31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 11:37 AM WIB

Kecelakaan di Jalur Tengkorak Tinggi, Dewan Bali Usulkan Jalan Tol

NEGARA –Tingginya angka kasus kecelakaan di jalan nasional Denpasar-Gilimanuk menuai sorotan.

Sorotan dengan tingginya angka lakalantas di jalur tengkorak, ini salah satunya datang dari  Ketua Komisi III DPRD Bali Nengah Tamba.

Politisi Partai Demokrat dari Dapil Jembrana, ini menilai, salah satu penyebab seringnya kecelakaan, yakni akibat kondisi jalan yang rusak.

Menurutnya, penyebab jalan rusak karena banyaknya truk sarat muatan yang melintas di jalan Denpasar-Gilimanuk.

Selain itu, buruknya kualitas jalan di Bali juga menjadi pemicu makin rusaknya jalan di sepanjang Gilimanuk.

“Kualitas jalan di Jawa dan di Bali berbeda. Kelas jalan nasional Denpasar – Gilimanuk hanya kelas B dengan kapasitas 8 ton.

Sedangkan kondisinya rata-rata truk yang melintas setiap hari di atas kapasitas semestinya. Lihat saja banyak truk mogok karena kelebihan muatan,”terangnya.

Untuk itu, sebagai solusi jangka pendek, dengan banyaknya truk sarat muatan, meminta agar Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau jembatan timbang, tegas menindak kendaraan yang melebihi muatan.  

Sedangkan solusi jangka panjang, pihaknya menawarkan untuk pembuatan jalan tol.

Menurutnya, dengan pembangunan jalan tol, maka pariwisata dan perekonomian masyarakat, khususnya di Jembrana juga akan meningkat.

Karena dengan kondisi jalan sekarang ini, dimana jumlah kendaraan semakin banyak sedangkan ruas jalan masih tetap, tetap akan sulit untuk berkembang.

“Jalan tol ini mendesak, harus segera direalisasikan,” tukasnya.

NEGARA –Tingginya angka kasus kecelakaan di jalan nasional Denpasar-Gilimanuk menuai sorotan.

Sorotan dengan tingginya angka lakalantas di jalur tengkorak, ini salah satunya datang dari  Ketua Komisi III DPRD Bali Nengah Tamba.

Politisi Partai Demokrat dari Dapil Jembrana, ini menilai, salah satu penyebab seringnya kecelakaan, yakni akibat kondisi jalan yang rusak.

Menurutnya, penyebab jalan rusak karena banyaknya truk sarat muatan yang melintas di jalan Denpasar-Gilimanuk.

Selain itu, buruknya kualitas jalan di Bali juga menjadi pemicu makin rusaknya jalan di sepanjang Gilimanuk.

“Kualitas jalan di Jawa dan di Bali berbeda. Kelas jalan nasional Denpasar – Gilimanuk hanya kelas B dengan kapasitas 8 ton.

Sedangkan kondisinya rata-rata truk yang melintas setiap hari di atas kapasitas semestinya. Lihat saja banyak truk mogok karena kelebihan muatan,”terangnya.

Untuk itu, sebagai solusi jangka pendek, dengan banyaknya truk sarat muatan, meminta agar Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau jembatan timbang, tegas menindak kendaraan yang melebihi muatan.  

Sedangkan solusi jangka panjang, pihaknya menawarkan untuk pembuatan jalan tol.

Menurutnya, dengan pembangunan jalan tol, maka pariwisata dan perekonomian masyarakat, khususnya di Jembrana juga akan meningkat.

Karena dengan kondisi jalan sekarang ini, dimana jumlah kendaraan semakin banyak sedangkan ruas jalan masih tetap, tetap akan sulit untuk berkembang.

“Jalan tol ini mendesak, harus segera direalisasikan,” tukasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/