32.2 C
Jakarta
11 Desember 2024, 14:54 PM WIB

Megangsing Bikin Wisatawan Asing Melongo, Coba-coba, tapi Sayang…

LOVINA – Permainan megangsingan rupanya memicu rasa penasaran wisatawan mancanegara (wisman) yang menyaksikan permainan itu.

Para wisatawan mengaku penasaran dengan permainan tersebut, karena sepintas terlihat mudah memainkannya. Namun saat dicoba, ternyata cukup sulit dilakukan.

Permainan megangsingan, sore kemarin (28/9) dihadirkan di Pantai Binaria Lovina sebagai rangkaian acara pada ajang Lovina Festival (Lovfest) 2018.

Pemuda dari desa-desa yang selama ini dekat dengan permainan tradisional ini, seperti Desa Gobleg, Gesing, Munduk, Umajero, Pedawa, dan Bengkel, datang ke arena yang dipersiapkan secara khusus oleh panitia.

Mereka sengaja turun gunung untuk sekadar bermain dan adu kelihaian bermain gangsing. Pertemuan itu terbilang akbar, karena nyaris semua desa yang memiliki tradisi permainan gangsing, bertemu di arena.

Dalam permainan kemarin, setiap tim berusaha menampilkan kemampuan terbaiknya. Baik itu dalam hal menyerang, maupun bertahan.

Cukup banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang menyaksikan pertandingan itu. Setelah berlangsung selama hampir 45 menit, permainan pun beralih ke tangan wisatawan.

Sejumlah wisatawan mencoba melepaskan gangsing. Namun upaya itu tak semudah yang dilihat. Hampir semua wisatawan gagal membuat gangsing berputar.

Salah seorang wisatawan asal Belanda, Markham mengaku dirinya sangat tertarik dengan permainan itu. Namun saat ia mencoba, ternyata melepas gangsing tak semudah yang ia lihat.

“Tadi saya menonton, dan saya tertarik melakukannya. Tapi saat saya mencoba, saya gagal. Ternyata tidak gampang seperti yang saya lihat. Ini pengalaman menarik,” katanya.

Sementara itu Kabid Destinasi Dinas Pariwisata Buleleng, Ketut Suteja mengatakan, permainan megangsing punya potensi cukup besar sebagai atraksi wisata.

Dirinya pun sengaja mengemas permainan itu sebagai sebuah atraksi wisata dalam ajang Lovfest 2018.

“Permainan ini atraksi yang menarik bagi wisatawan. Ini juga menjadi pintu untuk promosi ke desa-desa yang punya budaya permainan gangsing, agar lebih dikenal lagi,” kata Suteja. 

LOVINA – Permainan megangsingan rupanya memicu rasa penasaran wisatawan mancanegara (wisman) yang menyaksikan permainan itu.

Para wisatawan mengaku penasaran dengan permainan tersebut, karena sepintas terlihat mudah memainkannya. Namun saat dicoba, ternyata cukup sulit dilakukan.

Permainan megangsingan, sore kemarin (28/9) dihadirkan di Pantai Binaria Lovina sebagai rangkaian acara pada ajang Lovina Festival (Lovfest) 2018.

Pemuda dari desa-desa yang selama ini dekat dengan permainan tradisional ini, seperti Desa Gobleg, Gesing, Munduk, Umajero, Pedawa, dan Bengkel, datang ke arena yang dipersiapkan secara khusus oleh panitia.

Mereka sengaja turun gunung untuk sekadar bermain dan adu kelihaian bermain gangsing. Pertemuan itu terbilang akbar, karena nyaris semua desa yang memiliki tradisi permainan gangsing, bertemu di arena.

Dalam permainan kemarin, setiap tim berusaha menampilkan kemampuan terbaiknya. Baik itu dalam hal menyerang, maupun bertahan.

Cukup banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang menyaksikan pertandingan itu. Setelah berlangsung selama hampir 45 menit, permainan pun beralih ke tangan wisatawan.

Sejumlah wisatawan mencoba melepaskan gangsing. Namun upaya itu tak semudah yang dilihat. Hampir semua wisatawan gagal membuat gangsing berputar.

Salah seorang wisatawan asal Belanda, Markham mengaku dirinya sangat tertarik dengan permainan itu. Namun saat ia mencoba, ternyata melepas gangsing tak semudah yang ia lihat.

“Tadi saya menonton, dan saya tertarik melakukannya. Tapi saat saya mencoba, saya gagal. Ternyata tidak gampang seperti yang saya lihat. Ini pengalaman menarik,” katanya.

Sementara itu Kabid Destinasi Dinas Pariwisata Buleleng, Ketut Suteja mengatakan, permainan megangsing punya potensi cukup besar sebagai atraksi wisata.

Dirinya pun sengaja mengemas permainan itu sebagai sebuah atraksi wisata dalam ajang Lovfest 2018.

“Permainan ini atraksi yang menarik bagi wisatawan. Ini juga menjadi pintu untuk promosi ke desa-desa yang punya budaya permainan gangsing, agar lebih dikenal lagi,” kata Suteja. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/