27.2 C
Jakarta
1 Mei 2024, 5:57 AM WIB

Bangli Mendadak Hentikan Belajar Tatap Muka, Ternyata Ini Penyebabnya

BANGLI – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sempat digelar Kabupaten Bangli akhirnya resmi ditutup Senin (11/1) lalu. Dinas Pendidikan Kabupaten Bangli, mengembalikan lagi ke sistem belajar online.

Perubahan tatap muka menjadi online itu berdasar surat Kepala Disdikpora Bangli No: 421/1256/Dikpora tanggal 8 Januari 2021.

Salah satu poin PTM yang sudah di mulai tanggal 4 Januari 2021 sementara dihentikan mulai tanggal 11 Januari 2021 sampai ada pemberitahuan lebih lanjut dan mengembalikan PTM ke pola daring.

“Memang Bangli tidak ada pembatasan seperti Denpasar dan Badung. Tapi, guru kami ada yang ngajag (bolak-balik jarak jauh, red) dari Denpasar dan Badung,” ujar Kadisdik Bangli Nengah Sukarta.

Pihaknya khawatir, apabila guru yang semestinya berada di kelas justru terhambat akibat aturan pembatasan itu.

“Sekaligus kami menghargai pembatasan yang berlaku di luar Bangli. Ini untuk mendukung gerakan menekan penyebaran Covid-19,” jelasnya.

Selain menutup belajar tatap muka, pihaknya juga memberlakukan kerja 50 persen di areal Kantor Dinas Pendidikan. “Ini untuk memberikan spirit bagi para guru,” jelasnya.

Dengan penutupan belajar tatap muka, lanjutnya, hanya pihak yang berkepentingan boleh ke sekolah. “Misalnya pegawai TU atau guru mau ke sekolah, tetap sesuai prokes, cek suhu tubuh, cuci tangan,” terangnya.

Mengenai PTM yang telah berlangsung sebelumnya, ditegaskan Nengah Sukarta, tidak mengundang klaster sekolah.

“Tidak ada klaster sekolah. Di Bangli ini klaster rumah tangga. Kalau ada (positif, red) di sekolah kan harus swab,” pungkasnya.

Di bagian lain, Dandim 1626/Bangli, Letkol Inf. I Gde Putu Suwardana, yang getol menerjunkan personel mengecek PTM, meyambut baik terbitnya surat edaran tersebut.

Menurut Dandim ini adalah langkah yang tepat. Lantaran pihaknya tidak ingin terjadi klaster baru di Bangli yaitu klaster  sekolah.

Kurun waktu sepekan ini kasus Covid-19 di wilayah Bangli  sedikit meningkat kebanyakan dari klaster keluarga.

“Kami tidak ingin ada klaster lagi di wilayah Bangli sehingga surat edaran dari Pemda Bangli untuk menghentikan sementara PTM sangat tepat di tengah perkembangan Covid-19 yang masih merebak,” tegas Dandim.

Meski pantauan dilapangan selama sepekan belajar tatap muka tidak memunculkan klaster, karena benar-benar menerapkan protokol kesehatan, namun dengan semakin meningkat kasus Covid-19 perlu langkah antisipasi.

“Bagi kita untuk melaksanakan pembatasan sehingga dapat mencegah penyebaran Covid-19,” imbuh Dandim.

Dandim menambahkan, pihaknya juga turut menjaga tracking swab yang dilakukan Dinas Kesehatan. Bahkan, gencar ikut razia masker bersama petugas gabungan. 

BANGLI – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sempat digelar Kabupaten Bangli akhirnya resmi ditutup Senin (11/1) lalu. Dinas Pendidikan Kabupaten Bangli, mengembalikan lagi ke sistem belajar online.

Perubahan tatap muka menjadi online itu berdasar surat Kepala Disdikpora Bangli No: 421/1256/Dikpora tanggal 8 Januari 2021.

Salah satu poin PTM yang sudah di mulai tanggal 4 Januari 2021 sementara dihentikan mulai tanggal 11 Januari 2021 sampai ada pemberitahuan lebih lanjut dan mengembalikan PTM ke pola daring.

“Memang Bangli tidak ada pembatasan seperti Denpasar dan Badung. Tapi, guru kami ada yang ngajag (bolak-balik jarak jauh, red) dari Denpasar dan Badung,” ujar Kadisdik Bangli Nengah Sukarta.

Pihaknya khawatir, apabila guru yang semestinya berada di kelas justru terhambat akibat aturan pembatasan itu.

“Sekaligus kami menghargai pembatasan yang berlaku di luar Bangli. Ini untuk mendukung gerakan menekan penyebaran Covid-19,” jelasnya.

Selain menutup belajar tatap muka, pihaknya juga memberlakukan kerja 50 persen di areal Kantor Dinas Pendidikan. “Ini untuk memberikan spirit bagi para guru,” jelasnya.

Dengan penutupan belajar tatap muka, lanjutnya, hanya pihak yang berkepentingan boleh ke sekolah. “Misalnya pegawai TU atau guru mau ke sekolah, tetap sesuai prokes, cek suhu tubuh, cuci tangan,” terangnya.

Mengenai PTM yang telah berlangsung sebelumnya, ditegaskan Nengah Sukarta, tidak mengundang klaster sekolah.

“Tidak ada klaster sekolah. Di Bangli ini klaster rumah tangga. Kalau ada (positif, red) di sekolah kan harus swab,” pungkasnya.

Di bagian lain, Dandim 1626/Bangli, Letkol Inf. I Gde Putu Suwardana, yang getol menerjunkan personel mengecek PTM, meyambut baik terbitnya surat edaran tersebut.

Menurut Dandim ini adalah langkah yang tepat. Lantaran pihaknya tidak ingin terjadi klaster baru di Bangli yaitu klaster  sekolah.

Kurun waktu sepekan ini kasus Covid-19 di wilayah Bangli  sedikit meningkat kebanyakan dari klaster keluarga.

“Kami tidak ingin ada klaster lagi di wilayah Bangli sehingga surat edaran dari Pemda Bangli untuk menghentikan sementara PTM sangat tepat di tengah perkembangan Covid-19 yang masih merebak,” tegas Dandim.

Meski pantauan dilapangan selama sepekan belajar tatap muka tidak memunculkan klaster, karena benar-benar menerapkan protokol kesehatan, namun dengan semakin meningkat kasus Covid-19 perlu langkah antisipasi.

“Bagi kita untuk melaksanakan pembatasan sehingga dapat mencegah penyebaran Covid-19,” imbuh Dandim.

Dandim menambahkan, pihaknya juga turut menjaga tracking swab yang dilakukan Dinas Kesehatan. Bahkan, gencar ikut razia masker bersama petugas gabungan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/