28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:44 AM WIB

32 Km Garis Pantai Alami Abrasi, Tabanan Minta BWS Segera Tangani

TABANAN – Abrasi di Pantai Kelating, Kerambitan, kian mengkhawatirkan. Dampaknya terasa di mana-mana. Bangunan kios warga yang berada di pinggir pantai rusak.

Tanah setra adat setempat juga ikut tergerus. Abrasi yang terjadi di pantai Kelating langsung mendapat respons Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Penataan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Tabanan.

“Petugas kami sudah turun ke pantai Kelating, ketika tahu informasi abrasi pantai Kelating lewat media. Kami sudah terjunkan personil ke lokasi untuk melakukan pengecekan,” kata Kadis PUPRPKP Tabanan Made Yudiana.

Yudiana mengakui kondisi abrasi pantai Kelating sangat parah dan mengkhawatirkan. Hanya saja, pihaknya tak bisa berbuat banyak.

Pasalnya, kewenangan garis pantai ada di Balai Wilayah Sungai Provinsi Bali (BWS) Kementerian PUPR. Meski begitu, pihaknya telah melaporkan kasus tersebut ke BWS.

Menurut Yudiana, abrasi terjadi di sepanjang pantai selatan Tabanan dan Bali secara umum. Di Tabanan, kata dia, yang memiliki garis pantai 32 km, hampir semuanya mengalami abrasi.

“Mudah-mudahan abrasi di pantai Kelating utamanya di tanah setra adat milik dua banjar segera tertangani. Karena tanah setra yang terkikis sekitar 15 are,” tandasnya.

Kelian Dinas Banjar Dangin Pangkung, Desa Kelating, I Gusti Made Widiarta mengatakan, tidak hanya di lokasi tanah setra adat yang mengalami abrasi.

Hampir seluruh kondisi pantai Kelating mengalami abrasi cukup parah. Kerusakan makin parah lantaran pinggir pantai tidak ada tanggul penahan ombak.

“Warga desa pakraman kedua banjar sangat khawatir dengan abrasi pantai Kelating. Karena telah menggerus tanah setra,” pungkasnya. 

TABANAN – Abrasi di Pantai Kelating, Kerambitan, kian mengkhawatirkan. Dampaknya terasa di mana-mana. Bangunan kios warga yang berada di pinggir pantai rusak.

Tanah setra adat setempat juga ikut tergerus. Abrasi yang terjadi di pantai Kelating langsung mendapat respons Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Penataan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Tabanan.

“Petugas kami sudah turun ke pantai Kelating, ketika tahu informasi abrasi pantai Kelating lewat media. Kami sudah terjunkan personil ke lokasi untuk melakukan pengecekan,” kata Kadis PUPRPKP Tabanan Made Yudiana.

Yudiana mengakui kondisi abrasi pantai Kelating sangat parah dan mengkhawatirkan. Hanya saja, pihaknya tak bisa berbuat banyak.

Pasalnya, kewenangan garis pantai ada di Balai Wilayah Sungai Provinsi Bali (BWS) Kementerian PUPR. Meski begitu, pihaknya telah melaporkan kasus tersebut ke BWS.

Menurut Yudiana, abrasi terjadi di sepanjang pantai selatan Tabanan dan Bali secara umum. Di Tabanan, kata dia, yang memiliki garis pantai 32 km, hampir semuanya mengalami abrasi.

“Mudah-mudahan abrasi di pantai Kelating utamanya di tanah setra adat milik dua banjar segera tertangani. Karena tanah setra yang terkikis sekitar 15 are,” tandasnya.

Kelian Dinas Banjar Dangin Pangkung, Desa Kelating, I Gusti Made Widiarta mengatakan, tidak hanya di lokasi tanah setra adat yang mengalami abrasi.

Hampir seluruh kondisi pantai Kelating mengalami abrasi cukup parah. Kerusakan makin parah lantaran pinggir pantai tidak ada tanggul penahan ombak.

“Warga desa pakraman kedua banjar sangat khawatir dengan abrasi pantai Kelating. Karena telah menggerus tanah setra,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/