26.1 C
Jakarta
26 April 2024, 6:22 AM WIB

Mimih Dewa Ratu…ODGJ Mengamuk, Tebas Kakek-kakek, Tumbang

SEMARAPURA – Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), I Wayan Darmawan, 35 asal Banjar Jumpai Kangin, Dusun Jumpai, Kecamatan Klungkung kembali mengamuk kemarin.

Saat sakit jiwanya kambuh, Darmawan mengambil parang lalu menebas salah seorang warga yang juga berasal dari banjar yang sama, I Ketut Ada, 65.

Akibat ulahnya, korban mengalami luka-luka dan harus menjalani operasi di rumah sakit.

Kapolsek Klungkung Kompol I Wayan Sarjana menuturkan, peristiwa berdarah itu terjadi sekitar pukul 13.00.

Pada saat itu, korban bersama rekan-rekannya sedang duduk-duduk santai di Pos Keamanan Keliling (Kamling) yang ada di pinggir jalan Banjar Jumpai Kangin.

Tiba-tiba Wayan Sadia yang mengendarai sepeda motor datang dari arah utara sambil menyuruh orang-orang yang ada di Pos Kamling segera lari karena Sadia melihat Darmawan membawa parang.

“Seketika itu langsung bangun untuk melarikan diri. Namun, pada saat akan lari, korban ternyata jatuh sehingga pelaku langsung menebas korban

sebanyak tiga kali. Korban mengalami luka pada bagian punggung, kepala belakang, dan tangan kiri,” bebernya.

Rekan korban yang melihat peristiwa itu, langsung membentak pelaku dan akhirnya pelaku membuang parang yang dibawanya dan melarikan diri ke arah utara.

Korban kemudian dibawa ke RSUD Klungkung untuk mendapat penanganan medis. “Pelaku sudah dibawa ke RSJ Bangli,” tandasnya.

Adik pelaku, Komang Daryana, 30 saat ditemui di RSUD Klungkung mengungkapkan, bahwa pelaku mengalami gangguan jiwa sejak 15 tahun yang lalu.

Pelaku diketahui mengalami gangguan jiwa ketika mulai mengumpulkan batu kali dan kemudian dibawa ke rumah untuk disembahyangi.

Pelaku diketahui sering mengamuk ketika gangguan jiwanya kambuh, bahkan sebelumnya pernah memukul pedagang.

“Tapi kalau tidak kumat, biasanya di rumah ngerokok sambil dengar musik. Sudah lebih dari 10 kali bolak balik RSJ Bangli. Terakhir kali balik dari RSJ Bangli, dua bulan yang lalu,” katanya.

Adik korban, Nengah Wantun, 59 menambahkan, Pos Kamling itu memang biasa ramai dikunjungi warga untuk sekadar beristirahat sambil berbincang-bincang.

Korban, juga sering berada di sana. Akibat luka yang dialami, korban rencananya akan melakukan operasi.

“Waktu dikasi tahu Darmawan ngamuk bawa belakas (parang, Red), semua langsung lari. Nah pas kakak saya mau lari,

langsung jatuh dan ditebas. Kakak saya waktu itu baru datang dari sawah. Rencananya operasi hari ini,” tandasnya. 

SEMARAPURA – Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), I Wayan Darmawan, 35 asal Banjar Jumpai Kangin, Dusun Jumpai, Kecamatan Klungkung kembali mengamuk kemarin.

Saat sakit jiwanya kambuh, Darmawan mengambil parang lalu menebas salah seorang warga yang juga berasal dari banjar yang sama, I Ketut Ada, 65.

Akibat ulahnya, korban mengalami luka-luka dan harus menjalani operasi di rumah sakit.

Kapolsek Klungkung Kompol I Wayan Sarjana menuturkan, peristiwa berdarah itu terjadi sekitar pukul 13.00.

Pada saat itu, korban bersama rekan-rekannya sedang duduk-duduk santai di Pos Keamanan Keliling (Kamling) yang ada di pinggir jalan Banjar Jumpai Kangin.

Tiba-tiba Wayan Sadia yang mengendarai sepeda motor datang dari arah utara sambil menyuruh orang-orang yang ada di Pos Kamling segera lari karena Sadia melihat Darmawan membawa parang.

“Seketika itu langsung bangun untuk melarikan diri. Namun, pada saat akan lari, korban ternyata jatuh sehingga pelaku langsung menebas korban

sebanyak tiga kali. Korban mengalami luka pada bagian punggung, kepala belakang, dan tangan kiri,” bebernya.

Rekan korban yang melihat peristiwa itu, langsung membentak pelaku dan akhirnya pelaku membuang parang yang dibawanya dan melarikan diri ke arah utara.

Korban kemudian dibawa ke RSUD Klungkung untuk mendapat penanganan medis. “Pelaku sudah dibawa ke RSJ Bangli,” tandasnya.

Adik pelaku, Komang Daryana, 30 saat ditemui di RSUD Klungkung mengungkapkan, bahwa pelaku mengalami gangguan jiwa sejak 15 tahun yang lalu.

Pelaku diketahui mengalami gangguan jiwa ketika mulai mengumpulkan batu kali dan kemudian dibawa ke rumah untuk disembahyangi.

Pelaku diketahui sering mengamuk ketika gangguan jiwanya kambuh, bahkan sebelumnya pernah memukul pedagang.

“Tapi kalau tidak kumat, biasanya di rumah ngerokok sambil dengar musik. Sudah lebih dari 10 kali bolak balik RSJ Bangli. Terakhir kali balik dari RSJ Bangli, dua bulan yang lalu,” katanya.

Adik korban, Nengah Wantun, 59 menambahkan, Pos Kamling itu memang biasa ramai dikunjungi warga untuk sekadar beristirahat sambil berbincang-bincang.

Korban, juga sering berada di sana. Akibat luka yang dialami, korban rencananya akan melakukan operasi.

“Waktu dikasi tahu Darmawan ngamuk bawa belakas (parang, Red), semua langsung lari. Nah pas kakak saya mau lari,

langsung jatuh dan ditebas. Kakak saya waktu itu baru datang dari sawah. Rencananya operasi hari ini,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/