32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 16:17 PM WIB

PLN: SUTET Penting Karena Bali Butuh Tambah Daya

RadarBali.com – Rencana proyek Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) dari pembangunan Jawa Bali Crossing (JBC) milik PLN terus mendapat penolakan dari beberapa elemen masyarakat.

Pihak PLN pun akan melakukan upaya pendekatan atau sosialisasi terkait rencana tersebut. Dalam proyek JBC ini, Gardu Induk Kapal, Badung menjadi pelaksananya.

Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Bali, I Gusti Ketut Putra dikonfirmasi Kamis (3/7) kemarin mengatakan, rencana tersebut untuk mendukung  program clean and green di Bali.

Pembangunan JBC dengan memasang Sutet ini untuk mengantisipasi ketika penambahan daya listrik di Bali.

“Dengan mengalirkan listrik lewat JBC ini bisa mengaliri daya hingga 500 kilovolt ampere (kVA),”  ujar Ketut Putra.

Disinggung mengenai alasan pembangunan, Putra mengungkapkan jika pembangunan JBC tersebut untuk menyokong daya listrik di 10 tahun ke depan.

Karena menurut prediksi pihak PLN, 10 tahun ke depan kebutuhan listrik akan meningkat tajam,” Seiring berjalannya waktu, tingkat populasi di Bali akan semakin bertambah. Dengan bertambahnya populasi otomatis akan membuat kebutuhan listrik meningkat,” bebernya.

Saat ini, daya listrik di Bali mencapai 2000 Megawatt (MW). Dari daya tersebut, beban daya tertinggi pemakaian listrik mencapai 860 MW.

“Jadi, untuk saat ini daya listrik di Bali masih sangat aman. Pembangunan JBC ini kan sebagai langkah antisipasi. Dan memang Sutet nanti melewati Pura Segara Rupek di Jembrana,” sebutnya.

Namun rencana ini mendapat penolakan karena dianggap akan mengurangi kesucian pura serta menimbulkan permasalahan sosial oleh PHDI Jembrana.

Pembangunan JBC ini bermuara dari Watudodol Banyuwangi hingga wilayah Antosari Tabanan. “Ini nanti, listrik akan didistribusikan di masing-masing induk,” pungkasnya.

RadarBali.com – Rencana proyek Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) dari pembangunan Jawa Bali Crossing (JBC) milik PLN terus mendapat penolakan dari beberapa elemen masyarakat.

Pihak PLN pun akan melakukan upaya pendekatan atau sosialisasi terkait rencana tersebut. Dalam proyek JBC ini, Gardu Induk Kapal, Badung menjadi pelaksananya.

Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Bali, I Gusti Ketut Putra dikonfirmasi Kamis (3/7) kemarin mengatakan, rencana tersebut untuk mendukung  program clean and green di Bali.

Pembangunan JBC dengan memasang Sutet ini untuk mengantisipasi ketika penambahan daya listrik di Bali.

“Dengan mengalirkan listrik lewat JBC ini bisa mengaliri daya hingga 500 kilovolt ampere (kVA),”  ujar Ketut Putra.

Disinggung mengenai alasan pembangunan, Putra mengungkapkan jika pembangunan JBC tersebut untuk menyokong daya listrik di 10 tahun ke depan.

Karena menurut prediksi pihak PLN, 10 tahun ke depan kebutuhan listrik akan meningkat tajam,” Seiring berjalannya waktu, tingkat populasi di Bali akan semakin bertambah. Dengan bertambahnya populasi otomatis akan membuat kebutuhan listrik meningkat,” bebernya.

Saat ini, daya listrik di Bali mencapai 2000 Megawatt (MW). Dari daya tersebut, beban daya tertinggi pemakaian listrik mencapai 860 MW.

“Jadi, untuk saat ini daya listrik di Bali masih sangat aman. Pembangunan JBC ini kan sebagai langkah antisipasi. Dan memang Sutet nanti melewati Pura Segara Rupek di Jembrana,” sebutnya.

Namun rencana ini mendapat penolakan karena dianggap akan mengurangi kesucian pura serta menimbulkan permasalahan sosial oleh PHDI Jembrana.

Pembangunan JBC ini bermuara dari Watudodol Banyuwangi hingga wilayah Antosari Tabanan. “Ini nanti, listrik akan didistribusikan di masing-masing induk,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/