PANCASARI – Ratusan warga yang memiliki hobi memancing, tumpah ruah di Danau Buyan dan Danau Tamblingan, tempat dihelatnya Twin Lake Festival (TLF) 2018.
Mereka saling berlomba, berusaha menangkap ikan sebanyak-banyaknya dari kedua danau tersebut.
Total ada 200 orang warga yang ikut ambil bagian dalam lomba mancing tersebut. Sebanyak 120 orang peserta memancing di Danau Buyan, Desa Pancasari.
Sementara 80 orang sisanya, memancing di Danau Tamblingan, Desa Munduk. Pantauan Jawa Pos Radar Bali di Danau Buyan, ratusan pemancing terlihat antusias mengikuti lomba.
Mereka berusaha mencari posisi terbaik untuk mengail ikan. Sebagian besar peserta memadati areal di ujung barat Danau Buyan, dekat areal start lomba dayung pedau singa.
Areal itu dianggap paling representative, karena langsung berhadapan dengan areal danau yang agak dalam. Mereka juga yakin di lokasi tersebut ada banyak ikan yang diincar.
Kepala Dinas Perikanan Buleleng Ni Made Arnika selaku penyelenggara lomba mengungkapkan, pada lomba mancing tersebut peserta harus adu keterampilan memancing ikan zebra.
Ikan tersebut disebut mendominasi populasi ikan yang ada di Danau Buyan dan Danau Tamblingan.
“Kami hanya menilai tangkapan berupa ikan zebra. Siapa yang paling banyak menangkap ikan zebra, dia yang menang,” kata Arnika.
Arnika mengatakan, keberadaan ikan zebra di kedua danau tersebut memang menjadi masalah tersendiri.
Ikan tawar yang masuk kategori ikan hias itu, sebenarnya bukan termasuk spesies ikan air tawar endemik di kedua danau tersebut.
Namun entah mengapa, ikan hias itu berada di danau dan mengalami ledakan populasi.
“Akibatnya populasi ikan yang lain ini terganggu. Karena ikan zebra ini kan termasuk ikan predator yang memangsa benih-benih ikan tawar yang memang habitatnya di Buyan dan Tamblingan,” jelas Arnika.
Ia berharap melalui lomba tersebut, populasi ikan zebra dapat ditekan. Selain itu pemerintah juga tengah mengkaji
untuk melakukan pelepasan ikan endemik di Danau Buyan dan Tamblingan, yang menjadi musuh alami ikan zebra.
