DENPASAR – Kepala Deputi Direksi BPJS Kesehatan wilayah Bali, NTB, NTT Army Adrian Lubis mengatakan, beberapa rumah sakit yang telah bermitra BPJS kesehatan di wilayah Bali, NTB dan NTT.
Dari 1.490 fasilitas kesehatan tingkat pertama ada sekitar 662 puskesmas, 482 dokter praktik perseorangan, 122 dokter praktik gigi perorangan, 132 klinik pratama yang telah bermitra.
Kemudian, selebihnya ada sebanyak 89 fasilitas kesehatan tingkat pertama milik TNI, Polri dan 3 rumah sakit tipe D pratama.
Selain itu, BPJS kesehatan juga telah bekerja sama dengan 236 fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan. Yang terdiri atas 166 rumah sakit. Termasuk 7 klinik utama, 56 apotek dan 64 optik.
“Untuk di Bali sendiri masih rumah sakit yang belum melakukan kerjasama dengan BPJS Kesehatan seperti Rumah Sakit Bali Mandara milik pemerintah provinsi Bali,” ungkapnya.
Disinggung tentang berapa jumlah peserta BPJS kesehatan yang menunggak atau belum membayar iuran BPJSnya. Army enggan memberikan keterangan rinci tentang itu
DENPASAR – Kepala Deputi Direksi BPJS Kesehatan wilayah Bali, NTB, NTT Army Adrian Lubis mengatakan, beberapa rumah sakit yang telah bermitra BPJS kesehatan di wilayah Bali, NTB dan NTT.
Dari 1.490 fasilitas kesehatan tingkat pertama ada sekitar 662 puskesmas, 482 dokter praktik perseorangan, 122 dokter praktik gigi perorangan, 132 klinik pratama yang telah bermitra.
Kemudian, selebihnya ada sebanyak 89 fasilitas kesehatan tingkat pertama milik TNI, Polri dan 3 rumah sakit tipe D pratama.
Selain itu, BPJS kesehatan juga telah bekerja sama dengan 236 fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan. Yang terdiri atas 166 rumah sakit. Termasuk 7 klinik utama, 56 apotek dan 64 optik.
“Untuk di Bali sendiri masih rumah sakit yang belum melakukan kerjasama dengan BPJS Kesehatan seperti Rumah Sakit Bali Mandara milik pemerintah provinsi Bali,” ungkapnya.
Disinggung tentang berapa jumlah peserta BPJS kesehatan yang menunggak atau belum membayar iuran BPJSnya. Army enggan memberikan keterangan rinci tentang itu
