DENPASAR – Tim Forensik RSUP Sanglah akhirnya melakukan otopsi terhadap jenazah Halimah, 30, ibu-ibu yang tewas ditikam suami sendiri Rudianto, 38, di areal Pasar Kreneng, di depan kampus Stisipol Wirabakti, Denpasar, Selasa (18/10) lalu.
Kepala Forensik RSUP Sanglah dr Dudut Rustyadi menyebut, hasil otopsi memperlihatkan ada sejumlah luka pada tubuh Halimah.
“Ada beberapa luka tusuk tersebar di dada, perut dan punggung serta paha,” ungkap dr. Dudut. Lalu apa penyebab kematian Halimah?
“Luka tusuk pada punggung yang mengenai salah satu pembuluh darah dekat limpa yang penyebabkan kematian almarhum,” jawabnya.
Diketahui sebelumnya, Halimah tewas setelah sempat mendapatkan perawatan di IGD RSUP Sanglah.
Suaminya, Rudianto,38 diduga kalap membantai istrinya karena rasa cemburu. Rudianto kini telah ditahan pihak kepolisian guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Alasan pelaku membunuh korban karena cemburu korban menikah lagi dan sudah pisah ranjang selama dua bulan,” tandas Kasubag Humas Polresta Denpasar Iptu Muh. Nurul Yaqin.
DENPASAR – Tim Forensik RSUP Sanglah akhirnya melakukan otopsi terhadap jenazah Halimah, 30, ibu-ibu yang tewas ditikam suami sendiri Rudianto, 38, di areal Pasar Kreneng, di depan kampus Stisipol Wirabakti, Denpasar, Selasa (18/10) lalu.
Kepala Forensik RSUP Sanglah dr Dudut Rustyadi menyebut, hasil otopsi memperlihatkan ada sejumlah luka pada tubuh Halimah.
“Ada beberapa luka tusuk tersebar di dada, perut dan punggung serta paha,” ungkap dr. Dudut. Lalu apa penyebab kematian Halimah?
“Luka tusuk pada punggung yang mengenai salah satu pembuluh darah dekat limpa yang penyebabkan kematian almarhum,” jawabnya.
Diketahui sebelumnya, Halimah tewas setelah sempat mendapatkan perawatan di IGD RSUP Sanglah.
Suaminya, Rudianto,38 diduga kalap membantai istrinya karena rasa cemburu. Rudianto kini telah ditahan pihak kepolisian guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Alasan pelaku membunuh korban karena cemburu korban menikah lagi dan sudah pisah ranjang selama dua bulan,” tandas Kasubag Humas Polresta Denpasar Iptu Muh. Nurul Yaqin.
