31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 9:38 AM WIB

Astungkara…Setelah Erupsi, Recovery Pariwisata Bali Dekati Normal

DENPASAR – Masa recovery atau pemulihan pariwisata Bali setelah erupsi Gunung Agung terus membaik.

Hal itu ditunjukkan dengan angka kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata sejak sebulan terakhir.

Data Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Bali, menggambarkan angka kedatangan di Bandara Ngurah Rai Bali sudah mencapai 6.000 orang wisatawan setiap hari.

Bahkan, untuk di Kabupaten Badung kondisi pariwisatanya sudah normal. Tingkat hunian hotel terus merangkak naik.

Hal itu diungkapkan Kepala Disparda Provinsi Bali, AA. Gde Yuniartha. “Kalau di Kabupaten Badung sudah normal bahkan tingkat hunian

sudah ada yang mencapai 80-90 persen,” ujar Yuniartha kepada awak media di Kantor Gubernur, kemarin (15/3).

Lebih lanjut dijelaskan, dari angka kedatangan 6.000 wisatawan per hari di Bandara Ngurah Rai tersebut masih didominasi oleh wisatawan asal Tiongkok.

Tingginya turis Tiongkok ini tentu kabar baik. Pasalnya, setelah status Gunung Agung dinyatakan Awas (Level IV) pada akhir tahun lalu, pemerintah Tiongkok melarang warganya datang ke Bali.

Namun, setelah melalui berbagai lobi akhirnya kunjunga turis Tiongkok ke Pulau Seribu Pura berangsur pulih.

Setelah Tiongkok disusul dari Australia dan Eropa. Sedangkan kedatangan turis dari Eropa seperti Perancis, Inggris dan Jerman masih belum signifikan.

Namun demikian, tujuan kunjungan ke masing-masing kabupaten kota belum merata, sehingga itu berdampak pada tingkat hunian yang berbeda dimasing-masing kabupaten kota.

Yuniartha meyakini beberapa bulan ke depan diyakini jumlah kunjungan turis asing ke Bali akan mengalami peningkatan.

Sebab pada April mendatang akan dibuka penerbangan langsung dari Denpasar menuju Mumbai, India.

“Diharapkan  kunjungan wisatawan dari India ke Bali dapat meningkat sesuai harapan pada urutan ketiga setelah Tiongkok,” imbuhnya.

Pemprov Bali sendiri diakui alokasi dana untuk pemulihan pariwisata serta promosi sangat minim. Pasalnya, anggaran Pemprov Bali tahun 2018 masih diarahkan pada kegiatan yang lebih penting.

Namun demikian bukan berarti promosi itu tidak penting. “Ke depan kami akan tetap lakukan promosi. Diharapkan tahun anggaran 2019 dapat dianggarkan dalam APBD Bali untuk kegiatan promosi pariwisata Bali,” harapnya.

Diakui Yuniartha, untuk pemulihan yang lebih cepat pasca erupsi Gunung Agung, pemerintah pusat sudah banyak membantu.

Kendati tidak berupa bantuan tunai, bantuan yang diberikan lebih banyak pada kegiatan yang digelar di Bali. 

Berbagai upaya recovery oleh pusat sudah dilakukan mulai dari mendatangkan duta besar ke Bali yang tujuannya agar para duta besar dapat melihat secara langsung dan realita seperti apa Bali itu.

Tentu, hal itu sangat membantu mempercepat pemulihan pariwisata di Bali.

DENPASAR – Masa recovery atau pemulihan pariwisata Bali setelah erupsi Gunung Agung terus membaik.

Hal itu ditunjukkan dengan angka kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata sejak sebulan terakhir.

Data Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Bali, menggambarkan angka kedatangan di Bandara Ngurah Rai Bali sudah mencapai 6.000 orang wisatawan setiap hari.

Bahkan, untuk di Kabupaten Badung kondisi pariwisatanya sudah normal. Tingkat hunian hotel terus merangkak naik.

Hal itu diungkapkan Kepala Disparda Provinsi Bali, AA. Gde Yuniartha. “Kalau di Kabupaten Badung sudah normal bahkan tingkat hunian

sudah ada yang mencapai 80-90 persen,” ujar Yuniartha kepada awak media di Kantor Gubernur, kemarin (15/3).

Lebih lanjut dijelaskan, dari angka kedatangan 6.000 wisatawan per hari di Bandara Ngurah Rai tersebut masih didominasi oleh wisatawan asal Tiongkok.

Tingginya turis Tiongkok ini tentu kabar baik. Pasalnya, setelah status Gunung Agung dinyatakan Awas (Level IV) pada akhir tahun lalu, pemerintah Tiongkok melarang warganya datang ke Bali.

Namun, setelah melalui berbagai lobi akhirnya kunjunga turis Tiongkok ke Pulau Seribu Pura berangsur pulih.

Setelah Tiongkok disusul dari Australia dan Eropa. Sedangkan kedatangan turis dari Eropa seperti Perancis, Inggris dan Jerman masih belum signifikan.

Namun demikian, tujuan kunjungan ke masing-masing kabupaten kota belum merata, sehingga itu berdampak pada tingkat hunian yang berbeda dimasing-masing kabupaten kota.

Yuniartha meyakini beberapa bulan ke depan diyakini jumlah kunjungan turis asing ke Bali akan mengalami peningkatan.

Sebab pada April mendatang akan dibuka penerbangan langsung dari Denpasar menuju Mumbai, India.

“Diharapkan  kunjungan wisatawan dari India ke Bali dapat meningkat sesuai harapan pada urutan ketiga setelah Tiongkok,” imbuhnya.

Pemprov Bali sendiri diakui alokasi dana untuk pemulihan pariwisata serta promosi sangat minim. Pasalnya, anggaran Pemprov Bali tahun 2018 masih diarahkan pada kegiatan yang lebih penting.

Namun demikian bukan berarti promosi itu tidak penting. “Ke depan kami akan tetap lakukan promosi. Diharapkan tahun anggaran 2019 dapat dianggarkan dalam APBD Bali untuk kegiatan promosi pariwisata Bali,” harapnya.

Diakui Yuniartha, untuk pemulihan yang lebih cepat pasca erupsi Gunung Agung, pemerintah pusat sudah banyak membantu.

Kendati tidak berupa bantuan tunai, bantuan yang diberikan lebih banyak pada kegiatan yang digelar di Bali. 

Berbagai upaya recovery oleh pusat sudah dilakukan mulai dari mendatangkan duta besar ke Bali yang tujuannya agar para duta besar dapat melihat secara langsung dan realita seperti apa Bali itu.

Tentu, hal itu sangat membantu mempercepat pemulihan pariwisata di Bali.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/