangat ketat. Apalagi, HP yang dimiliki Willy dan akhirnya diamankan rata-rata berukuran besar.

Sinyalamen ini makin kentara lantaran Willy Akasaka disegani dan sangat dihargai selama menghuni Lapas Kerobokan.

Jangankan sesama napi, petugas Lapas pun diduga tak berani dengan Willy. “Ya yang disebut saya tadi itu sebatas dugaan saja.

Tapi, tidak menutup kemungkinan bisa saja hal itu terjadi,” terang sumber Jawa Pos Radar Bali dilingkungan Polresta Denpasar kemarin.

Ada indikasi petugas Lapas Kerobokan mengetahui siapa-siapa yang dekat Willy Akasaka yang kerap membesuk.

Sebab ada dugaan, ada orang dekat atau orang kepercayaan Willy yang keluar masuk ruang besuk Lapas Kelas II A, Kerobokan.

“Kami sementara telusuri dari HP Willy (jaringan Willy). Siapa yang intens berkomunikasi dengannya. Baik via telepon, SMS dan lain-lain sebagainya.

HP ini lebih berbahaya dari teroris. Ya berbahaya. Ada beberapa HP milik Willy kehabisan baterai sehingga belum sempat dibuka dan masih charge,” bisik sumber.

Tentunya, jaringan peredaran narkoba milik Willy pun intens melakukan komunikasi via HP. Sumber belum tahu HP yang mana dipakai untuk melakukan praktek bisnis barang haram ini.

Yang jelas, dari sekian HP yang diamankan, pasti ada untuk komunikasi. Baik dengan orang kepercayaan, pengedar, bandar dan lain sebagainya termasuk pemakai.

Kapolresta Denpasar Kombes Ruddi Setiawan belum bisa dikonfirmasi. Sebelumnya, Kalapas kerobokan Tonny Nainggolan menyatakan jika dari pengembangan kepolisian dan

ditemukan anggotanya bersalah, ia tak segan memberikan sanksi. “Saya tidak segan memberikan sanksi bagi anggota yang ikut terlibat,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/