NEGARA – Memaksakan diri mengemudi dalam kondisi mengantuk menjadi pemicu hancurnya gapura batas Desa Penyaringan dengan Kelurahan Tegalcangkring, Mendoyo.
Gapura tersebut hancur setelah ditabrak mobil yang dikemudikan Panji Baskoro, 30, Senin (19/11) dini hari.
Kecelakaan tunggal out of control (OC) itu berawal ketika Daihatsu Xenia warna silver P1793 EH melaju dengan kecepatan tinggi di Jalan Raya Denpasar – Gilimanuk dari arah timur menuju arah barat atau Gilamanuk.
Saat sampai di kilometer 83, Baskoro yang beralamat jalan Citarum Gang I nomor 1 B, Taman Kota Madiun, Jawa Timur, tidak kuat lagi menahan kantuk.
Mendekati gapura perbatasan Penyaringan dengan Tegalcangkring, sekitar pukul 01. 15, Baskoro sempat tertidur sehingga mobil yang juga memuat istri dan anaknya itu tidak terkendali.
Mobil yang melaju kencang di jalan lurus itu kemudian oleng dan keluar jalur ke kiri lalu menabrak gapura batas desa di sisi sebelah selatan jalan.
Benturan keras yang terjadi membuat bagian depan mobil Xenia itu ringsek berat dan gapura batas desa hancur. Beruntung tidak ada korban jiwa.
Baskoro hanya merasa sakit pada bagian dada kiri dan dibawa ke Puskemas Mendoyo sementara istri dan anaknya tidak mengalami luka.
Lantaran ringsek berat, mobil tersebut tidak bisa dikendarai selanjutnya diderek ke bengkel. Puing-puing reruntuhan gapura yang berserakan di sebagian jalan cukup membahayakan arus lalulintas.
“Saya kaget dan hampir celaka karena tidak melihat reruntuhan gapura itu,” ujar Gede, seorang pengemudi asal Negara.
Agar tidak mengganggu dan membahayakan lalulintas, anggota Polsek Mendoyo pagi tadi kemudian membersihkan reruntuhan yang menutup sebagian badan jalan itu.
“Kecelakaan ini karena sopir mobil Xenia itu mengantuk dan sempat tertidur sehingga mobil kehilangan kendali dan menabrak gapura hingga hancur.
Untuk selanjutnya kami limpahkan ke aparat Desa Penyaringan,” ujar Kasatlantas Polres Jembrana AKP Yoga Widiatmoko, ketika dikonfirmasi.
