31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 11:32 AM WIB

Temukan Kasus Pertama Rabies, Tabanan Siapkan Emergency Vaksinasi

TABANAN – Dinas Pertanian (Distan) Tabanan Bidang Peternakan menemukan satu kasus anjing positif rabies pertama di tahun ini.

Kasus tersebut terjadi di Desa Denbantas, Kecamatan Tabanan. Dengan temuan kasus gigitan anjing gila, Dinas Pertanian langsung melakukan emergency vaksinasi di wilayah tersebut.

Plt Kabid Peternakan, Dinas Pertanian Tabanan, Ni Nengah Pipin Windari mengaku, kasus pertama gigitan anjing gila ini diketahui, Sabtu lalu (3/4).

Berdasar laporan dari seorang warga pemilik anjing di Desa Denbantas, Kecamatan Tabanan. Awalnya dia melaporkan karena perilaku hewan peliharaannya tersebut berbeda dari biasanya.

Mulai dari tidak mau makan, kemudian muntah, serta sempat mengalami kejang dan menggigit. Pemiliknya langsung melaporkan ke petugas kesehatan hewan setempat.

Pihaknya pasca mendapat laporan tersebut langsung menurunkan tim dari Puskeswan Tabanan. “Setelah kita cek, langsung ambil sampel untuk dicek ke laboratorium di provinsi,” ujar Ni Nengah Pipin Windari.

Dia melanjutkan dari hasil uji lab di Provinsi yang keluar dinyatakan anjing tersebut positif rabies.

Selanjutnya tim Puskeswan langsung terjun di lapangan untuk mencari anjing lainnya yang sempat kontak dengan anjing positif rabies.

“Langkah tercepat yang bisa dilakukan adalah emergency vaksinasi di wilayah tersebut. Jadi, kita lakukan emergency vaksinasi.

Artinya vaksin wajib dilakukan pada hewan di wilayah setempat, meskipun sudah menjalani vaksinasi tiga/empat bulan yang lalu. Hal ini karena ditemukan kasus baru,” jelasnya.

Disinggung mengenai temuan kasus pada tahun ini, Pipin Windari mengatakan, dari empat bulan pertama di tahun 2021 baru menemukan satu kasus positif rabies di Tabanan.

Sedangkan pada tahun lalu 2020 ada tiga kasus positif rabies ditemukan di Tabanan. Di antaranya berada di Desa Wanagiri Kauh, Berembeng, Kecamatan Selemadeg dan di Desa Batuaji, Kecamatan Kerambitan.

“Untuk Tabanan penularan rabies masih status zona hijau. Tidak seperti daerah kabupaten lainnya di Bali,” ucapnya.

Pipin Windari menjelaskan, masyarakat sejatinya wajib mengetahui ciri-ciri anjing yang mengalami rabies. Hal ini sangat penting agar tidak terjadi penularan yang masif.

Ciri-ciri dari gejala anjing positif rabies. Diantaranya mulai dilihat dari nafsu makan. Biasanya anjing secara berturut sekitar 5 hari tidak mau makan.

Selain itu biasanya pada hari ketiga muncul gejala muntah. Selanjutnya di hari keempat mulai tak bisa beraktivitas.

“Pada hari ke lima berubah perilaku dituruti dengan gejala kejang-kejang dan bawaan dari anjing ingin menggigit,” bebernya.  

Tidak hanya itu ciri lainnya jika positif rabies, adanya goresan hewan saat menggigit, namun tak mengeluarkan darah.

Pihaknya mengingatkan bagi masyarakat yang menemukan gejala atau ciri anjing rabies baik itu hewan peliharaan atau anjing liar

yang berada di desa agar segera mungkin dapat melaporkan ke Puskesmas ataupun langsung ke Puskeswan terdekat.

“Sehingga kami dapat mengambil tindakan antisipatif untuk mencegah penularannya,” tandasnya. 

TABANAN – Dinas Pertanian (Distan) Tabanan Bidang Peternakan menemukan satu kasus anjing positif rabies pertama di tahun ini.

Kasus tersebut terjadi di Desa Denbantas, Kecamatan Tabanan. Dengan temuan kasus gigitan anjing gila, Dinas Pertanian langsung melakukan emergency vaksinasi di wilayah tersebut.

Plt Kabid Peternakan, Dinas Pertanian Tabanan, Ni Nengah Pipin Windari mengaku, kasus pertama gigitan anjing gila ini diketahui, Sabtu lalu (3/4).

Berdasar laporan dari seorang warga pemilik anjing di Desa Denbantas, Kecamatan Tabanan. Awalnya dia melaporkan karena perilaku hewan peliharaannya tersebut berbeda dari biasanya.

Mulai dari tidak mau makan, kemudian muntah, serta sempat mengalami kejang dan menggigit. Pemiliknya langsung melaporkan ke petugas kesehatan hewan setempat.

Pihaknya pasca mendapat laporan tersebut langsung menurunkan tim dari Puskeswan Tabanan. “Setelah kita cek, langsung ambil sampel untuk dicek ke laboratorium di provinsi,” ujar Ni Nengah Pipin Windari.

Dia melanjutkan dari hasil uji lab di Provinsi yang keluar dinyatakan anjing tersebut positif rabies.

Selanjutnya tim Puskeswan langsung terjun di lapangan untuk mencari anjing lainnya yang sempat kontak dengan anjing positif rabies.

“Langkah tercepat yang bisa dilakukan adalah emergency vaksinasi di wilayah tersebut. Jadi, kita lakukan emergency vaksinasi.

Artinya vaksin wajib dilakukan pada hewan di wilayah setempat, meskipun sudah menjalani vaksinasi tiga/empat bulan yang lalu. Hal ini karena ditemukan kasus baru,” jelasnya.

Disinggung mengenai temuan kasus pada tahun ini, Pipin Windari mengatakan, dari empat bulan pertama di tahun 2021 baru menemukan satu kasus positif rabies di Tabanan.

Sedangkan pada tahun lalu 2020 ada tiga kasus positif rabies ditemukan di Tabanan. Di antaranya berada di Desa Wanagiri Kauh, Berembeng, Kecamatan Selemadeg dan di Desa Batuaji, Kecamatan Kerambitan.

“Untuk Tabanan penularan rabies masih status zona hijau. Tidak seperti daerah kabupaten lainnya di Bali,” ucapnya.

Pipin Windari menjelaskan, masyarakat sejatinya wajib mengetahui ciri-ciri anjing yang mengalami rabies. Hal ini sangat penting agar tidak terjadi penularan yang masif.

Ciri-ciri dari gejala anjing positif rabies. Diantaranya mulai dilihat dari nafsu makan. Biasanya anjing secara berturut sekitar 5 hari tidak mau makan.

Selain itu biasanya pada hari ketiga muncul gejala muntah. Selanjutnya di hari keempat mulai tak bisa beraktivitas.

“Pada hari ke lima berubah perilaku dituruti dengan gejala kejang-kejang dan bawaan dari anjing ingin menggigit,” bebernya.  

Tidak hanya itu ciri lainnya jika positif rabies, adanya goresan hewan saat menggigit, namun tak mengeluarkan darah.

Pihaknya mengingatkan bagi masyarakat yang menemukan gejala atau ciri anjing rabies baik itu hewan peliharaan atau anjing liar

yang berada di desa agar segera mungkin dapat melaporkan ke Puskesmas ataupun langsung ke Puskeswan terdekat.

“Sehingga kami dapat mengambil tindakan antisipatif untuk mencegah penularannya,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/