RadarBali.com – Perang laut pertama pada masa perjuangan kemerdekaan atau operasi lintas laut Jawa – Bali, Kamis (20/7) pagi, diperingati dengan upacara peringatan di monumen operasi lintas laut, Cekik, Gilimanuk.
Peringatan operasi lintas laut dihadiri seluruh pimpinan FKPD Jembrana, unsur TNI AD dan TNI AL. Serta ratusan pelajar dari beberapa sekolah di Jembrana.
Istri dari pejuang yang memimpin operasi almarhum Kolonel Markadi, Yeni Markadi hadir dalam peringatan yang digelar setiap tahun tersebut.
Bahkan sebelum Markadi wafat, setiap tahun juga selalu hadir peringatan operasi lintas laut. “Saya setiap tahun hadir disini,” ujarnya.
Bagi Yeni Markadi, suaminya yang merupakan komandan pasukan operasi lintas laut pada zaman penjajahan merupakan sosok yang membanggakan.
“Bapak itu orang tegas dan mengagumkan,” imbuhnya. Peringatan operasi lintas laut Jawa Bali, diperingati setiap tahun antara bulan Apri sampai Juli.
Karena antara bulan itu para pejuang yang dipimpin Kolonel Markadi yang waktu itu masih berpangkat kapten berperang melawan penjajah di Selat Bali.
RadarBali.com – Perang laut pertama pada masa perjuangan kemerdekaan atau operasi lintas laut Jawa – Bali, Kamis (20/7) pagi, diperingati dengan upacara peringatan di monumen operasi lintas laut, Cekik, Gilimanuk.
Peringatan operasi lintas laut dihadiri seluruh pimpinan FKPD Jembrana, unsur TNI AD dan TNI AL. Serta ratusan pelajar dari beberapa sekolah di Jembrana.
Istri dari pejuang yang memimpin operasi almarhum Kolonel Markadi, Yeni Markadi hadir dalam peringatan yang digelar setiap tahun tersebut.
Bahkan sebelum Markadi wafat, setiap tahun juga selalu hadir peringatan operasi lintas laut. “Saya setiap tahun hadir disini,” ujarnya.
Bagi Yeni Markadi, suaminya yang merupakan komandan pasukan operasi lintas laut pada zaman penjajahan merupakan sosok yang membanggakan.
“Bapak itu orang tegas dan mengagumkan,” imbuhnya. Peringatan operasi lintas laut Jawa Bali, diperingati setiap tahun antara bulan Apri sampai Juli.
Karena antara bulan itu para pejuang yang dipimpin Kolonel Markadi yang waktu itu masih berpangkat kapten berperang melawan penjajah di Selat Bali.
