34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 12:42 PM WIB

Cuaca Buruk, Nakhoda yang Beroperasi di Selat Bali Diminta Waspada

NEGARA – Angin kencang dan gelombang tinggi yang terus terjadi di selat Bali cukup membahayakan pelayaran.

Selain mengakibatkan kapal yang sedang berlayar oleng, juga mengakibatkan kapal hanyut atau kandas. Angin kencang dan gelombang tinggi tersebut biasanya mulai terjadi menjelang siang sampai malam.

Hembusan angin kencang membuat kapal yang berlayar cukup terganggu. Seperti kejadian beberapa hari lalu akibat dihempas angin ada kapal sempat hanyut dan kandas.

Selain itu, hempasan angin dan gelombang tinggi membuat sebuah truk tumbang di atas kapal. Cuaca buruk tersebut kemungkinan masih akan terus berlanjut hingga bulan depan.

“Angin kencang dan gelombang tinggi terjadi di Selat Bali dan akan berlanjut sampai bulan Agustus” ujar Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jembrana Rahmat Prasetya.

Menurutnya, angin kencang dan gelombang tinggi itu karena mulainya angin timur pertanda masuk musim kemarau. Kecepatan angin bisa 15 sampai 25 dan gelombang bisa sampai dua meter.  

Namun ke depan ketinggian gelombang bisa di atas dua meter dan kecepatan angin antara  10 sampai 30 knot.

“Kalau gelombang di bawah dua meter masih tidak terlalu mengganggu. Tapi, kalau lebih bisa membahayakan. Dengan kondisi cuaca seperti itu maka nakhoda kapal harus waspada,” ungkapnya.

BMKG akan terus memantau cuaca di Selat Bali dan akan menginformasikan ke Syahbandar jika cuaca membahayakan pelayaran kapal.

“Perubahan cuaca akan terus kami informasikan dan kami minta agar selalu meningkatkan kewaspadaan demi keselamatan pelayaran,” ungkapnya.

NEGARA – Angin kencang dan gelombang tinggi yang terus terjadi di selat Bali cukup membahayakan pelayaran.

Selain mengakibatkan kapal yang sedang berlayar oleng, juga mengakibatkan kapal hanyut atau kandas. Angin kencang dan gelombang tinggi tersebut biasanya mulai terjadi menjelang siang sampai malam.

Hembusan angin kencang membuat kapal yang berlayar cukup terganggu. Seperti kejadian beberapa hari lalu akibat dihempas angin ada kapal sempat hanyut dan kandas.

Selain itu, hempasan angin dan gelombang tinggi membuat sebuah truk tumbang di atas kapal. Cuaca buruk tersebut kemungkinan masih akan terus berlanjut hingga bulan depan.

“Angin kencang dan gelombang tinggi terjadi di Selat Bali dan akan berlanjut sampai bulan Agustus” ujar Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jembrana Rahmat Prasetya.

Menurutnya, angin kencang dan gelombang tinggi itu karena mulainya angin timur pertanda masuk musim kemarau. Kecepatan angin bisa 15 sampai 25 dan gelombang bisa sampai dua meter.  

Namun ke depan ketinggian gelombang bisa di atas dua meter dan kecepatan angin antara  10 sampai 30 knot.

“Kalau gelombang di bawah dua meter masih tidak terlalu mengganggu. Tapi, kalau lebih bisa membahayakan. Dengan kondisi cuaca seperti itu maka nakhoda kapal harus waspada,” ungkapnya.

BMKG akan terus memantau cuaca di Selat Bali dan akan menginformasikan ke Syahbandar jika cuaca membahayakan pelayaran kapal.

“Perubahan cuaca akan terus kami informasikan dan kami minta agar selalu meningkatkan kewaspadaan demi keselamatan pelayaran,” ungkapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/