RadarBali.com – Pantauan Jawa Pos Radar Bali, dari siang hingga sore hari kemarin, asap solfatara berwarna putih tipis tampak mengepul setinggi 100 meter dari puncak kawah.
Intensitas asap cukup sering. Hampir 5 menit sekali keluar asap yang kemudian hilang diterpa angin. “Tumben ini asapnnya keluar terus. Mungkin karena kemarin hujan,” ujar Wayan Wijana, 52, warga Dukuh.
Pantauan koran ini, situasi di KRB I dan II mulai ramai. Aktivitas masyarakat dari Candidasa, Amed, Tulamben, Batuninggit, Abang dan Kubu sudah kembali normal.
Aktivitas di pusat Kota Karangasem juga sudah kembali pulih. Jika minggu lalu siang hari masih banyak toko dan warung tutup, maka kemarin sudah mulai buka. Truk-truk pasir juga beberapa sudah mulai melintas.
Normalnya aktivitas masyarakat di KRB ini menyusul banyaknya pengungsi yang sudah kembali di rumah. Meski begitu, sebagian besar warga masih kembali ke posko pengungsian saat malam hari
RadarBali.com – Pantauan Jawa Pos Radar Bali, dari siang hingga sore hari kemarin, asap solfatara berwarna putih tipis tampak mengepul setinggi 100 meter dari puncak kawah.
Intensitas asap cukup sering. Hampir 5 menit sekali keluar asap yang kemudian hilang diterpa angin. “Tumben ini asapnnya keluar terus. Mungkin karena kemarin hujan,” ujar Wayan Wijana, 52, warga Dukuh.
Pantauan koran ini, situasi di KRB I dan II mulai ramai. Aktivitas masyarakat dari Candidasa, Amed, Tulamben, Batuninggit, Abang dan Kubu sudah kembali normal.
Aktivitas di pusat Kota Karangasem juga sudah kembali pulih. Jika minggu lalu siang hari masih banyak toko dan warung tutup, maka kemarin sudah mulai buka. Truk-truk pasir juga beberapa sudah mulai melintas.
Normalnya aktivitas masyarakat di KRB ini menyusul banyaknya pengungsi yang sudah kembali di rumah. Meski begitu, sebagian besar warga masih kembali ke posko pengungsian saat malam hari
