27.1 C
Jakarta
1 Mei 2024, 7:14 AM WIB

Cuaca Buruk, Kapal Oleng, Dua Mobil Ringsek Tertimpa Truk Fuso

NEGARA – Diduga karena dampak cuaca buruk, sebuah truk fuso yang hendak berlayar dengan KMP Pelangi Nusantara dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Sabtu siang (13/7) terguling.

Akibat tergulingnya truk fuso dengan Nopol DK 8096 CM, dua kendaraan yang kebetulan berada disamping truk rusak tertimpa.

Terkait musibah tergulingnya truk, Kepala Syahbandar Gilimanuk Ketut Arya Dana dikonfirmasi, Minggu (14/7) membenarkan. “Ombaknya waktu itu  memang kencang,”

Dijelaskan, kronologi hingga truk terguling berawal dari KMP Pelangi Nusantara yang berangkat dari Ketapang sekitar pukul 11.03 WIB menuju Pelabuhan Gilimanuk.

Saat kejadian, kapal merubah haluan ke utara karena terjadi gelombang tinggi dan menyebabkan kapal bergoyang kencang. Akibatnya, Truk DK 8096 CM yang terguling dan menimpa dua mobil yang parkir di sebelah kiri truk. Beruntung saat kejadian tidak ada penumpang dalam mobil dan di dek kendaraan.

Meski tak ada korban, kata Arya Dana, bagian atas dua mobil yang ditimpa truk ringsek. KMP Pelangi Nusantara pun kemudian berlabuh di Pelabuhan Gilimanuk beberapa menit setelahnya. Kemudian meminta untuk segera meninggalkan lintas, setelah bongkar muatan.

Sedangkan Dimas Ardianto, petugas dari Syahbandar Gilimanuk, atas izin Kepala Syahbandar menambahkan, Namun cuaca buruk yang terjadi di perairan Selat Bali ini tidak setiap saat terjadi.

Gelombang tinggi terjadi terutama pada saat air laut pasang yang terjadi dua kali dalam waktu 24 jam, yakni pada siang hari dan malam dini hari. “Secara umum cuaca perairan fluktuatif. Kadang tenang, saat pasang bergelombang. Cuma nanti tenang lagi. Tidak terus menerus gelombang, relatif baik,” kata, kemarin (14/7).

Tergulingnya truk dalam kapal diduga karena tidak diikat atau lassing, sehingga saat gelombang tinggi tergilung. Namun menurut Dimas, saat bertolak dari Pelabuhan Gilimanuk semua kendaraan yang akan menyeberang ke Pelabuhan Ketapang sudah diikat. “Waktu sandar di Gilimanuk ada talinya,” ungkapnya.

Setelah melakukan bongkar muatan lain di Pelabuhan Gilimanuk. Kapal selanjutnya bertolak ke Pelabuhan Ketapang, karena alat berat ada di Pelabuhan Ketapang. Beruntung tidak ada korban jiwa, dalam peristiwa tersebut karena penumpang tidak ada dalam mobil. “Setelah bongkar yang lain langsung dikembalikan ke ketapang, karena alat beratnya di Ketapang,” imbuhnya.

Pihaknya mengimbau pada pengguna jasa penyeberangan untuk lebih berhati-hati dan mengikuti imbauan dari pihak kapal. Salah satunya tidak berada di dek kendaraan untuk menghindari korban jiwa saat ada kejadian seperti truk terguling.

NEGARA – Diduga karena dampak cuaca buruk, sebuah truk fuso yang hendak berlayar dengan KMP Pelangi Nusantara dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Sabtu siang (13/7) terguling.

Akibat tergulingnya truk fuso dengan Nopol DK 8096 CM, dua kendaraan yang kebetulan berada disamping truk rusak tertimpa.

Terkait musibah tergulingnya truk, Kepala Syahbandar Gilimanuk Ketut Arya Dana dikonfirmasi, Minggu (14/7) membenarkan. “Ombaknya waktu itu  memang kencang,”

Dijelaskan, kronologi hingga truk terguling berawal dari KMP Pelangi Nusantara yang berangkat dari Ketapang sekitar pukul 11.03 WIB menuju Pelabuhan Gilimanuk.

Saat kejadian, kapal merubah haluan ke utara karena terjadi gelombang tinggi dan menyebabkan kapal bergoyang kencang. Akibatnya, Truk DK 8096 CM yang terguling dan menimpa dua mobil yang parkir di sebelah kiri truk. Beruntung saat kejadian tidak ada penumpang dalam mobil dan di dek kendaraan.

Meski tak ada korban, kata Arya Dana, bagian atas dua mobil yang ditimpa truk ringsek. KMP Pelangi Nusantara pun kemudian berlabuh di Pelabuhan Gilimanuk beberapa menit setelahnya. Kemudian meminta untuk segera meninggalkan lintas, setelah bongkar muatan.

Sedangkan Dimas Ardianto, petugas dari Syahbandar Gilimanuk, atas izin Kepala Syahbandar menambahkan, Namun cuaca buruk yang terjadi di perairan Selat Bali ini tidak setiap saat terjadi.

Gelombang tinggi terjadi terutama pada saat air laut pasang yang terjadi dua kali dalam waktu 24 jam, yakni pada siang hari dan malam dini hari. “Secara umum cuaca perairan fluktuatif. Kadang tenang, saat pasang bergelombang. Cuma nanti tenang lagi. Tidak terus menerus gelombang, relatif baik,” kata, kemarin (14/7).

Tergulingnya truk dalam kapal diduga karena tidak diikat atau lassing, sehingga saat gelombang tinggi tergilung. Namun menurut Dimas, saat bertolak dari Pelabuhan Gilimanuk semua kendaraan yang akan menyeberang ke Pelabuhan Ketapang sudah diikat. “Waktu sandar di Gilimanuk ada talinya,” ungkapnya.

Setelah melakukan bongkar muatan lain di Pelabuhan Gilimanuk. Kapal selanjutnya bertolak ke Pelabuhan Ketapang, karena alat berat ada di Pelabuhan Ketapang. Beruntung tidak ada korban jiwa, dalam peristiwa tersebut karena penumpang tidak ada dalam mobil. “Setelah bongkar yang lain langsung dikembalikan ke ketapang, karena alat beratnya di Ketapang,” imbuhnya.

Pihaknya mengimbau pada pengguna jasa penyeberangan untuk lebih berhati-hati dan mengikuti imbauan dari pihak kapal. Salah satunya tidak berada di dek kendaraan untuk menghindari korban jiwa saat ada kejadian seperti truk terguling.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/