31.5 C
Jakarta
25 April 2024, 11:18 AM WIB

Diduga Kelelahan, Terserang Jantung, Ketua KPPS Pegadungan Meninggal

SINGARAJA – Ketua Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 10 Desa Pegadungan, Ketut Putu Suwika, 38, meninggal dunia.

 

Mendiang diduga terkena serangan jantung, setelah sebelumnya mengalami kelalahan usai menjalankan tugas sebagai KPPS saat hari pemungutan suara, 17 April silam.

 

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, Putu Suwika meninggal pada Jumat (10/5) lalu. Mendiang ditemukan dalam kondisi terbujur kaku di atas tempat tidur, oleh keluarganya. Jenazah mendiang telah diupacarai kemarin (13/5).

 

“KPPS kami meninggal tanggal 10. Kabarnya meninggal mendadak. Pagi tadi (kemarin, Red) sudah diupacarai. Penyebab pastinya kami kurang tahu,” kata Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Sukasada, Nyoman Raken.

 

Secara terpisah, Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Buleleng Gede Bandem Samudra mengatakan, mendiang Suwika sempat bertugas sebagai ketua KPPS pada 17 April lalu. Sehari kemudian, kondisinya merosot karena kelelahan. Mendiang sempat berobat ke puskesmas dan beristirahat selama beberapa pekan di rumah.

 

“Memang setelah pemungutan suara, mendiang tampak kurang sehat. Saat ditanya, memang mengaku kelelahan. Sempat berobat dan istirahat di rumah juga,” jelas Bandem.

 

Selain itu mendiang juga sempat diajak gotong royong warga setempat, sekitar dua pekan lalu.

 

Namun saat itu mendiang tidak ikut, karena mengaku masih lelah. Hingga kemudian Jumat pekan lalu, mendiang menghembuskan nafas terakhir.

 

Disinggung soal indikasi kelelahan, Bandem mengaku belum bisa memberikan kepastian.

 

Sebab pihak keluarga, tidak meminta pemeriksaan medis dari rumah sakit. Keluarga telah menerima berpulangnya korban.

 

“Apakah ada kaitannya dengan Pemilu, kami sih belum bisa pastikan. Tapi bisa saja kelelahan yang dialami saat itu, memicu penyakit tertentu yang memengaruhi almarhum selama beberapa minggu setelah pemungutan suara,” imbuhnya.

 

Terhadap peristiwa itu, KPU Buleleng tetap mengajukan santunan pada KPU RI. Santunan itu telah diajukan pada Sabtu (11/5) lalu. Meski masa tugas KPPS telah berakhir pada tanggal 9 Mei lalu, namun KPU tetap berupaya melengkapi berkas usulan tersebut.

Seperti diketahui, hingga kini ada 12 orang anggota KPPS, PPS, maupun PPK, di Buleleng yang mengalami sakit usai bertugas. Selain itu seorang meninggal dunia. Ada pula Panitia Pengawas Desa/Kelurahan (PPDK) yang meninggal sebelum pemilihan dilakukan. 

SINGARAJA – Ketua Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 10 Desa Pegadungan, Ketut Putu Suwika, 38, meninggal dunia.

 

Mendiang diduga terkena serangan jantung, setelah sebelumnya mengalami kelalahan usai menjalankan tugas sebagai KPPS saat hari pemungutan suara, 17 April silam.

 

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, Putu Suwika meninggal pada Jumat (10/5) lalu. Mendiang ditemukan dalam kondisi terbujur kaku di atas tempat tidur, oleh keluarganya. Jenazah mendiang telah diupacarai kemarin (13/5).

 

“KPPS kami meninggal tanggal 10. Kabarnya meninggal mendadak. Pagi tadi (kemarin, Red) sudah diupacarai. Penyebab pastinya kami kurang tahu,” kata Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Sukasada, Nyoman Raken.

 

Secara terpisah, Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Buleleng Gede Bandem Samudra mengatakan, mendiang Suwika sempat bertugas sebagai ketua KPPS pada 17 April lalu. Sehari kemudian, kondisinya merosot karena kelelahan. Mendiang sempat berobat ke puskesmas dan beristirahat selama beberapa pekan di rumah.

 

“Memang setelah pemungutan suara, mendiang tampak kurang sehat. Saat ditanya, memang mengaku kelelahan. Sempat berobat dan istirahat di rumah juga,” jelas Bandem.

 

Selain itu mendiang juga sempat diajak gotong royong warga setempat, sekitar dua pekan lalu.

 

Namun saat itu mendiang tidak ikut, karena mengaku masih lelah. Hingga kemudian Jumat pekan lalu, mendiang menghembuskan nafas terakhir.

 

Disinggung soal indikasi kelelahan, Bandem mengaku belum bisa memberikan kepastian.

 

Sebab pihak keluarga, tidak meminta pemeriksaan medis dari rumah sakit. Keluarga telah menerima berpulangnya korban.

 

“Apakah ada kaitannya dengan Pemilu, kami sih belum bisa pastikan. Tapi bisa saja kelelahan yang dialami saat itu, memicu penyakit tertentu yang memengaruhi almarhum selama beberapa minggu setelah pemungutan suara,” imbuhnya.

 

Terhadap peristiwa itu, KPU Buleleng tetap mengajukan santunan pada KPU RI. Santunan itu telah diajukan pada Sabtu (11/5) lalu. Meski masa tugas KPPS telah berakhir pada tanggal 9 Mei lalu, namun KPU tetap berupaya melengkapi berkas usulan tersebut.

Seperti diketahui, hingga kini ada 12 orang anggota KPPS, PPS, maupun PPK, di Buleleng yang mengalami sakit usai bertugas. Selain itu seorang meninggal dunia. Ada pula Panitia Pengawas Desa/Kelurahan (PPDK) yang meninggal sebelum pemilihan dilakukan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/