DENPASAR-Solidaritas Bali Untuk Lombok mendistribusikan bantuan yang berhasil dihimpun selama kurang lebih dua pekan ke Lombok.
Berangkat pada Minggu (26/8) diperlukan waktu 4 hari untuk menjangkau sejumlah titik dan menyalurkan bantuan. Baik di Lombok Utara maupun Lombok Timur.
Di Lombok Utara titik yang berhasil dijangkau oleh Tim Solidaritas Bali Untuk Lombok adalah Dusun Kuni Jati, Desa Langko, Desa Gondang, Dusun Panjor, Desa Lontong Sager,
Desa Mekarsari, Desa Sumur Mual, Desa Pawang Maturan, Dusun Kopang serta kampung Bali di Banjar penyiwian, desa Gumantar Kecamatan Kayangan, Lombok Utara.
Kemudian di Lombok Barat bantuan didistribusikan ke Dusun Nyurlembang, Desa Merce dan dapur sehat keliling.
Di Lombok Timur bantuan didistribusikan ke Desa Dadaf, Desa Pengadegan, Desa Masbagek dan sejumlah titik untuk menyentuh pengungsi yang tidak tercover posko utama.
Sementara itu bantuan yang berhasil disalurkan antara lain berupa sembako yakni beras, minyak goreng, telur, mi instan, makanan bayi dan kue kering.
Adapula bantuan berupa popok bayi, pembalut, sarung bagi anak-anak dan orang dewasa dan kebutuhan pribadi lainnya.
Untuk keperluan darurat tempat tinggal Solidaritas Bali Untuk Lombok mendistribusikan bantuan berupa terpal, selimut dan alas tidur.
Sedangkan khusus untuk trauma healaing bagi anak-anak didonasikan bantuan berupa boneka, mainan dan buku bagi anak-anak.
Total bantuan kurang lebih 7 ton.
Kepala dusun Kopang, Desa Karangbajo Supandi mengaku sangat terbantu dengan bantuan dari Solidaritas Bali Untuk Lombok. Di tengah kondisi bencana warganya sangat membutuhkan bantuan terutama sembako dan keperluan anak-anak.
“Tentu bantuan dari saudara- saudara di Bali membantu meringankan beban warga korban bencana,” kata Supandi saat menerima donasi Solidaritas Bali. Bantuan yang diberikan kemudian dipilah dan dibagi secara proporsional sesuai kebutuhan masing-masing keluarga.
Sekretaris Klian Dinas Banjar Narsum I Gede Purna, juga menyampaikan hal senada. Bantuan dari Solidaritas Bali cukup membantu di tengah kondisi desa yang sangat porak poranda akibat gempa.
“Bapak-bapak bisa lihat sendiri kondisi desa kami hancur semua, terima kasih sudah memberikan bantuan,” kata Purna.
Warga di kampung Bali ini mayoritas bertani. Akibat gempa mereka tidak bisa berkonsentrasi dengan mata pencaharian. Pasalnya kondisi rumah warga lebih dari 90 persen rata dengan tanah. Demikian pula halnya dengan pura desa setempat.
“Hasil pertanian kami juga tidak ada yang beli,” kata Purna.
Sementara itu kordinator Solidaritas Bali Untuk Lombok Robinson Gamar mengatakan sumbangan yang diberikan tentu tidak bisa menjawab seluruh kebutuhan korban gempa. Tapi sesuai semangat Solidaritas, setidaknya korban gempa merasakan kehadiran saudara-saudara dari daerah lain.
