29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:20 AM WIB

Hidupkan Pariwisata, Dispar Rencanakan Gratiskan Foto Prewedding

SEMARAPURA – Objek wisata yang ada di Kabupaten Klungkung secara resmi dibuka untuk wisatawan lokal sejak Kamis (9/7) lalu.

Hanya saja hingga saat ini belum ada wisatawan lokal yang berkunjung. Sehingga ada sejumlah upaya yang akan dilakukan Dinas Pariwisata Klungkung untuk kembali menghidupkan industri pariwisata Klungkung secara bertahap.

Kepala Dinas Pariwisata Klungkung I Nengah Sukasta menuturkan, objek wisata yang ada di Kabupaten Klungkung secara resmi dibuka untuk wisatawan lokal sejak Kamis (9/7) lalu.

Setelah dibuka, dia mengungkapkan tidak sepeserpun retribusi dari kunjungan wisatawan yang masuk lantaran nihil kunjungan. “Jadi tidak ada kunjungan wisatawan sama sekali,” katanya.

Melihat kondisi itu, dia tidak mau tinggal diam dan membuat kajian untuk merangsang geliat industri pariwisata Kabupaten Klungkung kembali.

Salah satunya kajian yang dibuat dan telah diusulkan ke Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, yakni mengenai penggratisan kegiatan foto prewedding di objek wisata yang ada di Klungkung seperti Kertha Gosa.

“Dalam kajian itu kami mengusulkan penggratisan kegiatan foto prewedding itu berlangsung hingga Agustus. Namun keputusan resminya ada di Bapak Bupati.

Sampai kapan beliau berencana untuk menggratiskan kegiatan foto prewedding di Kertha Gosa,” ujarnya.

Untuk diketahui kegiatan foto prewedding di Kertha Gosa bagi warga lokal, dikenai retribusi sebesar Rp 300 ribu. Sementara untuk warga negara asing (WNA) lebih mahal, yaitu Rp 500 ribu.

Sedangkan untuk pembuatan film yang bersifat komersial dikenakan Rp 2 juta per paket dan untuk kepentingan pendidikan Rp 250 ribu per paket.

“Tarif jasa fotografer sudah masuk dalam paket tersebut, baik itu fotografer lokal maupun fotografer asing. Karena yang menjadi patokan memungut retribusi adalah model dari pengantin itu sendiri,” terangnya.

Pihaknya berharap agar industri pariwisata segera pulih kembali. Sehingga perekonomian dapat kembali normal.

“Untuk Nusa Penida kan belum dibuka untuk wisatawan mancanegara. Sementara kami hanya memungut retribusi bagi wisman sehingga belum ada retribusi yang masuk juga,” tandasnya. 

SEMARAPURA – Objek wisata yang ada di Kabupaten Klungkung secara resmi dibuka untuk wisatawan lokal sejak Kamis (9/7) lalu.

Hanya saja hingga saat ini belum ada wisatawan lokal yang berkunjung. Sehingga ada sejumlah upaya yang akan dilakukan Dinas Pariwisata Klungkung untuk kembali menghidupkan industri pariwisata Klungkung secara bertahap.

Kepala Dinas Pariwisata Klungkung I Nengah Sukasta menuturkan, objek wisata yang ada di Kabupaten Klungkung secara resmi dibuka untuk wisatawan lokal sejak Kamis (9/7) lalu.

Setelah dibuka, dia mengungkapkan tidak sepeserpun retribusi dari kunjungan wisatawan yang masuk lantaran nihil kunjungan. “Jadi tidak ada kunjungan wisatawan sama sekali,” katanya.

Melihat kondisi itu, dia tidak mau tinggal diam dan membuat kajian untuk merangsang geliat industri pariwisata Kabupaten Klungkung kembali.

Salah satunya kajian yang dibuat dan telah diusulkan ke Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, yakni mengenai penggratisan kegiatan foto prewedding di objek wisata yang ada di Klungkung seperti Kertha Gosa.

“Dalam kajian itu kami mengusulkan penggratisan kegiatan foto prewedding itu berlangsung hingga Agustus. Namun keputusan resminya ada di Bapak Bupati.

Sampai kapan beliau berencana untuk menggratiskan kegiatan foto prewedding di Kertha Gosa,” ujarnya.

Untuk diketahui kegiatan foto prewedding di Kertha Gosa bagi warga lokal, dikenai retribusi sebesar Rp 300 ribu. Sementara untuk warga negara asing (WNA) lebih mahal, yaitu Rp 500 ribu.

Sedangkan untuk pembuatan film yang bersifat komersial dikenakan Rp 2 juta per paket dan untuk kepentingan pendidikan Rp 250 ribu per paket.

“Tarif jasa fotografer sudah masuk dalam paket tersebut, baik itu fotografer lokal maupun fotografer asing. Karena yang menjadi patokan memungut retribusi adalah model dari pengantin itu sendiri,” terangnya.

Pihaknya berharap agar industri pariwisata segera pulih kembali. Sehingga perekonomian dapat kembali normal.

“Untuk Nusa Penida kan belum dibuka untuk wisatawan mancanegara. Sementara kami hanya memungut retribusi bagi wisman sehingga belum ada retribusi yang masuk juga,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/