26.3 C
Jakarta
25 April 2024, 4:40 AM WIB

2 Kader Partai NasDem di Bali Pilih Hengkang Jadi Sorotan Netizen, Simak Reaksinya

DENPASAR – Mundurnya dua kader partai Nasdem di Bali, yakni Niluh Djelantik dan Anak Agung Ngurah Panji Astika ternyata mendapat dukungan oleh para netizen. Bagi netizen, orang yang memainkan politik identitas tak layak diusung sebagai calon presiden (capres) 2024.

Diketahui sebelumnya, Surya Paloh selaku Ketua Umum Partai NasDem mengumumkan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024 oleh Partai NasDem pada Senin (3/10/2022). Bahkan, Surya Paloh menyebut Anies ‘the best’ ketika menyampaikan alasannya menunjuk Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 sebagai capres.

Hal inilah yang menjadi dasar mengapa netizen mendukung mundurnya dua kader Partai NasDem, yakni Niluh Djelantik yang menjabat Ketua Departemen Bidang UMKM DPP Partai NasDem dan Anak Agung Ngurah Panji Astika yang sempat menjabat Wakil Ketua Bidang Hubungan Eksekutif di DPW NasDem Bali.

“Mantap. Kita minoritas jangan mau mendukung calon yang pernah memainkan politik identitas untuk meraih kekuasaan,” kata akun @burmanabur di komentar Instagram radarbali.id pada Kamis (6/10/2022).

Bahkan ada pula yang berharap seluruh kader di Partai Nasdem di Bali untuk cabut dari organisasi yang dicetuskan oleh Surya Paloh dan Sri Sultan Hamengkubuwono X serta dideklarasikan oleh 45 tokoh nasional di Istora Senayan, Jakarta pada 1 Februari 2010.

“Baru muncul 2 kepermukaan. Harusnya 98 persen kader Nasdem mundur bentuk ketidaksetujuan. Sisakan saja yang pegang posisi, ya Taulah mereka kan memang di arahkan,” kata akun @guswira7 juga.

“Salut buat Kader NasDem Bali yang tau tentang politik identitas. Karena kalau Anies Nyapres lewat Nasdem, sama dengan melukai kelompok minoritas seperti Bali ini. Ayo anak muda, masih banyak cara untuk memajukan Negeri ini, bukan hanya melalui NasDem aja,” komentar akun @agungsurya302. (ara/rid)

 

DENPASAR – Mundurnya dua kader partai Nasdem di Bali, yakni Niluh Djelantik dan Anak Agung Ngurah Panji Astika ternyata mendapat dukungan oleh para netizen. Bagi netizen, orang yang memainkan politik identitas tak layak diusung sebagai calon presiden (capres) 2024.

Diketahui sebelumnya, Surya Paloh selaku Ketua Umum Partai NasDem mengumumkan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024 oleh Partai NasDem pada Senin (3/10/2022). Bahkan, Surya Paloh menyebut Anies ‘the best’ ketika menyampaikan alasannya menunjuk Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 sebagai capres.

Hal inilah yang menjadi dasar mengapa netizen mendukung mundurnya dua kader Partai NasDem, yakni Niluh Djelantik yang menjabat Ketua Departemen Bidang UMKM DPP Partai NasDem dan Anak Agung Ngurah Panji Astika yang sempat menjabat Wakil Ketua Bidang Hubungan Eksekutif di DPW NasDem Bali.

“Mantap. Kita minoritas jangan mau mendukung calon yang pernah memainkan politik identitas untuk meraih kekuasaan,” kata akun @burmanabur di komentar Instagram radarbali.id pada Kamis (6/10/2022).

Bahkan ada pula yang berharap seluruh kader di Partai Nasdem di Bali untuk cabut dari organisasi yang dicetuskan oleh Surya Paloh dan Sri Sultan Hamengkubuwono X serta dideklarasikan oleh 45 tokoh nasional di Istora Senayan, Jakarta pada 1 Februari 2010.

“Baru muncul 2 kepermukaan. Harusnya 98 persen kader Nasdem mundur bentuk ketidaksetujuan. Sisakan saja yang pegang posisi, ya Taulah mereka kan memang di arahkan,” kata akun @guswira7 juga.

“Salut buat Kader NasDem Bali yang tau tentang politik identitas. Karena kalau Anies Nyapres lewat Nasdem, sama dengan melukai kelompok minoritas seperti Bali ini. Ayo anak muda, masih banyak cara untuk memajukan Negeri ini, bukan hanya melalui NasDem aja,” komentar akun @agungsurya302. (ara/rid)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/